MENU TUTUP

Bos Inalum Berencana Beli Saham Freeport

Selasa, 24 Juli 2018 | 10:28 WIB / rmol
Bos Inalum Berencana Beli Saham Freeport istimewa

WARTAPLUS - PT Indonesia Asahan Alumunium atau Inalum menyatakan kemampuan keuangan perusahaan untuk menguasai 51 persen saham PT Freeport Indonesia. Pendapatan perusahaan dinilai mampu untuk melunasi pinjaman senilai US$3,85 miliar atau setara dengan Rp55 triliun itu.

Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin menegaskan, pihaknya mampu melunasi utang yang berasal dari pinjaman bank luar negeri tersebut. Perbankan, kata dia, ketika memberi pinjaman tentu akan melihat pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (Ebitda).

"Kalau di bank, biasanya tuh, (pinjaman) tiga kali ebitda, itu yang konservatif. Kalau yang progresif-pogresif itu banyak pengusaha-pengusaha bisa dua puluh kali ebitda. Nah, untuk teman-teman pahami ebitda Freeport ini 4 miliar dolar AS," kata Budi di Gedung Parlemen, Senin malam, 24 Juli 2018.

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini menegaskan, secara konservatif, pinjaman dengan besarnya tiga kali ebitda masih mungkin dilakukan. "Jadi, bank yang konservatif melihat kalau dia pinjamannya di bawah US$12 miliar, which is tiga kali ebitda dia masih kasih," katanya.

Ia melanjutkan, dengan pinjaman hanya sebesar US$3,85 miliar, maka itu masih di bawah satu kali ebitda Freeport Indonesia setahun yakni sebesar US$4 miliar. "Itu sebabnya, kalau semua bank mau kasih," ujarnya.

Ia melanjutkan, kas internal perusahaan kemungkinan besar tidak akan dipakai untuk membiayai divestasi tersebut. Disebutkannya, Inalum saat ini memiliki dana sebesar Rp20 triliun.

"Kalau misalnya banknya meminta Inalum, kan sekarang kan punya sekitar Rp20 triliun cash. Jadi, sekitar 1, sekian miliar USD. Tapi kalau buat teman-teman yang memahami transaksi akuisisi, kalau makin sedikit equity-nya makin tinggi arm and arm-nya," katanya.

Sementara itu, Direktur Keuangan Inalum, Orias Petrus Moedak mengatakan bahwa pinjaman ini tidak akan memengaruhi keuangan anak usaha Inalum seperti PT Antam, PT Bukit Asam, dan PT Timah. Menurutnya, kas internal tidak akan dipakai untuk mendanai pembelian saham ini.

"Enggak akan membebani anak usaha. Enggak perlu pakai (dana internal) . Diusahakan enggak uang sendiri," ujarnya.


BACA JUGA

Evakuasi Jenazah Joni Hendra Berjalan Lancar, Satgas Damai Cartenz Siap Tindak Tegas Pelaku Penembakan

Sabtu, 26 Juli 2025 | 12:03 WIB

Warga Tewas di Yahukimo, Satgas Damai Cartenz Dalami Motif dan Jaringan Pelaku

Sabtu, 26 Juli 2025 | 08:11 WIB

Warga Sipil Tewas Ditembak KKB di Intan Jaya, Satgas Ops Damai Cartenz Buru Pelaku

Jumat, 25 Juli 2025 | 17:24 WIB

Seorang Warga Ditikam di Rumahnya Hingga Tewas, Satgas Damai Cartenz: KKB Terlibat Dalam Pembunuhan

Jumat, 25 Juli 2025 | 16:48 WIB

Serius Bangun Budaya Kerja Sehat Membawa Indosat Raih Penghargaan Great Place To Work

Kamis, 24 Juli 2025 | 19:58 WIB
TERKINI

Evakuasi Jenazah Joni Hendra Berjalan Lancar, Satgas Damai Cartenz Siap Tindak Tegas Pelaku Penembakan

7 Jam yang lalu

Warga Tewas di Yahukimo, Satgas Damai Cartenz Dalami Motif dan Jaringan Pelaku

11 Jam yang lalu

Warga Sipil Tewas Ditembak KKB di Intan Jaya, Satgas Ops Damai Cartenz Buru Pelaku

1 Hari yang lalu

Seorang Warga Ditikam di Rumahnya Hingga Tewas, Satgas Damai Cartenz: KKB Terlibat Dalam Pembunuhan

1 Hari yang lalu

Serius Bangun Budaya Kerja Sehat Membawa Indosat Raih Penghargaan Great Place To Work

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com