A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: is_readable(): open_basedir restriction in effect. File(/dev/urandom) is not within the allowed path(s): (/tmp/:/www/wwwroot/wartaplus.com/m.wartaplus.com/)

Filename: core/Security.php

Line Number: 584

Pasca Bentrok di Wamena, Kapolres Jayawijaya Dicopot | Mobile Wartaplus.com
MENU TUTUP
7 Bulan Menjabat

Pasca Bentrok di Wamena, Kapolres Jayawijaya Dicopot

Senin, 27 Februari 2023 | 08:34 WIB / Andy
Pasca Bentrok di Wamena, Kapolres Jayawijaya Dicopot Pasca bentrok antara aparat dengan warga yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan belasan lainnya terluka/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com - Pasca bentrok antara aparat dengan warga yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan belasan lainnya terluka, Kapolres Jayawijaya, AKBP Hesman Sotarduga Napitupulu dicopot dari jabatannya.

AKBP Hesman Sotarduga Napitupulu yang baru tujuh bulan menjabat sebagai Kapolres Jayawijaya itu akan dilarang oleh AKBP Heri Wibowo.

Pergantian Kapolres Jayawijaya ini berdasarkan Surat Telegram Kapolri nomor KEP : 263/II/2023 TGL 23-2-2023 tentang pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo yang dikonfirmasi juga menyesuaikan pergantian tersebut. 

"Iya Kapolres Jayawijaya diganti. Untuk sertijab jabatan akan diinformasikan," ujarnya singkat.

Sebelumnya, Anggota DPR Papua, Namantius Gwijangge juga meminta agar Kapolres Jayawijaya, AKBP Hesman Sotarduga Napitupulu dicopot karena kejadian bentrok menyebabkan 11 orang tewas.

"Kapolres harus dicopot dari jabatannya karena konflik ini mengakibatkan 11 orang meninggal dunia. Ini bukan main-main karena nyawa orang hilang," katanya saat menemui massa pada Sabtu siang. 

Selain meminta agar kapolres dicopot, Namantius juga meminta agar kasus ini dikenai sanksi dan para pelaku harus diproses secara hukum.

"Harus ada tim independen yang dibentuk untuk menyelediki kasus ini. Usut tuntas dan pelaku di proses hukum," tegasnya.

Untuk diketahui, bentrok antara warga dengan aparat terjadi pada Kamis (23/02/2023) siang. Akibat bentrok tersebut, 11 orang meninggal, belasan orang terluka dan sejumlah bangunan hangus. (**)


BACA JUGA

Theis Wonda Serukan Persatuan Masyarakat Puncak Hadapi Isu Negatif Menjelang Hari HAM dan Natal 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 19:17 WIB

Jelang Nataru, Gercin Papua Barat Gelar Diskusi Publik dan Deklarasi Kamtibmas

Jumat, 05 Desember 2025 | 11:54 WIB

Program P3-TGAI 2025: BWS Papua Bangun 11.703 Meter Saluran Irigasi Tersier di Papua dan Papua Tengah

Jumat, 05 Desember 2025 | 11:40 WIB

Kepala Suku Wikaya Keerom Ajak Warga Papua Jaga Keutuhan NKRI dan Fokus Sambut Natal dengan Damai

Jumat, 05 Desember 2025 | 11:24 WIB

Kepala Suku Puncak Ajak Masyarakat Sambut Hari HAM dan Desember dengan Damai: “Jangan Beri Celah pada Provokasi”

Kamis, 04 Desember 2025 | 18:51 WIB
TERKINI

Theis Wonda Serukan Persatuan Masyarakat Puncak Hadapi Isu Negatif Menjelang Hari HAM dan Natal 2025

19 Menit yang lalu

Jelang Nataru, Gercin Papua Barat Gelar Diskusi Publik dan Deklarasi Kamtibmas

7 Jam yang lalu

Program P3-TGAI 2025: BWS Papua Bangun 11.703 Meter Saluran Irigasi Tersier di Papua dan Papua Tengah

7 Jam yang lalu

Kepala Suku Wikaya Keerom Ajak Warga Papua Jaga Keutuhan NKRI dan Fokus Sambut Natal dengan Damai

8 Jam yang lalu

Kepala Suku Puncak Ajak Masyarakat Sambut Hari HAM dan Desember dengan Damai: “Jangan Beri Celah pada Provokasi”

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com