MENU TUTUP
Tragedi Yahukimo

Bupati Yahukimo Membantah Tegas Bahwa Guru dan Nakes Mata-Mata Aparat

Minggu, 23 Maret 2025 | 21:58 WIB / Andy
Bupati Yahukimo Membantah Tegas Bahwa Guru dan Nakes Mata-Mata Aparat Tampak salah satu korban saat tiba di Sentani pada Minggu siang/ Andy

JAYAPURA,wartaplus.com - Pasca serangan Kelompok Kriminal Bersenjata terhadap guru dan tenaga kesehatan di Kampung Anggruk pada Jumat siang, Pemerintah Kabupaten Yahukimo mengeluarkan kebijakan untuk mengevakuasi seluruh guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di pedalaman Yahukimo.

Pada hari pertama Sabtu kemarin, sebanyak 58 tenaga guru dan kesehatan dievakuasi ke Jayapura. Sementara hari kedua mencapai ratusan orang yang dievakuasi ke ibukota Dekai.

Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, mengatakan, evakuasi ini dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan susulan kepada para guru dan tenaga kesehatan lainnya.

Bupati juga memastikan bahwa seluruh tenaga kesehatan dan guru yang ditempatkan di pedalaman Yahukimo merupakan warga sipil yang sudah bertugas sejak tahun 2021.

Bupati dengan tegas membantah tudingan KKB yang menyebut para guru dan tenaga kesehatan ini adalah mata-mata atau intelejen yang ditempatkan di pedalaman untuk memantau pergerakan KKB.

“Tudingan dari kelompok tertentu yang menyebut nakes dan guru ini adalah mata-mata, saya pastikan itu tidak benar, karena proses rekrutmen terhadap guru dan nakes ini kami lakukan secara terbuka dan dengan syarat yang ketat. Jadi sekali lagi saya tegaska bahwa mereka ini bukan mata-mata,” tegasnya.

“Kalau benar mereka mata-mata, tolong buktikan kepada saya mereka dari satuan mana, nomor anggotanya berapa? Kalau ada yang bisa menunjukan itu kepada saya, maka saya siap mundur dari bupati, karena saya yakin sekali bahwa itu tidak ada,” pintanya.

Pasca penyerangan ini, bupati dua periode ini meminta kepada aparat keamanan TNI-Polri untuk melakukan pengejaran dan penegakan hukum terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata yang melakukan teror terhadap guru dan nakes di Yahukimo.

“Tidak ada ruang dan tempat bagi orang atau kelompok tertentu untuk membunuh orang lain. Saya minta kepada polisi dan TNI untuk melakukan penegakan hukum supaya korban dan keluarganya bisa mendapat keadilan,” imbuhnya.

Saat ini, para korban penyerangan sudah dievakuasi ke Jayapura pada Minggu siang. Dari sembilan orang itu, satu orang guru meninggal dunia, tiga luka berat, tiga luka ringan dan dua lainnya aman. *

 


BACA JUGA

Patroli Humanis dan Layanan Kesehatan Satgas Ops Damai Cartenz Warnai Kondusivitas di Wamena

Rabu, 02 Juli 2025 | 07:24 WIB

Pimpin Upacara Parade Hari Bhayangkara ke-79, Kapolda Papua Tegaskan Komitmen Polri untuk Masyarakat

Selasa, 01 Juli 2025 | 18:05 WIB

Jaga Papua Tetap Damai Pendeta Yones Wenda Sampaikan begini

Selasa, 01 Juli 2025 | 17:31 WIB

Satgas Operasi Damai Cartenz Gelar Kegiatan Humanis dan Bagikan Sembako di Desa Lantipo, Wamena

Senin, 30 Juni 2025 | 17:53 WIB

Personel Polres Intan Jaya Alami Luka Akibat Dianiaya KKB

Minggu, 29 Juni 2025 | 09:58 WIB
TERKINI

Warga Jayawijaya Sambut Hangat Kehadiran Operasi Damai Cartenz

3 Jam yang lalu

Patroli Humanis dan Layanan Kesehatan Satgas Ops Damai Cartenz Warnai Kondusivitas di Wamena

3 Jam yang lalu

Pimpin Upacara Parade Hari Bhayangkara ke-79, Kapolda Papua Tegaskan Komitmen Polri untuk Masyarakat

16 Jam yang lalu

Jaga Papua Tetap Damai Pendeta Yones Wenda Sampaikan begini

17 Jam yang lalu

Patroli Humanis dan Layanan Kesehatan Satgas Ops Damai Cartenz Warnai Kondusivitas di Wamena, Jayawijaya

17 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com