MENU TUTUP

Jika Pemekaran Provinsi Papua Tengah Disetujui, Nabire Bakal Jadi Ibukotanya

Rabu, 16 Februari 2022 | 17:25 WIB / Andi Riri
Jika Pemekaran Provinsi Papua Tengah Disetujui, Nabire Bakal Jadi Ibukotanya ki-ka Bupati Nabire, Mesak Magai, Bupati Paniai Meky Nawipa dan Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda/Istimewa

JAYAPURA wartaplus.com - Para Kepala Daerah di wilayah Papua Tengah sepakat untuk menjadikan Nabire sebagai ibukota Provinsi. Ini jika aspirasi pemekaran Provinsi Papua Tengah disetujui oleh DPR RI dan pemerintah pusat. 

Bupati Paniai, Meky Nawipa kepada wartawan di Jayapura, Selasa (15/02) menjelaskan, pemekaran Papua Tengah menjadi provinsi baru di Tanah Papua sudah diatur dalam Undang-undang nomor 45 tahun 1999 tentang pemekaran Papua.

Bahkan undang undang tersebut juga sudah mengatur letak ibu kota dari Provinsi Papua Tengah.

"Jadi pemekaran Papua Tengah sudah lama, jadi di UU no 45 tahun 1999 tentang pemekaran Papua itu disebutkan Papua Barat, Papua Tengah dan Papua, ibukotanya Jayapura, Nabire dan Manokwari," kata Meky yang didampingi Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda dan Bupati Nabire, Mesak Magai.

Menurut ia, sebagaimana UU tersebut, saat ini Papua Barat ibukota Manokwari sudah sah, lalu Papua ibukotanya Kota Jayapura.

"Nah sekarang hanya tinggal (Papua Tengah) di Nabire. Maka itu kami sepakat  kalau Papua Tengah dimekarkan maka ibu kota di Nabire karena sesuai dengan UU," tegas Meky.

Selain Nabire sebagai kota induk,  Papua Tengah juga diharapkan mencakup Kabupaten Deiyai, Dogiyai, Paniai, Intan Jaya dan Puncak Jaya.

Meky menjelaskan, beberapa tahapan yang diperlukan untuk mengajukan aspirasi pemekaran sudah dilakukan, termasuk kajian dari Universitas Gajah Mada (UGM).

"Jadi proses kajian dari UGM sudah selesai, sekarang prosesnya di DPR RI dan kita tidak tahu kapan tanggal mainnya. Jadi sekarang kita berpikir bagaimana Papua Tengah ini dengan ibu kota di Nabire bisa mensejahterahkan masyarakat Papua Tengah," kata dia.

Selain itu, penetapan lokasi Kantor Gubernur Papua Tengah pun sudah ada, termasuk papan namanya telah dipasang.

"Jadi pemekaran ini dari wacana ke wacana, sekarang Bupati Nabire tengah akan menaikan papan nama kantor gubernur Papua Tengah di Nabire, lahan juga sudah kita siapkan, dalam waktu dekat Bupati Nabire akan mengundang Komisi II DPR RI untuk bertemu para bupati," tutur Nawipa.

Bupati Nabire Mesak Magai menjelaskan sejak Papua masih bernama Irian Jaya, didalamnya ada sembilan kabupaten, yaitu Sorong, Fakfak, Manokwari, Paniai, Jayapura, Jayawijaya, Merauke, Biak dan Yapen Waropen.

Saat itu, Paniai beribukota di Nabire sampai akhirnya daerah tersebut terbentuk sabagai sebuah kabupaten terpisah.

"Lalu dari Nabire sudah pemekaran tiga kabupaten, yaitu Paniai, Deiyai dan Dogiyai. Lalu Paniai dimekarkan lagi jadi Kabupaten Puncak Jaya yang kemudian juga terjadi pemekaran Kabupaten Puncak," jelasnya.

Oleh karena itu menurut Mesak, Nabire sangat tepat dijadikan ibu kota provinsi karena dari sisi sejarah, Nabire adalah yang tertua dibanding kabupaten lainnya.

"Nabire adalah kabupaten tertua karena sudah punya 'cucu' Kabupaten Deiyai, Intan Jaya dan Puncak," bebernya.

Selain itu dari sisi geografis, Mesak menyebut Nabire merupakan kawasan transit dari kabupaten lain yang ada di wilayah Papua Tengah. Infrastruktur yang ada pun sudah siap dan terus dibangun.

"Kabupaten Nabire adalah kota sentral di kawasan tengah yang menghubungkan Paniai, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Puncak dan Puncak Jaya. Untuk kesiapan infrastruktur, saya pikir Nabire terletak di pesisir yang memiliki akses tol laut sehingga akses barang dan penumpang sangat memadai dan saat ini Pemkab Nabire melalui Dinas Perhubungan sedang menbangun bandara untuk ukuran pesawat berbadan besar sehingga kesiapan infrastruktur sudah cukup memadai," urainya

Akses transportasi darat di Nabire pun dikatakan Mesak, sudah sangat memadai karena telah terhubung hampir di seluruh wilayah hingga ke Kabupaten Puncak.

"Saat ini dari Nabire, jalan trans nasional sudah sampai ke Beoga, Kabupaten Puncak," imbuhny.

Dukungan Nabire sebagai calon ibu kota Provinsi Papua Tengah pun juga diberikan Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda.

Ia yang lebih melihat dari sisi sejarah merasa tidak memiliki hak untuk menunjuk daerah tertentu sebagai ibu kota.

"Prinsipnya saya adalah anak dari Kabupaten Paniai yang dulu di Nabire sehingga kami menyetujui untuk  Provinsi Papua Tengah ibukotanya di Nabire," kata Bupati Yuni.**


BACA JUGA

Wamendagri Kunjungi Sekolah di Nabire, Pastikan Program Sarapan Sehat Bergizi Berjalan Baik

Rabu, 13 November 2024 | 18:19 WIB

Wamendagri Ribka Haluk Teken Dukungan Program ASTA CITA Bersama Gubernur dan Bupati se-Papua Tengah

Rabu, 13 November 2024 | 18:15 WIB

Wamendagri Ribka Haluk Tiba di Nabire Langsung Tinjau Pembangunan Bandara Douw Aturure

Selasa, 12 November 2024 | 07:31 WIB

Lagi, Satgas Damai Cartenz 2024 Amankan Pemasok Senjata KKB di Nabire

Rabu, 06 November 2024 | 07:26 WIB

Pj Gubernur Papua Tengah Buka Diklatsar Satpol PP yang Diikuti 100 Tenaga Kontrak

Selasa, 05 November 2024 | 15:52 WIB
TERKINI

Program Transmigrasi Lebih Dipercepat

3 Jam yang lalu
Pilkada Papua

Silaturahmi ke Ponpes Tarbiyatus Sabyan, Cagub MDF Tegaskan Siap jadi Orang Tua Asuh

4 Jam yang lalu

Koordinator Kampung Nelayan Malawei Mendukung Program Transmigrasi Lokal di Papua Barat Daya

10 Jam yang lalu
Korlap Harus Bertanggungjawab

Ditunggangi KNPB, Demo Tolak Transmigrasi di Jayapura Ricuh

1 Hari yang lalu

Ketua LMA Yahukimo ajak Masyarakat Dukung Polda Papua Jaga Kamtibmas Pilkada

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com