SORONG-Berada di lingkaran api dan dikelilingi 3 lempengan besar Gempa Tektonik, wilayah Sorong menjadi salah satu tempat rawan terjadinya gempa dan tsunami. Oleh karena itu, Armada III dan Lantamal XIV serta Satuan Tugas terpadu lainnya menggelar simulasi penanganan bencana alam gempa tsunami bagi warga pesisir di Distrik Maladumes, Kota Sorong, Papua Barat, Senin (4/3).
Panglima Armada III, Laksamana Muda ING Ariawan didamping Danlantamal XIV Brigjen TNI (Mar) Hermanto serta kepala satuan lainnya menjelaskan bahwa kegiatan simulasi tanggap bencana melibatkan sekitar 900 personil ditambah masyarakat dan bertujuan memberikan edukasi, informasi dan solusi bagi masyarakat apabila terjadi bencana alam.
"Setidaknya masyarakat memiliki alertnes atau kewaspadaan jika terjadi bencana alam. Secara fisik, tim terpadu juga melatih kesiap siagaan saat terjadi bencana, mulai dukungan personil, material, logistik, penanganan medis hingga kegiatan pasca bencana,"terang Panglima.
Kepala Distrik Maladumes, Dorce Jitmau menjelaskan bahwa Distrik Maladumes terdiri dari empat Kelurahan yaitu Kelurahan Tampa Garam, Suprau, Tanjung Kasuari dan Saoka. Dimana mayoritas penduduknya berdomisili di pinggir Pantai atau laut. Sehingga sangat berpotensi terhadap bencana alam gempa maupun tsunami. Oleh karena itu, dengan adanya simulasi tersebut dapat memberikan pengetahuan kepada warga dalam menghadapi bencana, jika dikemudian hari terjadi.
"Saat ini, baru warga Kelurahan Saoka yang dilibatkan. Kami harap dapat dilakukan kembali bagi warga lainnya. Kegiatan ini sangat bagus dan kami dukung sekali," ujar Dorce.
Simulasi evakuasi korban bencana menggunakan helikopter/Ola
Pantauan wartaplus.com, simulai dimulai tepat pukul 8 pagi, dimana terjadi gempa bumi dan tsunami. Sejumlah warga berperan sebagai pengungsi dan sebagian menjadi korban yang tersangkut di pohon, tertimpa reruntuhan hingga yang terbawa arus ditengah lautan. Dengan sigap, satuan tugas terpadu dari Marinir, TNI AL, TNI AD, SAR, BPBD, PMI melakukan pertolongan.
Sejumlah warga luka-luka di evakuasi dengan ambulance hingga helikopter. Sedangkan pengungsi yang selamat dibawa ke tenda pengungsian untuk didata. Selanjutnya pengungsi diperiksa kesehatannya dan diberikan bantuan logistik*.