MENU TUTUP
Kapolda Papua

Jurnalis Harus Mengetahui Situasi Peliputan Rawan Ataupun Tidak Rawan

Jumat, 25 Mei 2018 | 16:26 WIB / Roberth
Jurnalis Harus Mengetahui Situasi Peliputan Rawan Ataupun Tidak Rawan Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar dan Peneliti Perludem atau Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi, Usep Hasan Sadikin/Roberth

JAYAPURA,- Merujuk pada rekomendasi Bawaslu, Pilkada serentak 2018 di Papua menjadi urutan pertama pilkada rawan konflik, Kepolisian Daerah Papua menyarankan jurnalis yang meliput pilkada di Papua untuk lebih dekat kepada petugas kepolisian di lapangan. 

Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar dalam diskusi bersama jurnalis di Kota Jayapura yang  diselenggarakan oleh Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Provinsi Papua menyebutkan pemberitahuan jurnalis kepada kepolisian setempat dalam rangka peliputan pilkada, bukan berarti ada pembatasan peliputan, tapi lebih kepada keselamatan kepada jurnalis itu sendiri.

“Jurnalis harus mengetahui, situasi peliputan rawan ataupun rawan. Pesan saya, walaupun aktifitas pilkada ini bebas diliput, kita perlu koordinasi dengan kepolisian,” jelasnya, Jumat (25/5/2018). 

Untuk mendukung Pilkada Papua 2018 aman dan damai, kepolisian setempat telah melakukan sejumlah terobosan bersama tokoh masyarakat, agama, adat dan sejumlah tokoh lainnya, misalnya melakukan doa bersama, melakukan sosialisasi anti hoax dan ujaran kebencian dan juga deklarasi Pilkada Damai Papua. 

Peneliti Perludem atau Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi, Usep Hasan Sadikin menyebutkan rawan konflik menurut penelitian perludem kepada kekerasan fisik. Saat ini, Perludem mencatat, kekerasan fisik di Papua lebih banyak dilakukan di luar pilkada. 

“Siap tidak siap, Papua harus tetap melaksanakan pilkasa secara langsung. Kami yakin masyarakat Papua bisa melakukan itu, karena tingkat ikatan antar kelompok masyaraka di Papua kuat dan keberagaman masyarakatnya tinggi,” jelas Usep. 

Ketua FJPI Papua, Yuliana Lantipo menyebutkan diskusi tentang jurnalis meliput pilkada rawan konflik di Papua diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang keselamatan dan cara bertindak dalam peliputan. 

“Pada dasarnya, kami semua di Papua ingin pilkada berjalan lancar dan aman, tanpa adanya lagi kekerasan,” kata Yulan. *

 


BACA JUGA

TERKINI

PMDB Season 2 tahun 2024, Kontribusi Nyata Telkomsel untuk Generasi Muda Papua dan Maluku

3 Jam yang lalu

Kejati Papua Kembali Sita Rp978 Juta Uang Dugaan Korupsi PON XX

4 Jam yang lalu

Frets James Boray Dilantik Sebagai Penjabat Sekda Provinsi Papua Tengah

15 Jam yang lalu

Tokoh Pemuda Intelektual Komoro Ingatkan Masyarakat tidak Saling Berbenturan di Momen Pilkada 2024

21 Jam yang lalu

Tiba di Nabire, Pj Gubernur Papua Tengah Anwar Damanik Langsung Berikan Arahan Perdana ASN

22 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com