MENU TUTUP

Pengusaha GEL Sepakati Penundaan Penandatanganan Kontrak Fisik

Selasa, 28 Agustus 2018 | 20:18 WIB / Andi Riri
Pengusaha GEL Sepakati Penundaan Penandatanganan Kontrak Fisik Kepala Dinas PUPR, Djuli Mambaya menggelar pertemuan dengan pengusaha GEL di kantornya, Selasa (28/8)/Andi Riri

JAYAPURA, – Pengusaha Golongan Ekonomi Lemah (GEL) Papua akhirnya sepakat menunda jadwal penandatanganan kontrak fisik, yakni setelah dirampungkannya kontrak perencanaan oleh konsultan.

 
Kesepakatan ini sebagaimana hasil pertemuan antara pengusaha GEL dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Papua Djuli Mambaya, yang berlangsung di ruang rapat kantor PU, Selasa (28/8). Sehari sebelumnya (senin,27/8), para pengusaha GEL yang merupakan para pengusaha asli Papua ini menduduki kantor PUPR, mereka menuntut segera dilakukannya penandatangan kontrak fisik, mengingat anggaran tersebut sudah disetujui DPR Papua.
 
“Hari ini sudah disepakati bahwa untuk menandatangani kontrak GEL fisik harus dilakukan sesuai dengan mekanisme dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Artinya harus ada penandatanganan kontrak perencanaan dulu. Selanjutnya baru bisa lanjut ke penandatanganan GEL fisik,” ujar Djuli Mambaya kepada pers usai pertemuan.
 
Adapun pertemuan berlangsung alot, lantaran adanya perbedaan pendapat diantara pengusaha GEL, Djuli menyerahkan penyelesaiannya secara internal. Sementara pihaknya akan terus melakukan pembimbingan dan pembinaan agar proyek penunjukan langsung yang dikerjakan itu, bisa dikerjakan dengan baik.
 
“Saya menghargai pertemuan serta penyampaian aspirasi dari pengusaha GEL. Dalam artian, pertemuan ini juga bagian dari pembelajaran buat mereka, bahwa begitulah mekanisme dalam bekerja. Dimana sebelum melaksanakan pekerjaan mesti ada desain, patokan kerja atau perencanaan dulu. Tak mungkin bekerja tanpa ada gambar perencanaan,”ungkapnya.
 
Sementara itu menyoal anggaran untuk pengusaha GEL yang turun Rp75 miliar dari sebelumnya Rp100 miliar, dijelaskan Djuli bahwa sekitar Rp25 miliar harus ditender dan tak bisa penunjukan langsung karena sejumlah pekerjaan diatas Rp1 miliar adalah untuk daerah pesisir.

Sedangkan terkait upaya mengakomodir 388 pengusaha GEL, Djuli menuturkan, bahwa menurut jumlah yang diverifikasi awal banyak yang sudah tidak aktif namun ada pula penambahan anggota.

“Yang jelas nanti kita lihat berapa totalnya, tapi yang penting mereka akan terakomodir dalam jumlah banyak. Sebab untuk satu paket senilai Rp500 juta akan dikerjakan oleh lima pengusaha. Yang jelas semuanya akan dapat Rp100 juta keatas. Kalau tahun lalu ada yang satu perusahaan bekerja dengan Rp25 juta ini menyedihkan dan tidak mendidik,” tandasnya.

BACA JUGA

Penegakan Hukum di Intan Jaya, Satu Anggota KKB Tewas dalam Kontak Tembak Dengan Satgas Ops Damai Cartenz 

Sabtu, 05 Juli 2025 | 12:36 WIB

Satgas JPH Papua Perkuat Pengawasan Produk Nonhalal di Lima Titik Retail Kota Jayapura

Jumat, 04 Juli 2025 | 14:56 WIB

Kloter 31 Gabungan Jemaah Haji Papua, Sulsel dan Sultra Tiba di Tanah Air

Jumat, 04 Juli 2025 | 14:51 WIB

Operasi Damai Cartenz Sambangi Kampung Walesi: Patroli Terpadu dan Bangun Kepercayaan Warga

Jumat, 04 Juli 2025 | 14:46 WIB

Kejati Papua Kembali Sita Uang Tunai Rp1,1 Miliar dari Vendor PON XX

Jumat, 04 Juli 2025 | 05:51 WIB
TERKINI

Bripda Ilham Fadillah Raih Juara 3 Judo di Ajang World Police and Fire Games

16 Jam yang lalu

Penegakan Hukum di Intan Jaya, Satu Anggota KKB Tewas dalam Kontak Tembak Dengan Satgas Ops Damai Cartenz 

1 Hari yang lalu

Terduga Pelaku Pembunuhan Seorang Guru dan juga Pemilik Usaha Laundry di Jayapura, Berhasil Ditangkap

1 Hari yang lalu

Pembunuhan Warga Sipil di Dekai, Satgas Ops Damai Cartenz: Diduga Dilakukan KKB

1 Hari yang lalu

Berkontribusi Dalam Pengembangan Pendidikan dan SDM, Freeport Raih Penghargaan ITB

2 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com