MENU TUTUP

Berkas Perkara Lengkap, Tersangka Mantan Plt Kadis PUPR Keerom Diserahkan ke JPU

Jumat, 09 Juni 2023 | 07:38 WIB / Andi Riri
Berkas Perkara Lengkap, Tersangka Mantan Plt Kadis PUPR Keerom Diserahkan ke JPU Tersangka mantan Plt Kadis PUPR Keerom saat dilimpihkan ke Lapas Abepura/Istimewa

JAYAPURA, wartaplus.com - Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksan Negeri Jayapura menyerahkan tersangka YROG, mantan Plt Kadis PUPR Kabupaten Keerom Tahun 2018 dan barang bukti kepada Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jayapura, Kamis (08/06).

Penyerahan tersangka dan barang bukti (tahap 2,red) oleh  penyidik, setelah berkas perkara dugaan tindak pidana korupsi  pada pekerjaan jalan Tepanma – Towe Hitam pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Keerom Tahun anggaran 2018 yang disangkakan telah dinyatakan lengkap atau P-21.

Adapun kerugian negara, berdasarkan hasil audit tertentu Inspektorat Kabupaten Keerom Nomor LHP : 700/49/ITKAB-KR/2021 tanggal 10 September 2021, yakni sebesar Rp. 4.689.995.181.04.

"Pelaksanaan tahap dua ini, setelah jaksa penyidik menyatakan berkas perkaranya telah lengkap memenuhi syarat formil dan materiil  atau dikenal dengan Istilah Perkara sudah P-21," kata Kepala Kejaksaan Negeri Jayapura, Alexander Sinuraya dalam keterangan persnya, Kamis sore.

Ia menambahkan, pelaksanaan tahap dua dilaksanakan di Lapas Klas IIA Abepura, Kota Jayapura oleh Jaksa Achmad Kobarubun.

"Penahanan di Lapas Abepura, karena sebelumnya tersangka telah ditahan pada tingkat penyidikan di Lapas tersebut," terang Kajari Alex.

Ia menjelaskan, penahanan terhadap tersangka pada tingkat penuntutan karena ancaman hukuman pidananya diatas lima tahun sesuai dengan pasal yang disangkakan yakni Pasal 2 ayat (1), Pasal 3  dan Pasal 9 Undang - Undang RI No. 31 Tahun 1999 yang telah dirubah dan ditambah dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) Ke – 1 KUHP.

Selain itu sesuai ketentuan Pasal 21 ayat (1) KUHAP, diatur bahwa penahanan terhadap tersangka dilakukan berdasarkan bukti yang cukup dan dalam hal adanya kekhawatiran tersangka akan melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak pidana.

"Berdasarkan fakta-fakta pada berkas perkara   dan barang bukti telah ditemukan bukti yang cukup bahwa perbuatan tersangka telah memenuhi unsur dalam  Pasal 2 ayat (1), Pasal 3  Undang - Undang RI No. 31 Tahun 1999 yang telah dirubah dan ditambah dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) Ke – 1 KUHP, sehingga untuk mempermudah pemeriksaan dan agar  tersangka tidak melarikan diri atau mengulangi tindak pidana maka, terhadap tersangka telah memenuhi syarat subjektif untuk dilakukan penahanan," urai Kajari.

Adapun penahanan dilakukan selama 20 hari terhitung mulai 08 Juni hingga 27 Juni 2023 atau dalam masa tahap penuntutan.**


BACA JUGA

Aksi Penghijauan di Grasberg Awali Rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 di Kabupaten Mimika

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:11 WIB

Faturachman Resmi Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:02 WIB

Hak-Hak Masyarakat Hukum Adat di Wilayah Tanah Papua

Sabtu, 18 Mei 2024 | 04:13 WIB

KKB Kembali Berulah, Tembak Mati Seorang Warga Sipil di Intan Jaya

Jumat, 17 Mei 2024 | 23:29 WIB

Pembukaan Festival Cenderawasih: Wujud Sinergi Ekonomi Kreatif, Digitalisasi, Eksyar, Pariwisata, dan Budaya Papua

Jumat, 17 Mei 2024 | 20:29 WIB
TERKINI

Pj Ketua TP-PKK Puncak Jaya Hadiri Malam Puncak Peringatan HKG PKK ke-52 di Kota Solo

51 Menit yang lalu

Aksi Penghijauan di Grasberg Awali Rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 di Kabupaten Mimika

9 Jam yang lalu

Faturachman Resmi Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua

11 Jam yang lalu

Hak-Hak Masyarakat Hukum Adat di Wilayah Tanah Papua

13 Jam yang lalu

KKB Kembali Berulah, Tembak Mati Seorang Warga Sipil di Intan Jaya

18 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com