Pusat Pemerintahan di Kumurkek, Bupati Ajak Masyarakat Bersatu
SORONG,-Setelah kesepakatan berdamai terjadi antara kubu Bupati Kabupaten Maybrat dan Sekda Kabupaten Maybrat, Bupati Kabupaten Maybrat, Drs. Bernard Sagrim, MM langsung memimpin apel perdana di Alun-alun Vaitmayaf, Kumurkek, Maybrat, Papua Barat, Senin (17/9).
Bupati yang diwawancarai usai memimpin apel meminta agar perbedaan yang selama ini terjadi segera ditinggalkan dan dibuang, agar pembangunan Kabupaten Maybrat lebih bermartabat.
“Kalau bermartabat berarti orang Maybrat kembali bersatu mendukung pemerintahan di Kumurkek, untuk kita membangun Kabupaten Maybrat dalam rangka memberi pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dan membangun Kabupaten Maybrat untuk lebih sejahatera, maju dan bermartabat,” ujar Bupati.
Setelah pemerintahan berjalan di Kumurkek, yang paling penting menurut Bupati adalah menjaga kesatuan orang Maybrat sebagaimana hukum Teofani orang Maybrat, dimana harus memelihara kesatuan, kerendahhan hati, kasih dan kehormatan kepada Tuhan dan semua orang.
Oleh karena itu, Bupati mengajak semua orang Maybrat untuk bersatu dengan mendukung pemerintahan yang berjalan di Kumurkek.
Bupati juga meminta agar masyarakat pengguna media sosial untuk tidak bicara soal jabatan, proyek, pemilu dan lainnya, karena langkah pemerintahan di Kumurkek merupakan kabar suka cita bagi seluruh masyarakat Maybrat.
“Hari ini setelah rapat, kita mulai iventarisir. Namanya orang memulai sesuatu pasti ada kekurangan, kelemahan, ada yang marah dan lainya pasti sedikit demi sedikit kita mulai membenahinya, sehingga mencair sambil kita menyiapkan diri menyambut rencana kunjungan kerja Menteri Dalam Negeri (Mendagri) 2 Oktober 2018 nanti,” jelas Bupati.
Ditanya tentang perbedaan selama ini yang terjadi antara Aifat dan Ayamaru, menurut bupati itu persoalan yang tidak mudah dibicarakan, sebab kata dia persoalan ini muncul setelah Kabupaten Maybrat dimekarkan.
“Mulai musyawarah sini dan sana dan gugatan ini dan itu, sehingga semua itu dilakukan rekonsiliasi, sehingga kembali kita bersatu melalui tim rekonsiliasi dan kita kembali bersatu. Maka saya tegaskan, jangan lagi melihat Maybrat masa lalu, namun kita bersatu melihat masa depan, sehingga hari ini kita mulai melaksanakan apel dan aktivitas pemerintahan di Kumurkek untuk membangun Maybrat yang maju, sejahtera dan bermartabat,” tegas Bupati.
Sementara itu, Sekda Drs. Agustinus Saa, M.Si menambahkan, pemerintahan dijalankan karena negara, dimana negara memutuskan sesuatu untuk kebaikan masyarakat. Selama ini, kata sekda, yang diragukan adalah soal keamanan.
“Mulai hari ini, semua orang Maybrat wajib menjaga keamanan, baik dari diri sendiri, keluarga, kelompok, kampung, distrik dan wilayahnya. Sehingga tidak ada satu takut satu, sebab kita semua orang Maybrat,”tegasnya.
Terkait penyelesaian adat, tambah sekda, itu salah satu syarat dalam penyelesaian adat dan budaya orang Maybrat. Dimana ada perselisihan, maka harus ada proses pemulihan melalui penyelesaian adat, agar hubungan kekeluargaan dan kekerabatan mulai terbangun kembali.
Oleh karena itu, Sekds meminta kepada seluruh masyarakat Maybrat kembali untuk bersatu dan meninggalkan kerikil-kerikil kecil perbedaan, sehingga tidak ada pertentangan antara orang Maybrat sendiri.
“Mulai saat ini orang Maybrat bersatu membangun daerah ini,”tutup Sekda.
Saat memimpin apel, Bupati didampingi Wakil Bupati, Drs. Paskalis Kocu, Sekda Drs. Agustinus Saa, M.Si, Ketua DPRD Ferdinando Solossa, SE, LO Maybrat AKBP Slamet Haryono, pimpinan OPD, para danramil, kapolsek dan dihadiri ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Maybrat.
Usai apel, dilanjutkan dengan ibadah singkat yang dipimpin Pastor Paroki St. Yosef Ayawasi, pastor Markus Malar, OSA di Ruangan Pendopo Alun-alun.*