Sepuluh Kali Beraksi, Aske Mabel Tewaskan Enam Orang dan Dua Terluka

JAYAPURA,wartaplus.com – Aske Mabel dulunya anggota Polri, tapi kemudian membelot dan menjadi pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) setelah membawa kabur empat pucuk senjata api dan puluhan butir amunisi dari Polres Yalimo.
Selama menjadi pimpinan KKB Yalimo, ia membentuk kelompok dan melakukan sejumlah aksi kejahatan dengan menterang aparat dan warga sipil di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Sejak membelot pada Juni 2024, Aske Mabel diketahui terlibat dalam sepuluh aksi kejahatan baik penganiyaan maupun penembakan terhadap aparat kepolisian maupun warga sipil.
“Dari 10 aksi kejahatan yang dilakukan Aske Mabel dan kelompoknya menyebabkan enam orang meninggal serta dua orang terluka,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol Patrige Renwarin di Abepura, Rabu (19/2/2025) sore.
Dengan penangkapan ini, Kapolda berharap tidak ada lagi aksi kejahatan di Kabupaten Yalimo, sehingga masyarakat bisa beraktivitas dengan aman dan tertib.
“Jadi memang sejak Aske Mabel kabur membawa senjata, terjadi penembakan-penembakan yang dilakukan oleh Aske dan kelompoknya. Jika hari ini dia sudah ditangkap, maka harapan kita tidak ada lagi aksi disana,” ujarnya.
Meski Aske sudah berhasil ditangkap, Kapolda mengatakan bahwa Satgas Damai Cartenz masih akan terus melakukan pengamanan di Kabupaten Yalimo untuk memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat.
“Satgas Damai Cartenz masih akan trus bertugas di Yalimo, karena tugas utamanya adalam memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Bripda Aske Mabel mengambil empat pucuk senjata api jenis AK milik Polres Yalimo pada 9 Juni 2024 sekitar pukul 04.00 WIT.
Saat itu, diIa datang ke Kantor Polres Yalimo tanpa seragam dengan alasan untuk men-charge handphone. Ia kemudian masuk ke ruang penyimpanan senjata api lalu memasukkan tiga pucuk senjata ke dalam tas sedangkan satu pucuk lainnya dipegang.
Saat ditegur anggota polisi yang berjaga saat itu, Aske langsung mengokang senjata sehingga penjaga ketakutan dan buru-buru menghindar untuk menyelamatkan diri.*