MENU TUTUP

Sistem Noken Berpotensi Menimbulkan Gangguan Kamtibmas di Pemilu 2024

Selasa, 11 Juli 2023 | 05:48 WIB / Andy
Sistem Noken Berpotensi Menimbulkan Gangguan Kamtibmas di Pemilu 2024 Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fachiri/Andy

JAYAPURA, wartaplus.com - Kepolisian Daerah Papua memetakan 12 kabupaten di Papua masuk dalam kategori rawan konflik selama pelaksanaan tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan digelar serentak pada 14 Februari 2024 mendatang.

Adapun 12 daerah rawan itu meliputi Intan Jaya, Dogiyai, Deyai, Puncak, Nduga, Lany Jaya, Puncak Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Tolikara dan Yalimo.

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, pemetaan ini dilakukan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas yang akan terjadi di Pemilu 2024 mendatang.

“Pemetaan ini kami lakukan agar bisa mengantisipasi gangguan kamtibmas menjelang maupun pada saat Pemilu. Kita juga meminta pemerintah daerah bersama KPU dan Bawaslu untuk mengontrol Daftar Pemilih Tetap (DPT) nya karena biasanya ini menjadi permasalahan,” kata Kapolda kepada wartawan di Kota Jayapura pada Senin (10/7) siang.

Kapolda juga meminta agar system noken juga dikawal dengan ketat, pasalnya sistem ikat noken menjadi salah satu penyabab terjadinya gangguan kamtibmas di daerah.

“Kalau bisa system ikat noken ini dikurangi secara bertahap karena system noken ini dapat menimbulkan korban akibat pesta demokrasi yang berlangsung. Karena biasanya para pelaku politik ini merebut sisa suara itu sehingga menyebabkan gangguan kamtibmas,” bebernya.

“Hal ini akan saya sampaikan juga di daerah-daerah pemekaran saat coffe morning nanti. Intinya kita ingin mencegah agar tidak ada korban akibat pesta demokrsi yang berlangsung,” sambungnya.

Kapolda juga meminta pihak penyelenggara yakni KPU dan Bawaslu untuk mengawal ketat jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) masing-masing kabupaten/kota karena DPT menjadi salah satu faktor yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas di daerah.

“Ujung-ujungnya selalu ada di Daftar Pemilih Tetap (DPT). Kalau DPTnya tidak berubah, maka pasti jalannya pesta demokrasi aman. Tapi kalau berubah maka pasti akan menimbulkan gangguan kamtibmas,” bebernya.

“ Sebagai contoh DPT di satu TPS jumlahnya satu juta, padahal yang datang coblos hanya 75 orang. Nah yang sisa suara ini akan diperebutkan dan menyebabkan perkelahian. Ini yang kita akan antisipasi,” tandasnya.**


BACA JUGA

Membangun Kedekatan, Personel Satgas Ops Damai Cartenz Berbagi Kebersamaan dengan Masyarakat Sinak

Selasa, 04 November 2025 | 17:34 WIB

Satgas Ops Damai Cartenz Pererat Hubungan dengan Warga Sinak Lewat Momen Kebersamaan

Selasa, 04 November 2025 | 17:32 WIB

Gubernur Papua Copot Direktur RSUD Dok II Usai Sidak Temukan Manajemen Semrawut

Selasa, 04 November 2025 | 11:45 WIB

Satgas Ops Damai Cartenz Tangani Kasus Penikaman di Dekai, Yahukimo

Senin, 03 November 2025 | 23:51 WIB

15 Orang Dikabarkan Hilang dalam Bencana Banjir Bandang di Distrik Dal Kabupaten Nduga

Senin, 03 November 2025 | 16:44 WIB
TERKINI

Membangun Kedekatan, Personel Satgas Ops Damai Cartenz Berbagi Kebersamaan dengan Masyarakat Sinak

8 Jam yang lalu

Satgas Ops Damai Cartenz Pererat Hubungan dengan Warga Sinak Lewat Momen Kebersamaan

8 Jam yang lalu

Upaya Bunuh Diri Seorang Wanita di Jayapura Berhasil Digagalkan Polisi

11 Jam yang lalu

Gubernur Papua Copot Direktur RSUD Dok II Usai Sidak Temukan Manajemen Semrawut

14 Jam yang lalu

Pemkab Puncak Jaya Gencarkan Edukasi Lingkungan, Plh Sekda: Alam Adalah Rumah Kita Bersama

15 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com