MENU TUTUP

Delapan Warga Asal PNG Tertahan di Jayapura Akibat Corona

Sabtu, 02 Mei 2020 | 17:28 WIB / Andi Riri
Delapan Warga Asal PNG Tertahan di Jayapura Akibat Corona Kepala Badan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi Papua, Suzanna Wanggai/Andi Riri

JAYAPURA, wartaplus.com - Sebanyak delapan warga negara  Papua Nugini  (PNG) yang berada di Jayapura tak bisa balik ke negaranya menyusul penutupan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skow, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, sejak  1 Februari 2020 lalu.

Penutupan PLBN Skouw  sesuai kebijakan pemerintah daerah Papua guna mencegah penyebaran wabahCovid-19 dari luar daerah.

Kepala Badan Perbatasan dan Hubungan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi Papua, Suzanna Wanggai mengatakan, delapan warga PNG sampai saat ini masih berada di Rumah Detensi Imigrasi(Rudenim) di Kota Jayapura

“Delapan warga PNG, dari pengakuan mereka sudah sangat ingin kembali ke negaranya,” kata Suzana Wanggai di Jayapura, Kamis (30/4) lalu.

Dari delapan orang, enam diantaranya berasal dari Manus Province. Dimana baru menyelesaikan masa  hukuman atas kasus kasus illegal crossing yakni memasuki wilayah RI (Papua) tanpa disertai kelengkapan keimigrasian.

Sedangkan dua lainnya tertahan setelah sempat berada di Kota Jayapura untuk mengunjungi kerabatnya.

Meski begitu, lanjut Susi, Pemerintah Provinsi Papua telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Port Moresby dan Kementerian Luar Negeri PNG, guna memulangkan delapan WNA tersebut.

“Semoga Pemerintah Indonesia segera memulangkan delapan warga PNG itu, sama halnya dengan Pemerintah Papua memulangkan 47 warga negara asing dari Papua beberapa minggu lalu,” harapnya.

Sementara itu, kondisi PLBN Skow saat ini masih tutup.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupten dan kota agar tetap mengawasi akses keluar masuk melalui wilayah perbatasan negara,” tegas Susi.

Terutama akses perbatasan yang tidak resmi seperti jalan tikus yang banyak didapati di wilayah perbatasan kedua negara.

“Kita mohon kerjasama pemerintah kabupaten dan kota serta aparat kampung, Satgas Pamtas supaya kita komunikasikan dengan baik untuk kepada Pemerintah PNG,” pinta Susi.**


BACA JUGA

Kerusuhan di PNG, Pangkogabwilhan III Ingatkan Satgas Pamtas 122/TS Untuk Tingkatkan Pertahanan di Perbatasan

Sabtu, 13 Januari 2024 | 07:54 WIB

Papua Nugini Rusuh

Jumat, 12 Januari 2024 | 06:06 WIB

Program TNI-AD Manunggal Air, Jawab Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Perbatasan PNG

Minggu, 23 Juli 2023 | 17:46 WIB

Prajurit Yonif RK 751/VJS Ikuti Latihan Pratugas, Sebelum Diterjunkan ke Wilayah Perbatasan RI-PNG

Jumat, 02 Juni 2023 | 08:24 WIB

Satgas Pamwiltasrat Yonif 132/BS Kembali Amankan Warga PNG Hendak Selundupkan Ganja

Rabu, 26 April 2023 | 16:56 WIB
TERKINI

Penyusunan RKPD dan Otsus Provinsi Papua 2025 Diharapkan Selaras dengan Visi Misi Kepala Daerah yang Baru

5 Jam yang lalu

Momen Hari Kartini, TP-PKK Puncak Jaya Perkenalkan Kerajinan Tangan Khas Daerah

10 Jam yang lalu

Mendagri Perpanjang Masa Jabatan Penjabat Sekda Papua, Derek Hegemur

13 Jam yang lalu

Peralihan Uang Kartal ke Uang Digital, Penyebab Turunnya Realisasi SERAMBI 2024 di Papua

17 Jam yang lalu

Pemprov Papua Dukung Audit Rinci LKPD 2023, Kepala OPD Diminta Siapkan Data

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com