MENU TUTUP

Festival Cycloop Bukan Pesta, Tapi Kampanye Lingkungan

Senin, 26 November 2018 | 18:41 WIB / Andy
Festival Cycloop  Bukan Pesta, Tapi Kampanye Lingkungan Festival Cycloop/Istimewa

JAYAPURA,– Menyikapi sejumlah komentar miring dari sejumlah kelompok tentang rencana pelaksanaan Festival Cycloop yang akan dilaksanakan pada tanggal 6-8 Desember 2018, ketua tim kreatif  Festival Cycloop, Dian Wasaraka, angkat bicara. Kepada Wartaplus.com, Dian menegaskan bahwa Festival Cycloop yang dilaksanakan bukan pesta, melainkan kampanye lingkungan.

“Jadi sekali lagi saya sampaikan bahwa fFestival ini bukan pesta, tapi ini kampanye lingkungan. Ini adalah ajang untuk mengampanyekan perlindungan dan penyelamatan Cagar Alam Pegunungan Cycloop dari penghancuran yang lebih parah,” ujarnya tegas ketika diwawancarai Wartaplus.com, Senin (26/11) siang.

Menurutnya, Cagar Alam cycloop adalah sebuah wilayah unik yang kaya dengan berbagai macam jenis tumbuhan dan satwa, dan sangat penting bagi masyarakat Kota dan Kabupaten Jayapura karena fungsi hidrologisnya sebagai sumber mata air tawar dan pengendali banjir. Namun seiring berjalannya waktu, pengrusakan, illegal logging, alih fungsi dan pembakaran hutan dan lahan serta penambangan telah memperparah kondisi Cycloop saat ini.

“Akibatnya sudah bisa dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Kota dan Kabupaten Jayapura. Air yang biasanya mengalir 24 jam kini dalam seminggu hanya 2-3 kali akibat keringnya bak-bak penampungan air milik PDAM,” katanya.

Dian mengaku, upaya menyelamatkan Cagar Alam Cycloop dari kehancuran sudah dikampanyekan sejak 15 tahun yang lalu melalui pameran photo, dengan pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah, dan sejumlah aksi lainnya, namun malah dianggap berlebihan dan terkesan menyudutkan salah satu pihak dengan menyebar hoax. Padahal mereka ingin agar semua peduli dan jangan tunggu sampai bencana terjadi.

“Tapi memang kita sering baru mengerti pentingnya sesuatu kalau dia sudah hilang. Sekarang lihat, kita di Jayapura kalau musim hujan kebanjiran dan kalau panas kekeringan, hal yang dulu tak pernah kita rasakan,” ucapnya.

Dian yang juga Antropolog ini menambahkan, Festival Cycloop yang akan dilaksanakan sepenuhnya didukung oleh Masyarakat Adat dari 5 Dewan adat suku yang punya wilayah ulayat di Cagar Alam Cycloop.

“Ini murni gerakan rakyat sebagai wujud kepedulian dan rasa terimakasih kami pada Tuhan yang telah menganugrahkan Cagar Alam Pegunungan Cycloop yang sangat besar manfaatnya bagi kami,” tagasnya.

Selain itu kata Dian, Festival ini akan dibuat berbeda dari yang lain, karena diawali dengan kegiatan pra, berupa pelatihan fotografi dan Vloging yang bekerja sama dengan Earth Hour/WWF.

“Setelah itu ada Fokus Grup Discussion yang mengundang para pihak termasuk Panglima Kodam XVII Cenderawasih dan Kapolda Papua, lalu ada kegiatan konvoi, ada Reboisasi lahan, malam Komunitas dan acara  puncak yang selain disini dengan gelar budaya tapi juga ada realize satwa yang akan dilaksanakan di Pantai Pasir VI Angkasa Jayapura,” tandasnya. *


BACA JUGA

TERKINI

Bobol Counter HP, Tiga Pemuda Pesta Miras, ini Kata AKP Alamsyah

5 Jam yang lalu

Sopir Truk Ngantuk, Tabrak Dua Motor, Satu Korban Meninggal Dunia

9 Jam yang lalu

Satreskrim Polres Jayapura Ungkap Kasus Pencurian Puluhan Unit HP di Konter Berlian Cell

20 Jam yang lalu

Satgas Operasi Damai Cartenz Gelar Kegiatan Humanis dan Bagikan Sembako di Desa Lantipo, Wamena

21 Jam yang lalu

Ratusan Warga Boven Digoel Keracunan Usai Menyantap Makanan Saat Kampanye Calon Kepala Daerah

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com