Ikatan Arsitek di Papua Diminta Tidak Mementingkan Bisnis Dalam Profesinya

JAYAPURA – Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi Papua diminta tidak selalu mengedepankan bisnis dalam menjalankan tugas maupun profesinya. Namun turut mengambil bagian dalam menciptakan perencanaan penataan lingkungan yang baik di wilayahnya masing masing.

Hal ini disampaikan Asisten Bidang Umum Sekda Papua Elysa Auri di Jayapura, Sabtu (30/3) pekan lalu.

Menurutnya, setiap arsitek juga harus memperhatikan aspek kondisi daerah dan budaya di wilayahnya berada.Paling tidak sebelum membuat perencanaan, terlebih dahulu dan wajib agar mengenal lingkungan sekitarnya

“Sehingga apa yang dikerjakan kedepan, bakal memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar,” ujar Elysa

Dikatakan, IAI merupakan satu asosiasi arsitek yang merupakan wadah di seluruh Indonesia hingga di Papua dengan tujuan melakukan kegiatan keahlian di bidang perancangan bangunan. Keberadaan IAI dipandang penting di Papua, agar dapat mendorong keahlian di bidang pembentukan lingkungan.

Artinya, keberadaan IAI diharapkan tak hanya memberi manfaat perencanaan, namun memberi dampak ekonomi bagi masyarakat sekitarnya melalui pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang ada di wilayahnya masing-masing.

“Dengan demikian, keberadaan IAI tak cuma punya andil didalam rancang bangun gedung atau tata kelola lingkungan, namun bisa diandalkan dalam menggerakan roda perekonomian rakyat di wilayahnya," katanya.

“Sebab IAI ini sepengetahuan saya memiliki anggota yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota Provinsi Papua. Karena itu, diharapkan keberadaan IAI di seluruh Papua bisa memberi dampak positif bagi rakyat dibidang ekonomi, khususnya masyarakay asli setempat,” sambungnya

Di kesempatan itu, Elysa juga meminta agar IAI bisa menjadi mitra kerja yang baik bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota diatas tanah ini, guna menyongsong pembangunan bumi cenderawasih lewat visi dan misi gubernur menuju Papua bangkit, mandiri, sejahtera yang berkeadilan.