MENU TUTUP

Daya Serap Rendah, Gubernur Lukas: Saya Ikut Pilkada yang Laksanakan Kepala Pemerintahan Sebelumnya

Senin, 22 Oktober 2018 | 11:32 WIB / Andi Riri
Daya Serap Rendah, Gubernur Lukas: Saya Ikut Pilkada yang Laksanakan Kepala Pemerintahan Sebelumnya Gubernur Papua, Lukas Enembe/Istimewa

JAYAPURA,-Menjelang tutup tahun anggaran 2018, tingkat daya serap di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup pemerintah provinsi Papua masih sangat rendah. Terkait ini Gubernur Papua, Lukas Enembe enggan berkomentar banyak.

Kepada pers di kantor Gubernur Dok II Jayapura sepekan lalu, Gubernur Papua dua periode ini mengaku, tidak mengetahui banyak soal  program kegiatan di setiap OPD. Pasalnya, sejak awal 2018 lalu dirinya bersama  Wakil Gubernur, Klemen Tinal mengambil cuti dalam rangka mengikuti Pilkada Gubernur Papua 2018. Lalu sejak April telah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur Papua yang kemudian digantikan oleh Penjabat Gubernur, Mayjen TNI Purn Soedarmo,yang adalah Dirjen Politik dan Pemerintahan Kemendagri.

"Soal daya serap, kan kita kemarin ikut Pilkada. Jadi yang laksanakan pemerintahan adalah kepala pemerintahan sebelumnya (Pj. Gubernur Soedarmo),” jawabnya singkat.

Gubernur akui, hampir semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemerintah provinsi, memiliki daya serap yang rendah. Bahkan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Papua, banyak proyek fisik yang dibatalkan pelelangannya.

“Sebab kita dalam program 20119 - 2020, selain reformasi birokrasi kita fokuskan kegiatan untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur maupun persiapan PON. Tidak ada kegiatan lain dan bisa kita pastikan penyerapannya baik mulai tahun depan. Tapi untuk tahun ini jika penyerapan rendah itu merupakan kegiatan yang dijalankan pejabat (gubernur) sebelumnya,” ungkapnya.

Sebelumnya, Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Papua Doren Wakerkwa kembali mengingatkan OPD agar segera meningkatkan daya serap. 

“Peningkatan daya serap harus menjadi perhatian serius dari semua OPD. Sebab Serapan APBD 2018 sampai saat ini kurang maksimal. Untuk itu, kepala dinas dan kepala badan tolong hal ini menjadi perhatian,” tegasnya.

Dia meminta setiap OPD agar dapat mendorong pihak ketiga untuk segera melakukan penagihan setelah proyek yang dikerjakan rampung. “Sebab para kontraktor di Papua ini lebih banyak menagih setelah proyeknya selesai. Nah hal ini pula yang membuat penyerapan kita masih belum maksimal saat ini,”tukasnya.

Sementara itu Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah  (Bappeda) Provinsi Papua Muhammad Musa’ad mengaku hingga September 2018 kemarin, penyerapan anggaran sudah menyentuh angka 68 persen. Dia pun optimistis penyerapan bakal mencapai angka maksimal 90 persen sesuai target penyerapan tahun ini.*


BACA JUGA

Aktivis Papua dan Mahasiswa di Manokwari Membela Gubernur Lukas EnembeĀ 

Rabu, 13 Februari 2019 | 19:19 WIB

Gubernur Lukas Ajak Masyarakat Papua Ciptakan Pemilu Damai 2019

Minggu, 30 September 2018 | 09:00 WIB

FX Mote Dilantik Sebagai Penjabat Bupati Deyai

Senin, 10 September 2018 | 12:32 WIB
TERKINI
Tembak Mati

TPNPB OPM Tolak Transmigasi dan Menolak Pilkada

46 Menit yang lalu

Santai Ngopi, Pererat Kerjasama Satgas Humas Ops Damai Cartenz dan Awak Media

58 Menit yang lalu

Gangguan Keamanan, Pemungutan Suara di 5 Distrik Kabupaten PuncakĀ  Ditunda

1 Jam yang lalu

Karyawan Freeport Indonesia Menggunakan Hak Suaranya pada Pilkada Serentak 2024

2 Jam yang lalu

Dua Kubu Saling Serang di Puncak Jaya Sepakat Damai

15 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com