MENU TUTUP

Freeport Sebut Pembangunan Smelter Fakfak Tunggu Perpanjangan Kontrak

Sabtu, 02 Desember 2023 | 06:23 WIB / Cholid
Freeport Sebut Pembangunan Smelter Fakfak Tunggu Perpanjangan Kontrak Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas ditemui usai kunjungan lokasi tambang di Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, Jumat (1/12/2023). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

MIMIKA,wartaplus,com - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan bahwa pembangunan smelter tembaga di Fakfak, Papua Barat masih menunggu kepastian perpanjangan kontrak izin usaha pertambangan khusus (IUPK).

"Belum tahu, itu kan bagian dari perpanjangan (kontrak). Kalau jadi, baru kita mulai studi, baru kita mulai lihat," ujar Tony di sela-sela kunjungan lokasi tambang tembaga di Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, Jumat. Tony menyampaikan, pihak PTFI belum bisa memberikan gambaran secara pasti seberapa potensial pembangunan smelter tembaga di Fakfak.

Menurutnya, hal ini tidak bisa diproyeksikan secara kasar mata, namun harus berdasarkan data dari studi kelayakan atau feasibilty study (FS). Dari hasil analisis tersebut, maka bisa didapatkan perolehan nilai kapitalnya.

Diketahui, PTFI telah berkomitmen untuk membangun smelter yang lokasinya berada pada Kawasan Terpadu, Fakfak. Pada kawasan yang sama, juga akan dibangun pabrik pupuk milik PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).

Pembangunan smelter tembaga di Fakfak, merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh PTFI untuk perpanjangan kontrak IUPK yang berakhir pada 2041. Syarat lainnya adalah penambahan saham pemerintah melalui MIND.ID sebanyak 10 persen atau menjadi 61 persen.

Sementara itu, saat ini PTFI sedang menyelesaikan pembangunan smelter di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

Smelter ini diharapkan dapat beroperasi secara ramp-up atau bertahap mulai Mei 2024 dan dapat berproduksi penuh di Desember 2024. "Mulai beroperasi tahun 2024 bulan Mei ramp-up. 100 persen kapasitas produksi baru bisa dicapai bulan Desember 2024," kata Tony.

Setelah beroperasi penuh, smelter mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt) dan menghasilkan katoda tem baga hingga 600.000 ton per tahun.

Smelter Gresik, merupakan smelter kedua yang dimiliki oleh PTFI. Dalam pembangunan smelter kedua ini, PTFI menanamkan investasi 2,9 miliar dolar AS atau setara Rp43 triliun per akhir Oktober 2023, dari total anggaran 3 miliar dolar AS.Adapun smelter pertama PTFI dibangun pada 1996 dengan nama PT Smelting Gresik. Kedua fasilitas smelter ini adalah komitmen dan keseriusan PTFI dalam mendukung program hilirisasi nasional. [Antara]


BACA JUGA

Menaker Apresiasi PKB Manajemen dan Serikat Pekerja PT Freeport Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 17:15 WIB

Perempuan Tangguh di Garda Terdepan Pertambangan PTFI

Selasa, 23 April 2024 | 10:36 WIB

Tim Pelatnas Atletik Mimika Raih Empat Medali di Ajang 84th Singapore Open

Senin, 22 April 2024 | 06:28 WIB

Freeport Indonesia Bina Pengusaha Muda Papua melalui Papuan Bridge Program

Kamis, 18 April 2024 | 18:48 WIB

Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

Kamis, 18 April 2024 | 04:58 WIB
TERKINI

Satu Orang Diamankan Saat Pengejaran Pelaku Penyerangan Patroli Satgas 527/BY di Paniai

11 Jam yang lalu

Pangdam Cenderawasih Dampingi Kasad Kunker ke Wilayah Merauke Papua Selatan

12 Jam yang lalu

Kurikulum Merdeka Bagi Seluruh Anak Indonesia

1 Hari yang lalu

Pemprov Papua: Penerapan Merdeka Belajar Butuh Kerja Sama Orang Tua

1 Hari yang lalu

Memikul Tanggung Jawab Renteng Pendidikan Akhlak Generasi Emas

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com