Pemprov Papua Komitmen Bebaskan Satu Juta Anak Papua dari Ancaman Campak dan Rubella
JAYAPURA,-Penjabat Gubernur Papua Soedarmo menyatakan pemerintah Provinsi Papua siap menggelar imunisasi Campak dan Rubella dengan target cakupan 100 persen di seluruh pelosok Provinsi Papua yang akan dilaksanakan pada 1 Agustus sampai dengan 31 September 2018 mendatang.
Hal ini disampaikan dalam acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia sekaligus dengan Pencanangan Papua Bebas Sampah 2020, Sukses PON XX dan Pencanangan Penggunaan Imitasi Burung Cendrawasih di Kantor Dinas Otonom, Kota Jayapura, Senin (04/06).
Soedarmo menjelaskan, Agenda ini adalah agenda nasional dan Papua berkomitmen untuk menyukseskannya.
"Ini adalah tugas pemerintah untuk memastikan setiap anak di Tanah Papua memperoleh haknya atas kesehatan yang baik,"ujar Soedarmo dalam sambutannya.
Dikatakan, sekitar satu juta anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun akan menjadi sasaran vaksin Campak dan Rubella di Provinsi Papua. Karena hampir seluruh kabupaten di Provinsi Papua dinyatakan sebagai daerah yang rentan risiko dan atau sangat rentan risiko, karena faktor akses yang terbatas.
“Kita harus mencapai 100 persen cakupan imunisasi Campak dan Rubella untuk melindungi anak-anak kita agar perlindungan bagi mereka dapat dipastikan terbentuk,” tegasnya.
Lanjut Soedarmo, kampanye Imunisasi Campak dan Rubella di Papua ini merupakan bagian dari program nasional di 28 provinsi diluar pulau Jawa, yang menyasar sekitar 32 juta anak. Kegiatan ini merupakan tahap kedua imunisasi Campak dan Rubella yang sebelumnya ( tahap pertama) telah dilaksanakan pada bulan Agustus dan September 2017, di seluruh pelosok pulau Jawa yang berhasil menyasar sekitar 35 juta anak.
"Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengeliminasi Campak dan mengendalikan Rubella pada tahun 2020. Terkait imunisasi massal Campak dan Rubella, pemerintah telah menetapkan target capaian nasional 95 persen dengan ketentuan tidak ada daerah yang berada di bawah angka capaian 80 persen untuk memastikan keberhasilan kampanye ini," bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg. Aloysius Giay, menyatakan seluruh jajaran pemerintah akan dikerahkan untuk menyukseskan pelaksanaan Imunisasi Campak dan Rubella.
“Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kesehatan bersama badan UNICEF dan mitra-mitra lainnya akan mencanangkan sosialisasi pelaksanaan imunisasi massal pada bulan Agustus dan September 2018. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh birokrat pemerintah Papua untuk berperan aktif,“ ujar Aloysius.
Menurutnya, semua keluarga yang memiliki anak pasti menginginkan anak-anaknya sehat dan terbebas dari penyakit sehingga tumbuh berkembang menjadi orang dewasa yang pintar dan sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu Dinas Kesehatan Provinsi Papua akan melaksanakan pemberian imunisasi ini di 380 Puskesmas dan seluruh Posyandu dan TK/PAUD di Papua. Selain itu, pemberian imunisasi akan menyasar ke 2.547 SD/MI, 672 SMP/MTs dan 13 Sekolah Luar Biasa.
" Penyakit Rubella terkadang tidak menunjukkan tanda-tanda signifikan atau jelas pada anak. Akan tetapi, jika dilakukan pencegahan sejak dini dapat menghindarkan anak dari kebutaan, kepala kecil, katarak hingga gangguan pendengaran. Sementara itu, untuk campak, jika tidak dilakukan pencegahan sejak awal dapat menyebabkan anak terkena radang paru, radang otak, kebutaan hingga gizi buruk," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Provinsi Papua juga menandatangani kesepakatan bersama atau deklarasi dukungan imunisasi massal yang ditandatangani oleh Pejabat Gubernur Papua, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Papua, para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang hadir.*
.