Provinsi Papua Kekurangan Tenaga Penyuluh Pertanian dan Peternakan
JAYAPURA, wartaplus.com - Provinsi Papua kekurangan tenaga penyuluh untuk mendampingi petani dan peternak.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua, Samuel Siriwa menyebut saat ini hanya terdapat 897 pendamping atau hanya sekira 14 persen dari total 5.549 kampung.
"Idealnya satu kampung itu didampingi oleh satu penyuluh, total Kampung di Papua 5.549 kampung. Nah dengan begitu Papua masih kekurangan tenaga penyuluh sebanyak 4.652 orang," sebut Siriwa dalam kegiatan ekspose kinerja Pemerintah Provinsi Papua di Aula Kantor Dinas Kominfo Papua, Selasa (02/08/2022) lalu.
"Bisa dibayangkan seperti apa kita bekerja kalau begini. Padahal penyuluh ini adalah ujung tombak untuk transfer inovasi dan teknologi agar petani bisa bercocok tanam atau peternak bisa melakukan usaha ternaknya dan berbagai usaha pertanian lainnya,” terang Siriwa.
Apalagi melihat potensi lahan dan komoditas lokal di Papua yang sangat besar, tentunya tidak akan bisa dimanfaatkan secara optimal jika tenaga penyuluhnya sedikit.
"Belum lagi kendala aksesabilitas yang sangat sulit di Papua. Penyuluh kami ini kadang kesulitas menjangkau kampung tertentu baik yang ada di wilayah pegunungan maupun lembah,” keluhnya.
Siriwa menambahkan, jika di tahun 90-an tenaga penyuluh pertanian dan peternakan di Papua bisa mencapai 5.000-an orang, namun karena berbagai faktor sehingga saat ini hanya tersisa 897 orang.
“Pertama, berkurang karena purnabakti, kemudian karena transisi otonomi khusus sehingga banyak yang pulang kampung, ketiga karena tenaga penyuluh direkrut jadi tim sukses saat Pilkada sebab mereka (penyuluh-red) ini dekat dengan para petani,” bebernya.
Meski dengan keterbatasan ini, lanjut Siriwa, berbagai program tetap dilakukan untuk memanfatkan potensi lahan dan komodias lokal yang ada. Hasilnya pun cukup memuaskan, contohnya adanya kenaikan jumlah produksi beras sejak 2013.
“Selama kepemimpinan Gubernur Papua Lukas Enembe terjadi peningkatan dalam hal penyediaan pangan di Papua. Produksi padi di Papua kini telah mampu memenuhi 65 persen kebutuhan penduduk setempat dari sebelumnya hanya sekitar 57 persen di 2013,”pungkas Siriwa.**