MENU TUTUP

Bank Papua Terancam Kehilangan Kepercayaan Publik Akibat Lemahnya Pengawasan

Jumat, 26 September 2025 | 04:12 WIB / Redaksi
Bank Papua Terancam Kehilangan Kepercayaan Publik Akibat Lemahnya Pengawasan Dr. Muhammad Rifai Darus/Istimewa

KASUS keterlibatan oknum pimpinan Bank Papua Cabang Lanny Jaya dalam dugaan korupsi dana desa kembali membuka mata kita bahwa sistem pengawasan di tubuh Bank Papua masih jauh dari kata maksimal. Padahal, dana desa merupakan instrumen vital pembangunan masyarakat akar rumput yang seharusnya dikelola dengan penuh tanggung jawab.

Tindakan penyalahgunaan wewenang ini tidak bisa dilihat sebagai kesalahan individu semata. Justru sebaliknya, hal ini menyoroti lemahnya peran direksi dan komisaris dalam memastikan sistem pengawasan internal berjalan efektif. Direksi yang bertugas menjalankan manajemen harian dan komisaris yang seharusnya menjadi pengawas independen terbukti gagal mendeteksi penyimpangan serius di lapangan.

Lebih jauh lagi, kasus ini berimplikasi langsung pada reputasi dan kredibilitas Bank Papua. Sebagai bank daerah yang diharapkan menjadi mitra pembangunan, keterlibatan aparaturnya dalam korupsi dana desa bisa memicu krisis kepercayaan masyarakat (loss of public trust). Jika kepercayaan publik hilang, maka loyalitas nasabah, legitimasi kelembagaan, dan keberlangsungan bisnis Bank Papua akan menghadapi ancaman serius.

Oleh karena itu, langkah konkret harus segera diambil:

1. Audit investigatif menyeluruh terhadap aliran dana desa yang melewati Bank Papua.

2. Reformasi sistem pengawasan internal, termasuk penguatan peran komisaris agar tidak sekadar formalitas.

3. Transparansi publik melalui publikasi hasil audit dan tindakan tegas kepada pelaku.

4. Reformasi manajemen SDM dengan menekankan integritas dan etika profesi.

Bank Papua harus menyadari bahwa menjaga trust publik jauh lebih penting daripada sekadar mengejar keuntungan bisnis. Kepercayaan masyarakat adalah modal utama yang jika hilang, tidak akan mudah dipulihkan kembali.*

* Dr. Muhammad Rifai Darus, Pendiri Papua Corruption Watch dan Direktur Eksekutif Indonesia Development Review (IDR)

 


BACA JUGA

5 Pekerja Belum Ditemukan

Insiden Tambang Bawah Tanah Freeport, Komnas HAM: Ini Kelalain dan Kami Minta Klarifikasi Standar Bisnis dan HAM Mereka

Jumat, 26 September 2025 | 14:58 WIB

Satgas Ops Damai Cartenz Dinilai Berhasil, Kepala Suku Mee di Paniai Sampaikan Terima Kasih

Jumat, 26 September 2025 | 14:10 WIB

Satgas Operasi Damai Cartenz Evakuasi Dua Warga Korban Pembunuhan di Yahukimo

Jumat, 26 September 2025 | 14:08 WIB

Pertama Kali, Polda Papua Ungkap Kasus Korupsi dengan Kerugian Negara Fantastis Capai Rp168 Miliar

Kamis, 25 September 2025 | 18:34 WIB
TERKINI

Indosat Luncurkan IDCamp 2025, Awali Target Melatih 2 Juta Talenta AI

1 Jam yang lalu
5 Pekerja Belum Ditemukan

Insiden Tambang Bawah Tanah Freeport, Komnas HAM: Ini Kelalain dan Kami Minta Klarifikasi Standar Bisnis dan HAM Mereka

15 Jam yang lalu

Satgas Ops Damai Cartenz Dinilai Berhasil, Kepala Suku Mee di Paniai Sampaikan Terima Kasih

16 Jam yang lalu

Satgas Operasi Damai Cartenz Evakuasi Dua Warga Korban Pembunuhan di Yahukimo

16 Jam yang lalu

Kodaeral X Jayapura Gelar Coffee Morning dan Joy Sailing di KRI Balongan 908

17 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com