WARTAPLUS - Industri minyak dan gas di Indonesia, masih tetap tumbuh cukup siginifikan di tengah tekanan harga minyak dunia. Bahkan, pada tahun ini sudah dapat empat kontrak Wilayah Kerja migas senilai Rp622 miliar.
Kondisi tersebut, diperkirakan semakin meningkat, seiring mulai pulihnya ekonomi negara maju, sehingga permintaan akan migas akan naik dan hal itu pada akhirnya membuat harga minyak diperkirakan meningkat.
Untuk itu, Industri migas diperkirakan masih menjadi salah satu sektor, di mana bisa menjadi pedoman para milenial untuk mencari gaji dan kesejahteraan yang baik dalam hal pekerjaan.
Dikutip dari laporan the Kelly and PERSOL Indonesia, Jumat 4 Mei 2018, disebutkan sektor minyak dan gas memiliki gaji yang sangat besar bila dibandingkan gaji sektor lain di Indonesia.
Sebab, pada sektor ini memiliki gaji dari rentang terendah sebesar Rp27 juta hingga Rp36 juta per bulan dan rentang tertinggi dari Rp160 juta hingga Rp250 juta per bulannya.
** Baca juga: Lembah Tayeh di Arab Saudi Menghijau, Pertanda Kiamat?
Pada sektor ini gaji paling tinggi dapat ditemukan pada posisi Chief Executive Officer pada perusahaan migas, dengan pengalaman kerja lebih dari 10 tahun akan mendapatkan gaji terendah Rp160 juta dan tertinggi Rp250 juta.
Lalu, Health and safety adviser Advisor pada perusahaan migas dengan pengalaman 10-20 tahun akan mendapatkan gaji rata-rata terendah Rp90 juta dan gaji tertinggi sekitar Rp120 juta.
Kemudian, Business Development Manager di perusahaan migas dengan lama kerja lima hingga 10 tahun akan mendapatkan gaji terendah sekitar Rp60 juta dan tertinggi sekitar Rp90 juta.
Sementara itu, untuk posisi Drilling Enggineer di bisnis migas saat ini hanya miliki gaji terendah Rp35 juta hingga Rp70 juta. Hal itu pun tergantung dari lama kerja yaitu tujuh hingga 15 tahun.
Adapun rata-rata gaji terendah di bisnis migas tercatat pada posisi HSE Manager, di mana dengan pengalaman lima hingga 10 tahun mendapatkan gaji terendah sebesar Rp27 juta dan tertinggi sebesar Rp36 juta. [net]