Masih Ada Oknum Nakal yang Nekat Melintasi Jalan Trans Papua
JAYAPURA,– Meski Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura telah melarang masyarakat untuk tidak melintasi jalan trans Papua Jayapura – Wamena karena kondisi jalan belum layak digunakan, namun masih saja ada oknum sopir yang nekat melintas tanpa memikirkan keselamatan dirinya.
Salah satu kontraktor dari PT. Puncak Sahayu Jaya, Manoa Wandik, mengaku setiap hari terdapat 50-60 kendaraan melewati jalur trans Papua tersebut. Rata-rata kendaraan yang lewat membawa surat rekomendasi atas nama kapolres.
“Mobil-mobil ini lewat sini sekitar jam 4 atau jam 5 subuh, ketika kami tahan, mereka mengaku mendapat rekomendasi dari kapolres, kalau kami lepas, jalan ini belum layak digunakan, jadi kami bingung mau percaya yang mana,” jelasnya.
Untuk itu, ia berharap agar aparat keamanan dalam hal ini Kapolres Jayawijaya maupun Kapolda Papua mengeluarkan larangan secara resmi, sehingga pihaknya bisa melakukan pelarangan apabila terdapat kendaraan yang akan melintas.
“Ya kita harap agar aparat juga tegas, jangan keluarkan ijin. Dengan begitu kita juga akan tegas melarang supaya tidak ada yang lewat dulu supaya kami bisa bekerja dengan cepat, pekerjaan juga selesai sesuai target dan bisa digunakan,” harapnya.
Senada dengan itu, Bupati Kabupaten Yalimo, Lakius Peyon menyampaikan bahwa untuk mencegah oknum nakal yang akan melintas, maka pihaknya akan menambah pengamanan di beberapa titik jalan trans Papua.
“Kita sudah koordinasi dengan Kapolres Jayawijaya, kita akan bangun beberapa pos jaga untuk untuk pengamanan, jadi kalau ada yang lewat harus di pulangkan karena jalan belum bisa di gunakan,” ucapnya.
Hal ini juga untuk mengantisipasi apabila ada sopir-sopir nakal yang akan menyelundupkan miras ke wilayah pegunungan.
“ Ini sebagai antisipasi juga, karena pengalaman kita beberapa waktu lalu ada kendaraan dari Jayapura yang naik membawa miras dan kita berhasil tangkap, jadi pos yang akan dibangun akan memeriksa hal-hal seperti ini agar tidak masuk ke Yalimo maupun daerah lain di wilayah pegunungan,” jelasnya.
Bupati menegaskan, apabila masih ada yang nekat melewati jalan trans Papua, maka pihaknya akan memulangkan kendaraan tersebut.
“Kemarin kita sempat pulangkan sekitar 30 mobil dari Wamena tujuan Jayapura, jadi kita tidak main-main soal ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura, Osman Harianto Marbun mengkui bahwa antusias masyarakat untuk melintas sangat tinggi, tapi pihaknya tidak bisa membiarkan hal tersebut, sebab pekerjaan belum selesai dilaksanakan.
“Memang antusias warga tinggi untuk melintas, tapi kalau dibiarkan maka akan mengganggu proses pekerjaan, untuk itu kita putuskan untuk di tutup sementara hingga benar-benar selesai di kerjakan baru akan dibuka, sehingga tidak membahayakan keselamatan pengendara maupun penumpang,” bebernya. *