Sinode GKI Berkomitmen Tingkatkan Kinerja dan Kapasitas Pengelola Keuangan
SENTANI – Ketua Sinode Gereja Kristen Injili di Tanah Papua, Pendeta Andrikus Mofu membuka secara resmi Rapat Koordinasi Keuangan dan Aset GKI di Tanah Papua yang berlangsung di Klasis Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (7/8).
Kepada pers usai membuka rapat, Pendeta Andrikus Mofu mengungkapkan, rapat yang dilakukan akan fokus pada sejumlah masalah, di antaranya melakukan kinerja keuangan GKI yang ada di Jemaat, Klasis, dan Sinode.
“ Kita melakukan evalauasi sejuah mana penerimaan dari sumber-sumber kuangan dalam GKI, yakni konvensional (Derma) dan inkonvensional (Usaha kemandirian gereja) yang ada di Jemaat, Klasis, dan Sinode,” katanya.
Menurut dia, dalam evaluasi secara keseluruhan dari bulan January-Juni, rencana penerimaan sinode GKI telah melampaui sekitar 57% dari target Rp 152 Milyar. Sehingga ia berharap agar dipertahankan hingga akhir tahun.
“ Meski sudah mencapai target, tapi kami tidak bisa pungkiri bahwa masih ada Jemaat maupun Klasis yang belum mencapai target, sehingga melalui evaluasi ini kita melihat masalahnya dan bisa kita selesaikan,” tuturnya.
Selain itu kata Andrikus, dalam rapat koordinasi yang dilakukan, pihaknya akan mendata ulang aset-aset milik gereja, klasis maupun sinode.
“ Kita juga akan mendata aset kita, seperti, tanah, bangunan, dan aset bergerak dan tidak bergerak lainnya yang menjadi potensi kekuatan kita. Dari rapat ini kita bisa evaluasi mana yang bisa digunakan untuk membantu pelayanan gereja ini,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan, Mathius Awoitauw, menyampaikan, salah satu output yang diharapkan dalam rapat koordinasi ini adalah adanya peningkatan kinerja dan kapasitas pengelola keuangan di klasis-klasis GKI di tanah Papua.
“ Dengan peningkatan kinerja dan kapasitas yang diberikan, maka target-terget pencapaian baik dari sisi keuangan maupun aset bisa diberdayakan lebih optimal lagi,” katanya.
Mathius Awoitauw menambahkan, kedepan, seluruh pengelolaan aset dan keuangan sinode GKI akan dilakukan secara IT.
“ Kedepan itu merupakan kebutuhan, karena warga jemaat GKI sangat banyak, sehingga dengan sistem IT yang akan diterapkan, maka akan memudahkan dan mempercepat pekerjaan,” pungkas dia.*