Setahun Penyanderaan Pilot, Dubes Selandia Baru Temui Pimpinan TNI Polri di Papua
JAYAPURA, wartaplus.com - Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Mr. Kevin Jeffery Burnet, H.E berkunjung ke Papua dan bertemu dengan pimpinan TNI Polri.
Pertemuan dengan Kapolda Papua, Pangkogabwilhan III, dan Pangdam XVII/Cenderawasih adalah untuk membahas perkembangan pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Merhtens yang hari ini, 07 Februari 2024, tepat setahun disandera oleh gerombolan KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Mengawali kunjungannya, Dubes Jefrey bertemu dengan Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Richard Tampubolon di Timika, Papua Tengah, Selasa (06/02/2024).
Kepada Pangkogabwilhan, Dubes berharap agar pembebasan sandera tetap mengedepankan soft approach. "Dubes juga memastikan bahwa Pemerintah Selandia Baru menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada Pemerintah Indonesia," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel CZI I Gusti Nyoman Suriastawa dalam siaran persnya, Selasa malam.
Ia menjelaskan, dalam pertemuan itu Dubes Selandia Baru juga menyampaikan pesan khusus dari pemerintah Selandia Baru bahwa pihaknya tetap mengakui kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Tanah Papua.
Menjawab permintaan dan harapan Dubes Selandia Baru, Pangkogabwilhan III mengatakan prioritas utama adalah memastikan keselamatan sandera pilot Kapten Phillip Mark Mehrtens.
"Kami meyakini hingga saat ini sandera pilot masih dalam kondisi sehat meskipun ada kesulitan dalam pasokan logistik dan akses terhadap kesehatan," yakinnya.
TNI Berhati hati
Selanjutnya, kata Pangkogab, karena kondisi pilot yg dijaga ketat oleh Kelompok Bersenjata dan terkadang tinggal bersama dengan masyarakat sipil, sehingga TNI sangat berhati-hati dalam mengambil tindakan.
"TNI sudah melaksanakan berbagai pendekatan melalui tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat termasuk juga Pemerintah Daerah dan berharap pembebasan sandera bisa dilakukan melalui soft approach," kata Pangkogab Richard.
Usai bertemu Pangkogabwilhan III, Dubes Selandia Baru dan rombongan melanjutkan kunjungan kerjanya di Papua dengan menemui Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fachiri di Mapolda lama Kota Jayapura, Rabu (07/02/2024) siang.
Kapolda Fachiri kepada wartawan usai pertemuan mengatakan, dalam pertemuan pihaknya menjelaskan tentang langkah langkah yang sudah dilakukan oleh pemerintah, aparat TNI-Polri di Tanah Papua yang bertugas untuk menyelamatkan pilot.
"Berbagai langkah telah kita lakukan sudah maksimal. Namun, kita tetap berupaya bagaimana bisa mendapatkan pilot itu kembali dalam keadaan selamat," kata Kapolda yang dalam pertemuan didampingi Kasatgas Ops Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani bersama sejumlah Pejabat Utama Polda Papua.
Butuh Kesabaran
Kapolda menambahkan, dalam upaya pembebasan pilot tentunya dibutuhkan kesabaran dari semua pihak.
"Bahwa ini kan kerja keras yang dilakukan aparat TNI-Polri yang dibantu semua unsur baik itu tokoh masyarakat, tokoh gereja. Ini kita akan terus lakukan," tukasnya.
"Mudah-mudahan dalam waktu yang berkembang ini bisa kita dapatkan hasil yang baik. Tentunya kami tidak melihat dari durasi waktu tapi kita bagaimana bekerja menggunakan semua unsur-unsur yang ada di Nduga dan mungkin di Papua," tegasnya.
Kapolda menambahkan, pihaknya membuka ruang kerjasama bagi siapa saja yang merasa mampu untuk memberikan pembebasan terhadap pilot.
"Terpenting juga dalam pertemuan bahwa, Pemerintah Selandia Baru masih mengaku kedaulatan Negera Kesatuan Republik Indonesia," tegasnya.
Pernyataan ini sebagai bantahan terhadap pernyataan Benny Wenda, Sebby Sembom, dengan berita tidak berdasar mereka yang beredar di publik.
"Karena ini bicara negara, mereka komitmen bahwa kedaulatan Indonesia tetap diakui termasuk yang ada di Tanah Papua. Nah, ini kan memberi jaminan bagi kita bahwa tidak ada itu negara-negara yang di dalam perkembangan ini memberikan dukungan bagi isu Papua merdeka di luar," tegasnya lagi.**