MENU TUTUP

Menyiapkan Generasi Pintar dan Berkarakter di Kepulauan Mapia

Selasa, 16 Juli 2024 | 19:20 WIB / Adm
Menyiapkan Generasi Pintar dan Berkarakter di Kepulauan Mapia Foto Antara

BIAK,wartaplus.com - Pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah dasar negeri di Kepulauan Mapia, Distrik Supiori Barat, Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, berperan langsung dalam mencerdaskan anak di daerah ini.

Memelihara keberadaan satuan pendidikan di wilayah terpencil merupakan masalah yang harus diatasi, salah satunya yakni keterbatasan tenaga pendidik yang bertugas di Kepulauan Mapia, salah satu pulau terluar, terdepan, dan tertinggal atau 3T.

Meski kondisi serba-terbatas, kegiatan proses belajar mengajar satuan pendidikan di pulau terluar 3T harus berlangsung dengan baik setiap hari.

Kelangsungan proses belajar mengajar setiap hari di sekolah berskala kecil itu membuktikan wujud nyata kehadiran negara dalam memenuhi kebutuhan dasar pendidikan anak-anak di Kepulauan Mapia.

Kepulauan Mapia secara geografis administratif pemerintahan masuk wilayah Kabupaten Supiori. Dulu kepulauan ini dikenal dengan Pulau Freewill atau San David, yang merupakan gugusan pulau-pulau yang terletak di Samudera Pasifik.

Letak Kepulauan Mapia sekitar 290 kilometer dari Kota Manokwari dan 630 Kilometer dari negara tetangga Republik Palau dan Filipina.

Akses menuju ke Kepulauan Mapia satu- satunya hanya menggunakan kapal laut dengan jarak tempuh dari pelabuhan Biak kurang lebih 17--18 jam.

Wilayah ini terdiri atas dua pulau utama, Pulau Bras (Berasi) dan Pulau Pegun (Mapia), Pulau Fanildo, dan dua pulau yang lebih kecil, Bras Kecil dan Fanildo Kecil. Kepulauan Mapia - dalam bahasa Sangir artinya elok  dihuni 79 keluarga, sedangkan di Pulau Fanildo dibiarkan tanpa penduduk untuk menjaga keberlanjutan habitat satwa, seperti penyu dan burung camar.

Adapun potensi sumber daya alam yang dimiliki Kepulauan Mapia adalah perkebunan kelapa atau kopra yang diolah menjadi minyak goreng serta perikanan laut berupa ikan, penyu, dan hasil laut lainnya.

Masa Depan Indonesia

Kepulauan Mapia menjadi wilayah terdepan Republik Indonesia di kepulauan Pasifik, yang saat ini memiliki dua sekolah untuk mendidik anak-anak di Pulau Mapia berupa PAUD dan Sekolah Dasar Negeri Kecil dengan peserta didik kurang lebih 70 siswa dan empat guru tetap.

Pendidikan di Pulau Mapia, dalam proses belajar mengajarnya menerapkan perpaduan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka Belajar

Pemerintah Kabupaten Supiori melalui Dinas Pendidikan setempat telah membangun sekolah dasar yang terdiri atas delapan ruangan, sementara untuk PAUD saat ini masih menggunakan balai kampung sebagai tempat belajar siswa.

Ke depan, gedung sekolah PAUD diupayakan dapat dibangun Pemerintah untuk membentuk pelajar berkarakter Pancasila dengan mengacu pada Kurikulum Merdeka Belajar. Siswa-siswi lulusan SD Negeri Kecil Mapia yang mau melanjutkan SMP dapat ke Kota Biak atau di luar Papua.

Koordinator Pengelola PAUD Tunas Kepulauan Mapia Nova Rumbiak menyebut pembelajaran siswa PAUD di Mapia tetap mengutamakan kearifan lokal dan menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar dengan konsep sekolah yang menyenangkan.

PAUD Tunas Kampung Mapia setiap hari  mendayagunakan guru lokal untuk mengasuh  dan mendidik anak-anak belia tersebut  
Anak-anak di Mapia terlihat antusias mengikuti  pembelajaran di sekolah meski lokasi sekolah  berada di pusat pemerintahan Kampung Mapia,  Siswa PAUD Tunas hanya berjumlah 11 anak.  

"Mereka setiap hari mengikuti pembelajaran  yang menyenangkan dengan bermain, belajar,  bernyanyi, dan menerapkan nilai-nilai religius  dalam upaya untuk menciptakan generasi emas  Indonesia 2045 dan Papua Cerdas, Papua  Sehat, Papua Produktif,' urai Nova.  

Sementara itu, guru tetap SD Negeri Kecil Pulau  Mapia Yustinus Kiambo menyatakan kendala  tenaga pendidik yang mengajar di wilayah 3T  merupakan tantangan yang harus dihadapi  setiap hari,   Misalnya, terbatasnya buku pelajaran sebagai  bahan pembelajaran siswa, akses transportasi  ke Kepulauan Mapia yang terbatas, hingga  jaringan komunikasi yang masih sangat  terbatas.  

Namun, bagi para guru yang mengabdi di  wilayah 3T Pulau Mapia, mereka tidak pernah  putus asa dan tetap semangat mencerdaskan  anak-anak di kepulauan ini.  

Kekurangan dan keterbatasan yang diterima  guru di pulau terluar itu bisa diterima dengan  lapang dada karena dianggap sebagai bagian  dari tugas pengabdian dan kenyataan yang  harus dihadapi dengan kesabaran.  "Kami punya harapan besar bahwa hak anak  atas pendidikan tetap terpenuhi karena anak-  anak juga punya cita-cita menjadi anak pintar,  kata Kiambo.  

Perhatian Pemerintah  

Membangun sumber daya manusia berkualitas,  berkarakter, cerdas, dan sehat melalui satuan  pendidikan sekolah di wilayah 3T khususnya  Kepulauan Mapia telah menjadi perhatian  khusus pemerintah daerah dan Kementerian  Pendidikan Kebudayaan Ristek ,Pemerintah Kabupaten Supiori, melalui Dinas  Pendidikan memberikan atensi khusus bagi  guru tenaga pengajar di satuan pendidikan  khususnya sekolah di pulau terluar 3T  Kepulauan Mapia dan Pulau Meosbenpondi.  

Kebijakan Pemerintah terhadap program  pendidikan di wilayah 3T, antara lain,  membangun gedung kelas baru, perpustakaan,  laboratorium, dan fasilitas olahraga siswa.  Adapun perhatian Pemerintah kepada guru di  wilayah 3T, antara lain, memberikan insentif  berupa tunjangan khusus pendidikan, uang lauk  pauk, dan tunjangan penghasilan pegawai  dengan besaran bervariasi sesuai pangkat  golongan dan jabatan  

Loyalitas dan pengabdian guru mengajar di  sekolah wilayah 3T di lingkup Pemerintah  Kabupaten Supiori dinilai baik dan telah teruji,  "Ini bukti bahwa satuan pendidikan di wilayah  3T, mulai PAUD, SD, dan SMP telah menjalankan  proses belajar mengajar dengan sepenuh hati,'"  ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Supiori  Nehemia Imbab.  

Keuletan dan kesabaran guru dan semangat  belajar siswa yang terlihat selama ini menjadi  cahaya terang bagi masyarakat setempat dalam  menatap masa depan Kepulauan Mapia yang  lebih berpengharapan. (Antara)

 

 


BACA JUGA

Mari-YO Resmikan Posko Baramuda Solata, Militansi Pemuda Toraja Jangan Diragukan

Senin, 16 September 2024 | 18:02 WIB

Rayakan Maulid Nabi, Mari-YO Tekankan Jaga Toleransi Beragama Jelang Pilkada

Senin, 16 September 2024 | 16:05 WIB

TNI Temukan Ladang Ganja Seluas 600 Meter di Distrik Waris

Senin, 16 September 2024 | 09:26 WIB

Jubir Tegaskan Komitmen MARI-YO Soal Papua Sehat

Senin, 16 September 2024 | 05:04 WIB

KPU Papua Ajak Masyarakat Berikan Masukan dan Tanggapan Terhadap Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur

Senin, 16 September 2024 | 04:45 WIB
TERKINI

Mari-YO Resmikan Posko Baramuda Solata, Militansi Pemuda Toraja Jangan Diragukan

8 Jam yang lalu

Rayakan Maulid Nabi, Mari-YO Tekankan Jaga Toleransi Beragama Jelang Pilkada

10 Jam yang lalu

TNI Temukan Ladang Ganja Seluas 600 Meter di Distrik Waris

17 Jam yang lalu

Prajurit Kodam Cenderawasih, Sertu Andreas Boky Raih Medali Emas Cabor Menembak PON XXI

20 Jam yang lalu

Waketum Kadin sebut Munaslub tidak sesuai Aturan Organisasi

21 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com