Teroris Menyerang Polri, Karena Polisi Dianggap Kafir
JAYAPURA,-Wakapolda Papua Brigjen Pol Drs. Jacobus Marzuki mengatakan, saat ini tujuan teroris menyerang Polri karena polisi dianggap kafir karena melindungi orang orang tidak sesuai dengan keyakinannya.
"Tujuan teroris memecah belah umat Kristen dan umat Islam sehingga terjadi konflik. kalau ada ledakan kita tidak boleh panik seperti bom Bali ledakan pertama sebagi pemicu setelah keluar meledak lagi bom mobil. Apabila ada bom kita laporkan kepada tim Jihandak untuk di sterilisasi terlebih dahulu,"ujarnya disela- sela ramah tamah umat Katolik etnis Jawa, usai Misa Ekaristi hari Pantekosta bahasa Jawa di Gereja Santo Fransiskus Asisi APO kota Jayapura, Senin (21/5) pagi.
Dikatakan, apabila ada penembakan harus tenang minimal sembunyi terlebih dahulu.
"Di Papua ada 3 orang yang kita tangkap sebelum berasap kita ambil dahulu karena akan mengacaukan pilkada Timika yang mana orang tersebut kemudian kita bawa ke Jakarta,"ujarnya.
Dulu sebelum orang meledak orang tidak percaya, tapi sekarang sudah mulai berubah sebelum berasap kita tangkap.
Kita kerjasama dengan stakeholder baik itu gubernur maupun TNI jika ada orang yang pulang dari luar negeri kita periksa. Kita orang Jawa disini sebagai komunitas kalau kita kompak maka teroris yang takut.
"Dibanding lima tahun yang lalu sekarang lebih nyaman, Kapolri menunjuk saya disni untuk mengatasi itu tapi sekarang sudah nyaman. Kita kumpulkan pemuka agama maupun tokoh masyarakat untuk mendukung Pilkada yang bermartabat,"ujarnya.
Dikatakan, kita sebagai orang Katolik harus memilih, pada saat pilkada nantinya harus menentukan pilihan.
"Kita sebagai orang beragama dilarang melakukan politisasi agama serta politisasi sekolah,"ujarnya.
Kata dia, tugas Polri adalah pelaksanan pilkada serentak harus aman dan damai supaya estafet kepemimpinan bisa berjalan dengan baik. Dan tugas pokok pemerintah mensejahterakan kehidupan bangsa.
Sebelumnya perayaan Pentakosta hari ke 2 umat Katolik etnis Jawa melaksanakan Misa Ekaristi dalam adat Jawa yang bertempat di Gereja Santo Fransiskus Asisi APO kota Jayapura, Senin (21/5) pagi.
Misa dengan berbahasa jawa ini dipimpin Pastor Paroki Kristus Terang Dunia Waena, Barnabas Daryono
Dalam khotabahnya Pastor Barnabas mengatakan, berbakti kepada Yesus banyak tantangannya setiap hari diuji termasuk.
"Masalah teroris yang di Surabaya, Jakarta Sumatra yang bermaksud untuk menakut-nakuti orang Kristen.
Teroris sebenarnya sudah ada dari dulu sejak zaman rasul,"ujarnya.
Kata dia, para rasul sering dianiaya dianggap orang gila, aneh akan tetapi para rasul dibantu oleh roh Kudus mereka rela menderita seperti yang dilakukan oleh Yesus, kita diharapkan bijaksana dan hati-hati jangan sombong.
"Kita diharapkan terus terbuka kita harus tau diri dan percaya diri bahwa roh Tuhan itu ada dalam diri kita, tetapi kita harus peka dan waspada terhadap permasalahan dalam kebersamaan. Sehingga kita menemukan sukacita kebahagiaan yang abadi sehingga kita berani tampil berani bersaksi,"ujarnya.
Dalam misa ini dihadiri sekitar 200 umat, dan misa dimulai pukul 9.00 WIT berakhir pukul 11.15 WIT. *