Penjabat Gubernur Papua Barat Nyanyikan Lagi Pujian Saat Ibadah di Pulau Mansinam
MANSINAM ,wartaplus.com – Disaat ini Tuhan kuperlukan tanganMu, kuperlu jamahanMu Tuhan tuk mengubah risiko
Ajarilah aku Tuhan melakukan firmanMu dan lengkapilah aku dengan roh dan hikmatMu
Tiada yang mustahil bagiMu, aku mau berserah dalam tanganMu.
Oh Tuhan firmanMu itu pelita membuka Tuhan firmanMu itu trang bagi jalanku, aku mau ada di dalam TanganMu hidup dan matiku
Ajarilah aku firmanMu dan lengkapilah aku, dengan roh dan hikmatMu .
Tiada yang terang terang bagiMu, tiada yang tak mungkin bagiMu, aku mau berserah dalam tanganMu, Oh Tuhan
FirmanMu itu pelita pantai, firmanMu itu bagi jalanku. Aku mau ada di dalam tanganMu
Hidup dan matiku.
Inilah syair lagu 'Tiada Mustahil' yang dinyanyikan Pejabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si saat ibadah syukur pelantikan dan sertijab Gedung Gereja Lahai Roi Mansinam, Minggu (22/5/2022) pagi.
Dihadapan istri ibu Roma Megawanti Pasaribu, Penjabat Gubernur bernyanyi memuji nama Tuhan disambut tepuk tangan jemaat.
Disela-sela bernyanyi Waterpauw mengungkapkan, memilih ibadah di Gereja Lahai Roi Mansinam karena disini karena ditempat ini peradaban orang Papua dimulai. "Dari sini saya akan memulai tugas untuk melayani masyarakat Papua Barat tercinta,"ujarnya
Meski hujan ibadah syukur di jemaat tetap khusyuk menjalankan ibadah. Hadir juga Fokompinda, pimpinan organisasi perangkat daerah, para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan dan masyarakat yang mendiami pulau Mansinam.
Pulau yang sekitar 6 kilometer dari pusat kota Manokwari adalah saksi sejarah dimana sebuah peradaban baru dimulai di pulau ini, Manokwari, dan akhirnya menyebar hingga ke seluruh daratan Papua.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Papua tidak akan mengenal modernisasi bila para misionaris tidak akan menginjakkan kaki di Pulau Mansinam.
Pada tanggal 5 Februari 1855, dua orang misionaris asal Jerman yang bernama Carl Wilhelm Ottouw dan Johann Gottlob Geissler menginjakkan kaki di wilayah Papua untuk pertama kali Kalinya.
Hari demi hari pun berlalu dan pelayanan kasih Ottouw-Geissler terus berlanjut, hingga mereka benar-benar jatuh hati pada Mansinam serta penduduknya.
Banyak peninggalan bersejarah terkait keberadaan Ottouw-Geissler yang dapat ditemukan di Pulau Mansinam. Dimulai dari sebuah salib tugu peringatan masuknya Injil di tanah Papua, ia berdiri begitu indah dan memiliki prasasti mendukung bahasa Jerman dengan penjelasan bahwa Ottouw-Geissler adalah misionaris pertama yang tiba di Mansinam pada tanggal 5 Februari 1855.
Setiap tahun pada tanggal 5 Februari, berasal dari orang dari penjuru Papua datang ke tempat ini untuk mengadakan event kedatangan Ottow dan Geissler.*