MENU TUTUP

Wartawan Tiba di Mamey Mendadak Alat Berat Diturunkan ke Jalan Berlumpur

Minggu, 09 Juni 2019 | 16:15 WIB / Alberth
Wartawan Tiba di Mamey Mendadak Alat Berat Diturunkan ke Jalan Berlumpur Inilah kondisi Jalan Mamey, Distrik Tahota kabupaten Manokwari Selatan. Anehnya ketika wartawan turun ke lokasi itu tidak ada alat berat sepanjang jalan berlumpur, namun mendadak alat berat diturunkan setelah mengetahui wartawan turun ke lokasi tersebut/Alberth

MANOKWARI- Delapan perwakilan wartawan media cetak lokal, media online dan televisi Nasnonal tiba di jalan trans Papua Barat  tepat khusus di jalan berlumpur parah sepanjang kurang lebih 5 kilometer.

Lokasi itu berada di antara jalan trans Teluk Bintuni, Manokwari Selatan (Mansel) tepat di Kampung Mamey, Distrik Tahota, Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat. 

Anehnya ketika wartawan tiba di lokasi berlumpur itu mendadak alat berat diturunkan ke lokasi berlumpur tersebut pada Sabtu (9/6) pagi. 

Padahal pengakuan warga setempat dan para sopir Hilux bahwa tidak ada alat berat yang stemby di sepanjang jalan berlumpur itu.

Namun sesuai informas berkembang pihak Balai Jalan dan Jembatan Perwakilan Papua Barat telah menempatkan alat berat di sepanjang jalan berlumpur.

Namun faktanya saat wartawan ke lokasi tidak ada alat berat yang membersihkan lumpur tebal sepanjang jalan tersebut.

Pantauan wartawan sepanjang jalan itu tidak ada alat berat diturun ke lokasi berlumpur tebal. Namun ketika ditanya kepada beberapa sumber informasi dari warga Teluk Bintuni yang tidak lain adalah penumpang ketika berbincang-bincang mengatakan sepanjang jalan berlumpur tidak ada alat berat.

Pengakuan sopir Hilux bahwa sudah 2 bulan ini kondisi jalan itu sangat menyulitkan mereka. Bahkan kondisi jalan itu hampir sudah satu tahun terus mengalami masalah, hal ini menurut pengakuan warga lainnya di lokasi jalan berlumpur.

"Dalam minggu belakangan ini jalan itu semakin tambah parah, apalagi ketika hujan deras" ungkap Lukman Kaitam kepada awak media.

Warga Teluk Bintuni lainnya, Ibu Agnes juga menjelaskan bahwa mereka berangkat dari Teluk Bintuni jam 8 pagi, namun mobil yang mereka tumpangi tidak bisa tembus lumpur sehingga mereka turun  di jalan pasir Mamey dan berjalan kaki dari kolam bebek ke Tahota untuk menunggu tumpangan mobil yang ke Manokwari.

Masih dari pantauan wartawan beberapa kendaraan dari Manokwari, Mansel menuju Teluk Bintuni memaksakan mobil mereka untuk menembus lumpur tebal, sebaliknya kendaraan dari Teluk Bintuni.

Ibu Agnes berharap ada perhatian pemerintah untuk segera memperbaiki jalan tersebut agar bisa menjadi akses transportasi bagi masyarakat. Sebab akibat kondisi jalan tidak bagus menyebabkan usaha mereka terbengkalai. 

Satu hal yang menjadi pertanyaan awak media bahwa ketika wartawan tiba di lokasi itu alat berat pun diturunkan oleh Kasatker Balai Jalan dan Jembatan Perwakilan Provinsi Papua Barat. *


BACA JUGA

TERKINI

Kick Off RPJMD dan KLHS Puncak Jaya Tahun 2025 - 2029, Dibuka Secara Resmi oleh Plh.Sekda Risa Siswojo

4 Jam yang lalu

Mathius Fakhiri Kembalikan Berkas Pencalonan Ketua DPD Partai Golkar Papua

5 Jam yang lalu

Uji Nyali Politik di Balik Risiko Kepemimpinan MDF: Pandangan Tajam Pakar Politik

9 Jam yang lalu

Aksi Demo Mahasiswa Peduli Tanah Adat Papua Berakhir Ricuh, Tiga Orang Terluka, 1 Unit Mobil Dibakar

1 Hari yang lalu

MRP Kecam Aksi Demo Aliansi Mahasiswa Peduli Tanah Adat Papua yang Berujung Ricuh

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com