Sebulan Pasca Kesepakatan Damai Belah Doli, Dua Kelompok Warga Kembali Berperang di Puncak Jaya

JAYAPURA, wartaplus.com - Hampir satu bulan usai ikrar damai belah doli, dua kelompok warga pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya kembali terlibat aksi saling serang dengan menggunakan senjata tradisional panah.
Bentrok terjadi pada Selasa (03/06/2025) siang di Kampung Karubate dan Kampung Wuyuneri Kabupaten Puncak Jaya.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Achmad Fauzan membenarkan terjadinya aksi saling serang tersebut.
Ia menjelaskan, kronologi kejadian bermula saat massa pendukung pasangan calon nomor urut 1, Yuni Wonda - Mus Kogoya yang datang dari Distrik Sinak, Puncak ke Kampung Karubate dan langsung melakukan penyerangan terhadap massa pendukung nomor 2, Miren Kogoya - Mendi Wonorengga dengan menggunakan panah.
Penyerangan inilah yang memicu terjadinya bentrok antar kedua kubu.
Aksi saling serang menyebar hingga ke kampung Wuyuneri. Dari aksi saling serang diketahui, telah jatuh korban, 1 orang meninggal dunia dan 2 lainnya terluka akibat terkena panah.
"Tiga korban ini merupakan massa dari pasangan nomor urut 1. Korban meninggal bernama Gum Enumbi, jasadnya telah dikremasi(dibakar) sesuai adat perang," ungkap Kapolres.
Hingga berita ini diturunkan, aksi saling serang masih saja terus terjadi.
Kapolres Achmad Fauzan menduga kemungkinan adanya oknum maupun kelompok tertentu yg berasal dari luar Kota Mulia yang sengaja membuat kesalah pahaman antara kedua massa pendukung agar kembali terjadi aksi saling serang.
Dimungkinkan juga aksi saling serang antar massa pendukung kembali terjadi karena sampai dengan saat ini, pasca prosesi adat bela kayu doli dilaksanakan belum ada kejelasan lanjut dari Pemda Puncak Jaya dan Pemprov Papua Tengah untuk melaksanakan prosesi adat selanjutnya yakni prosesi pemotongan kayu panah serta pelaksanaan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih belum dilaksanakan hingga hari ini.**