Kapolres Paniai Beberkan Kronologis Pembongkaran dan Pembakaran Logistik Pemilu oleh Warga di Empat Distrik
PANIAI, wartaplus.com – Diduga akibat kurangnya pemahaman tentang aturan baru dalam pelaksanaan Pemilu 2024 berkaitan dengan Formulir C1 KWK berhologram yang sudah tidak dipergunakan lagi pada Pemilu 2024, sejumlah warga melakukan pengrusakan logistik Pemilu 2024 di Distrik Yagai, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Senin (12/02/2024).
Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur Felani S.I.K dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/02/2024) mengatakan, sejumlah warga di Distrik Yagai melakukan pembongkaran logistik untuk mencari Formulir C1 KWK berhologram, namun aksi tersebut berujung pada pengrusakan 125 kotak suara pemilu.
“Saat itu, ketika logistik tiba di pelabuhan (danau) di Distrik Yagai, langsung dilakukan, pembongkaran logistik pemilu untuk mencari formulir C1 KWK yang berhologram. Semua logistik pemilu, berada di pelabuhan speed Distrik Yagai dalam kondisi terhambur dan rusak,” jelasnya.
Distrik Muye
Hari yang sama juga terjadi pembongkaran saat pendistribusian logistik di Distrik Muye. Sekitar pukul 15:30 WIT, telah bergeser logistik Distrik Muye dari dermaga Aikai dengan menggunakan sekitar 12 unit speed. Dimana salah satu speed berisi logistik pemilu yang ditumpangi 3 anggota PPD dan Ketua PPD, beriringan menuju ke Distrik Muye.
“Namun pada pertigaan arah ke kampung Keniyapa, tiba-tiba speed yang ditumpangi oleh rombongan keempat PPD tersebut langsung berbelok ke arah kiri, menuju ke jembatan Keniyapa, sedangkan iring-iringan speed yang membawa logistik lainnya tetap lurus menuju Distrik Muye,” beber Kapolres.
Lanjut ia, setelah tiba di dermaga Distrik Muye barulah diketahui bahwa speed yang membawa Ketua PPD dan tiga PPD lainnya, belum tiba. Padahal Ketua Pandis Distrik Muye bersama rombongan pengantar logistik telah menunggu hampir 2 jam.
"Akhirnya disepakati bahwa logistik Muye dibawa kembali ke Kampung Enarotali yakni ke Kantor KPU Paniai.
Setelah logistik tiba di KPU, masyarakat dan Panwasdis Distrik Muye kembali menaikkan dan membawa logistik pemilu Distrik Muye ke Polres Paniai sebanyak 110 kotak surat suara, sehingga dapat disimpulkan bahwa logistik Distrik Muye yang diduga hilang atau dibawa lari PPD hanya fom C1 hasil plano," ungkap Kapolres.
Lanjutnya, setelah dilakukan mediasi dan penjelasan dari pihak penyelenggara Pemilu dan Kepolisian Resor Paniai, bahwa untuk Pemilu 2024 tidak lagi menggunakan Formulir C1 KWK Hologram, masyarakat bisa memahami hal tersebut.
Namun masyarakat meminta KPU untuk menghadirkan Ketua PPD Distrik Muye dan memberikan penjelasan kepada masyarakat dan pihak KPU dan masyarakat akan bersama sama mencari keberadaan PPD Distrik tersebut.
Distrik Aweida
Kembali di hari yang sama, logistik pemilu yang akan didistribusikan ke setiap TPS di Distrik Aweida telah dibakar warga.
Kapolres menerangkan, koronologis pembakaran berawal ketika pukul 14:50 WIT, telah bergeser logistik pemilu untuk Distrik Aweida dengan menggunakan 8 unit speed (6 speed mengangkut logistik sedangkan 2 speed mengangkut PPD, PPS dan Pandis) dari Pelabuhan Aikai Enarotali menuju Distrik Aweida tanpa kendala dan berjalan dengan baik dan aman.
"Namun sekitar pukul 16.34 WIT, diperoleh informasi logistik telah dirampas dan dibakar di dekat danau Darauto,” ungkap Kapolres Paniai.
Mendapatkan Informasi tersebut, personel kepolisian merespon dan langsung mengecek kejadian tersebut. Berdasarkan informasi warga, logistik yang dibakar tersebut yang diangkut dalam satu speed, sedangkan logistik pada tujuh speed lainnya langsung berbalik ke arah Enarotali.
Selanjutnya logistik pemilu sebanyak 60 kota tersebut langsung diamankan kembali di kantor KPU Paniai bersama pihak KPU, Bawaslu dan Polres Paniai.
Distrik Kebo
Di hari yang sama, lanjut Kapolres, sekira pukul 16:05 WIT, pihaknya kembali menerima informasi terkait dengan ditahannya logistik Pemilu untuk Distrik Kebo, yang diduga dilakukan oleh OTK.
"Penahanan logistik berujung dengan pembakaran terhadap logistik pemilu sebanyak 165 kotak surat suara dan yang sempat diselamatkan warga sebanyak 15 Kotak dan sudah diamankan di KPU Paniai,” tuturnya.
Kapolres menambahkan, hingga saat ini situasi di Kabupaten Paniai masih rawan terkendali dan pihak Kepolisian bersama pihak terkait terus meningkatkan pengawasan serta keamanan guna tidak kembali terjadi hal-hal serupa.**