A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: is_readable(): open_basedir restriction in effect. File(/dev/urandom) is not within the allowed path(s): (/tmp/:/www/wwwroot/wartaplus.com/m.wartaplus.com/)

Filename: core/Security.php

Line Number: 584

Transmigrasi Ke Papua Bukan Suatu  Settler Colonialism Jawa Untuk Menduduki Wilayah Papua Secara Total | Mobile Wartaplus.com
MENU TUTUP

Transmigrasi Ke Papua Bukan Suatu  Settler Colonialism Jawa Untuk Menduduki Wilayah Papua Secara Total

Senin, 11 November 2024 | 18:14 WIB / Redaksi
Transmigrasi Ke Papua Bukan Suatu  Settler Colonialism Jawa Untuk Menduduki Wilayah Papua Secara Total Foto Istimewa

*Oleh : Michael Walker

Program transmigrasi adalah kebijakan pemerintah Indonesia yang dirancang untuk mengatasi tantangan pembangunan, ketimpangan kependudukan, dan kemiskinan di berbagai wilayah.

Transmigrasi ke Papua tidak bertujuan untuk menguasai atau menggantikan penduduk asli secara permanen, tetapi untuk meratakan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk masyarakat Papua sendiri. Kebijakan ini lebih tepat dipandang sebagai inisiatif pembangunan nasional yang menyasar pemerataan ekonomi di seluruh wilayah, termasuk kawasan yang secara historis kurang berkembang seperti Papua.

Transmigrasi Bukan Settler Colonialism

Meskipun beberapa karakteristik transmigrasi dapat disalahartikan sebagai upaya kolonialisme pemukiman, terdapat perbedaan mendasar yang menunjukkan bahwa transmigrasi bukanlah settler colonialism: Tidak Bertujuan Menggantikan Penduduk Asli

Settler Colonialism menargetkan penggantian penduduk asli dengan masyarakat pendatang. Namun, dalam kebijakan transmigrasi, tujuan utamanya adalah untuk berbagi sumber daya, meningkatkan infrastruktur, dan memberikan peluang ekonomi bagi semua masyarakat, baik pendatang maupun penduduk asli. Kebijakan ini tidak bermaksud menggantikan penduduk asli Papua, melainkan menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan harmonis.

Fokus Peningkatan Ekonomi dan Infrastruktur

Program transmigrasi dirancang untuk memberikan akses lebih baik terhadap sumber daya seperti lahan pertanian, pendidikan, dan pelayanan kesehatan yang sebelumnya tidak merata. Infrastruktur yang dibangun dalam program transmigrasi, seperti jalan, sekolah, dan fasilitas kesehatan, bermanfaat bagi seluruh warga, termasuk masyarakat asli Papua.

Pemberdayaan dan Partisipasi Penduduk Asli

Dalam pelaksanaan transmigrasi, upaya untuk melibatkan dan memberdayakan masyarakat Papua dilakukan melalui pelatihan, lapangan kerja, dan program-program kemitraan. Banyak penduduk asli Papua yang mendapatkan manfaat dari peluang ekonomi yang diciptakan oleh program ini, sehingga transmigrasi bukan hanya untuk pendatang tetapi juga memperhatikan kesejahteraan penduduk asli.

Perbedaan Transmigrasi dengan  Settler Colonialism 

Settler Colonialism Merampas ,Transmigrasi Mengembangkan. Settler colonialism umumnya berfokus pada perampasan tanah dan sumber daya demi kepentingan kelompok pendatang, tetapi transmigrasi justru didasarkan pada pengembangan lahan yang belum produktif dengan tujuan pemerataan kesejahteraan. Tanah yang digunakan untuk transmigrasi biasanya lahan yang sudah dialokasikan oleh negara dan bukan tanah adat milik masyarakat Papua.

Berkolaborasi

Transmigrasi tidak dimaksudkan untuk meminggirkan atau menghapus identitas Papua, tetapi sebaliknya, memberi kesempatan bagi kolaborasi budaya. Banyak transmigran yang belajar dari kearifan lokal Papua, sementara masyarakat Papua mendapat kesempatan untuk mengenal keragaman budaya nusantara, yang memperkaya dan memperkuat identitas nasional.

Tidak Relevan

Tidak ada narasi bahwa Papua adalah “tanah kosong” dalam kebijakan transmigrasi modern. Wilayah Papua diakui kaya dengan budaya dan sumber daya, dan kebijakan transmigrasi menghormati kepemilikan tanah adat serta melibatkan penduduk asli dalam pembangunan. Transmigrasi di era sekarang berupaya menghindari konflik melalui dialog dan kerja sama antara pemerintah, penduduk asli, dan komunitas pendatang.

Dampak Positif Transmigrasi di Papua

1. Peningkatan Layanan Publik dan Infrastruktur

Kehadiran transmigran sering kali mendorong pemerintah untuk membangun infrastruktur yang lebih memadai, seperti jalan, sekolah, rumah sakit, dan pasar. Infrastruktur ini pada akhirnya meningkatkan akses layanan publik bagi penduduk asli dan pendatang, serta mempercepat pembangunan wilayah Papua yang sebelumnya tertinggal.

2. Penciptaan Lapangan Kerja dan Kesempatan Ekonomi

Transmigrasi menciptakan lapangan kerja baru, baik di sektor pertanian, perdagangan, maupun jasa. Banyak masyarakat asli Papua yang terlibat dan diuntungkan oleh kegiatan ekonomi ini, sehingga transmigrasi bukan hanya menguntungkan transmigran, tetapi juga memberikan peluang baru bagi penduduk asli untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

Pembangunan dan Integrasi Sosial

Program transmigrasi turut berperan dalam memperkuat integrasi nasional dan kesatuan Indonesia. Masyarakat dari berbagai latar belakang yang hidup berdampingan di Papua menunjukkan bahwa keragaman dapat memperkuat persatuan tanpa mengorbankan identitas lokal. Integrasi ini penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan damai di wilayah Papua.

Kesimpulan

Program transmigrasi ke Papua sebaiknya dipandang sebagai strategi untuk pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di seluruh wilayah Indonesia. Transmigrasi bukanlah bentuk _settler colonialism_, melainkan langkah untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antarwilayah serta memperkuat keadilan sosial. Alih-alih menggantikan atau menyingkirkan penduduk asli, transmigrasi dapat memberikan manfaat bersama dengan tetap menghargai hak dan budaya masyarakat Papua.

Dengan menghormati kearifan lokal dan meningkatkan dialog, transmigrasi berpotensi menjadi program yang saling menguntungkan yang memperkuat kebhinekaan dalam bingkai persatuan bangsa.*


BACA JUGA

Mari Kita Jaga Kamtibmas Menjelang Hari HAM dan Perayaan Natal,

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:05 WIB

Theis Wonda Serukan Persatuan Masyarakat Puncak Hadapi Isu Negatif Menjelang Hari HAM dan Natal 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 19:17 WIB

Jelang Nataru, Gercin Papua Barat Gelar Diskusi Publik dan Deklarasi Kamtibmas

Jumat, 05 Desember 2025 | 11:54 WIB

Program P3-TGAI 2025: BWS Papua Bangun 11.703 Meter Saluran Irigasi Tersier di Papua dan Papua Tengah

Jumat, 05 Desember 2025 | 11:40 WIB

Kepala Suku Wikaya Keerom Ajak Warga Papua Jaga Keutuhan NKRI dan Fokus Sambut Natal dengan Damai

Jumat, 05 Desember 2025 | 11:24 WIB
TERKINI

Mari Kita Jaga Kamtibmas Menjelang Hari HAM dan Perayaan Natal,

47 Menit yang lalu

Mencegah Kekerasan Terhadap Anak, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia: Memutus Rantai Kekerasan

1 Jam yang lalu

Rapat Paripurna ke-1 : Bupati Serahkan Rancangan APBD Puncak Jaya Tahun Anggaran 2026

15 Jam yang lalu

Bupati Yuni Wonda Hadiri Natal IKT: Sukacita dan Persaudaraan Penuhi GKI Bethel Mulia

15 Jam yang lalu

Theis Wonda Serukan Persatuan Masyarakat Puncak Hadapi Isu Negatif Menjelang Hari HAM dan Natal 2025

16 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com