MENU TUTUP

Penghargaan Konservasi Global Kepada Gubernur Papua Barat Dinilai Kerja Mafia LSM

Selasa, 11 Juni 2019 | 15:24 WIB / Albert
Penghargaan Konservasi Global Kepada Gubernur Papua Barat Dinilai Kerja Mafia LSM Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan foto bersama usai menerima penghargaan sebagai Pahlawan Konservasi Global/istimewa

MANOKWARI- Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan menerima penghargaan sebagai Pahlawan Konservasi Global. Sayangnya, penghargaan itu dinilai kerja mafia lembaga swadaya masyarakat (LSM).  

Jan Sedik melalui percakapan whatsapp grup menuding keuntungan dari konservasi saat ini sebagai proyek yang dinikmati secara terstruktur, menyusul penghargaan yang diterima Gubernur Papua Barat di Amerika Serikat.

Jan Sedik mengapresiasi Gubernur Papua Barat atas penghargaan tersebut, namun konservasi yang dilakukan saat ini di Papua Barat, menurutnya LSM-lah yang mendapat manfaat banyak, sehingga kalau mau dibilang hal ini adalah penjajahan model baru dan cara-cara investor untuk mengambil sumber daya alam (SDA) secara langsung.

"Ini penjajahan model baru dan pejajahan model pertama investor dong ambil SDA secara langsung, dan yang kedua sekarang akan berlangsung mereka suruh kita jaga hutan untuk dukung mereka pu hidup karena keserakahan yang mereka buat," tulis Sedik, Selasa (11/6).

Kata Sedik, yang menjadi pertanyaannya adalah klaim mengklaim hutan konservasi sekarang yang dibicarakan, apakah ada kompensasi untuk rakyat Papua sebagai pemilik hak ulayat di lapangan?

Lagi menurut Sedik, masyarakat yang menjaga hutan untuk orang banyak namun apa kompensasi yang layak untuk mereka, hal-hal inilah yang harus dibicarakan.

"Kita di Papua semua hutan harus disertifikasi dengan pemetaan tanah adat batas antara marga, suku harus diperjelas sehingga kita masyarakat adat punya kekuatan untuk bicara konpensasi yang layak untuk mereka," sebut Sedik.

Ia berpendapat jangan klaim konservasi secara umum, namu yang mandi uang dan proyek adalah jaringan LSM, sedangkan masyarakat adat menderita sakit, anak tidak sekolah dan masalah sosial lainnya.

Dia berharap hutan Konservasi di Papua harus didefenisikan ulang, sehingga aspek masyarakat lokal harus mendapatkan porsi yang lebih besar bukan hanya bicara hutan-hutan dan hewan kosong disana.

Yohanes Akwan, salah satu aktivis di Teluk Bintuni mengatakan, Gubernur Papua Barat jangan dipermainkan karena adanya penghargaan dimaksud.

Contoh kasus Bupati Tambrauw yang juga pernah mendapat penghargaan, namun tidak ada yang dilakukan. buktinya, salah satunya adalah hutan Kebar di Kabupaten Tambrauw ditebang.

Padahal kata Yohanes, Tambrauw masuk dalam zona konservasi, namun faktanya dialih fungsi dan Perda-Nya tidak dilaksanakan hingga sekarang. 

Dampaknya kepada rakyat disana, misalnya rumah mereka digusur untuk pembangunan jalan Bandara Tambrauw. "Jadi kalau saya skemanya Provinsi Konservasi adalah akal mulus untuk mendapat legitimasi dan menduduki jabatan pemerintahan," timpal Sedik. *


BACA JUGA

Freeport Indonesia Raih Dua Penghargaan Subroto Award 2024, Claus Wamafma: Sebuah Kehormatan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 20:32 WIB

Hut TNI ke-79, Kodim 1714/Pj Terima Penghargaan Samkarya Nugraha dari Presiden Jokowi

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 19:29 WIB

Ini Penghargaan Kemendagri dan Tempo Media Grup untuk Pj Gubernur Ribka Haluk

Sabtu, 31 Agustus 2024 | 18:25 WIB

Pj Bupati Puncak Jaya Terima Penghargaan UHC 2024 dari Wapres RI

Jumat, 09 Agustus 2024 | 11:47 WIB

Pemprov Papua Tengah Kembali Raih Penghargaan UHC Award 2024

Kamis, 08 Agustus 2024 | 22:06 WIB
TERKINI

Wakil Ketua II MRP Imbau Masyarakat Mendukung Suksesnya Pilkada Serentak 2024

2 Jam yang lalu

Mari Kita Jaga Kedamaian Pilkada Serentak 2024

2 Jam yang lalu

Mari-Yo Dampingi Kaesang Hadiri Kampanye Paslon Jhonda dan JBR -Harus di Jayapura

9 Jam yang lalu

Direskrimum Polda Papua: HN Melakukan Kejahatan Luar Biasa, Ketua Pemuda Papua Parubahan Minta Diproses Hukum Siapapun Dia

10 Jam yang lalu

KPw BI Papua dan Pemprov Gelar HLM, Dorong Percepatan Digitalisasi di Bumi Cenderawasih

11 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com