Wartawan Tiba di Mamey Mendadak Alat Berat Diturunkan ke Jalan Berlumpur
MANOKWARI- Delapan perwakilan wartawan media cetak lokal, media online dan televisi Nasnonal tiba di jalan trans Papua Barat tepat khusus di jalan berlumpur parah sepanjang kurang lebih 5 kilometer.
Lokasi itu berada di antara jalan trans Teluk Bintuni, Manokwari Selatan (Mansel) tepat di Kampung Mamey, Distrik Tahota, Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat.
Anehnya ketika wartawan tiba di lokasi berlumpur itu mendadak alat berat diturunkan ke lokasi berlumpur tersebut pada Sabtu (9/6) pagi.
Padahal pengakuan warga setempat dan para sopir Hilux bahwa tidak ada alat berat yang stemby di sepanjang jalan berlumpur itu.
Namun sesuai informas berkembang pihak Balai Jalan dan Jembatan Perwakilan Papua Barat telah menempatkan alat berat di sepanjang jalan berlumpur.
Namun faktanya saat wartawan ke lokasi tidak ada alat berat yang membersihkan lumpur tebal sepanjang jalan tersebut.
Pantauan wartawan sepanjang jalan itu tidak ada alat berat diturun ke lokasi berlumpur tebal. Namun ketika ditanya kepada beberapa sumber informasi dari warga Teluk Bintuni yang tidak lain adalah penumpang ketika berbincang-bincang mengatakan sepanjang jalan berlumpur tidak ada alat berat.
Pengakuan sopir Hilux bahwa sudah 2 bulan ini kondisi jalan itu sangat menyulitkan mereka. Bahkan kondisi jalan itu hampir sudah satu tahun terus mengalami masalah, hal ini menurut pengakuan warga lainnya di lokasi jalan berlumpur.
"Dalam minggu belakangan ini jalan itu semakin tambah parah, apalagi ketika hujan deras" ungkap Lukman Kaitam kepada awak media.
Warga Teluk Bintuni lainnya, Ibu Agnes juga menjelaskan bahwa mereka berangkat dari Teluk Bintuni jam 8 pagi, namun mobil yang mereka tumpangi tidak bisa tembus lumpur sehingga mereka turun di jalan pasir Mamey dan berjalan kaki dari kolam bebek ke Tahota untuk menunggu tumpangan mobil yang ke Manokwari.
Masih dari pantauan wartawan beberapa kendaraan dari Manokwari, Mansel menuju Teluk Bintuni memaksakan mobil mereka untuk menembus lumpur tebal, sebaliknya kendaraan dari Teluk Bintuni.
Ibu Agnes berharap ada perhatian pemerintah untuk segera memperbaiki jalan tersebut agar bisa menjadi akses transportasi bagi masyarakat. Sebab akibat kondisi jalan tidak bagus menyebabkan usaha mereka terbengkalai.
Satu hal yang menjadi pertanyaan awak media bahwa ketika wartawan tiba di lokasi itu alat berat pun diturunkan oleh Kasatker Balai Jalan dan Jembatan Perwakilan Provinsi Papua Barat. *