SORONG,-Perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), yang lahir di Madiun sejak tahun 1922 oleh Hardjo Oetomo, sampai saat ini masih eksis di Sorong Raya.
Hal ini terbukti dari semakin meningkatknya peminat dan pendatang baru sebagai warga atau pendekar PSHT, melalui prosesi pengesahan yang dilakukan di halaman Puskesmas Majaran, Kelurahan Matawolot, Distrik Salawati, Kabupaten Sorong, Minggu (16/9).
Pengesahan warga baru atau pendekar baru, diketahui merupakan wisuda menjadi anggota resmi PSHT dan prosesi ini hampir dilakukan setiap tahun.
Ketua panitia pengesahan, Pangky Nurisaputra menjelaskan, dalam pengesahan ini 102 pendekar datang dari ranting Kota Sorong, Salawati, Mayamuk, Klamono, Sorong Selatan, Mariat dan ranting Raja Ampat.
“Kami mendatangkan dewan pengesahan pusat PSHT Madiun, yang terdiri dari KRT. Catur Nyoto Hadinegoro, S.Sos, MM, Peltu (Purn) Sugeng Irianto, M. Suyatno dan Sarjono, dalam prosesi ini sebagai tanda keseriusan kami dalam memajukan PSHT,” terangnya.
Pangky menambahkan, dalam pengesahan memakai ayam jago terbaik yang disukai oleh para calon pendekar, dengan harapan agar para warga baru atau pendekar baru ini dapat menjadi jagonya dalam keluarga, agama, masyarakat, bangsa dan negara.
Sementara itu, Ketua PSHT Cabang Sorong, Kangmas Sumin yang juga merupakan salah satu warga PSHT pertama di Sorong yang disahkan langsung oleh PSHT Pusat di Madiun, tahun 1993 dalam arahannya meminta agar para pendekar baru lebih mempererat tali persaudaraan antar sesama warga PSHT, serta dapat memberikan manfaat bagi orang banyak.
“Saya juga minta kepada warga PSHT untuk tidak membawa organisasi ini ke ranah politik praktis. Artinya, warga PSHT boleh berpolitik bahkan sangat dianjurkan untuk menyalurkan hak pilihnya, tetapi tidak boleh membawa nama PSHT ke ranah politik karena kita bukan organisasi politik,”tegasnya.
Di akhir arahannya, dia berharap agar PSHT cabang Sorong yang menjadi kontingen Papua Barat dapat memberikan prestasi terbaik melalui PON 2020 di Papua.*