Yarangga: 8 Senator Asal Papua Diminta Perjuangkan Aspirasi Adat Papua Secara Merata
JAKARTA- Ketua Dewan Adat Biak (Mananwir Beba Sup Byaki) Yan Pit Yarangga dan Kepala suku Sup Bar Mnukwar, Petrus Makbon berpesan agar delapan nama anggota DPD RI asal Papua dan Papua Barat untuk perjuangkan aspirasi masyarakat adat Papua secara merata.
Pesan secara khusus disampaikan Yarangga kepada dua anggota DPD RI asal suku Biak yang terpilih dan telah dilantik di Senayan, Jakarta saat ini. Keduanya adalah DR. Filep Wamafma, SH., M.Hum, C.L.A dan Mamberob Y. Rumaikek.
Bukan saja itu, tetapi ada dua nama utusan DPD RI dapil Papua Barat, yaitu Sanusi Rahaningmas dan Yance Samonsabra, juga termasuk empat nama senator asal Provinsi Papua, salah satunya Yoris Raweyai.
Pengakuan Yarangga bahwa secara adat, senator Wamafma dan Mamberob adalah suku asli Biak, namun secara kelembagaan keduanya merupakan keterwakilan semua suku yang mendiami tanah Papua Barat.
Dengan demikian penghormatan dan pengabdian selama dilembaga DPD RI harus memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi rakyat Papua Barat. Dengan harapan turut membantu kepentingan pemerintah daerah Papua Barat di Pusat sesuai dengan tupoksi di lembaga DPD RI.
Yarangga mengatakan, perwakilan Senator asal Papua dan Papua Barat yang baru dilantik sudah bukan menjadi satu harapan dari satu suku, satu kelompok dan golongan tertentu, namun milik semua suku di tanah Papua.
Untuk itu, Yarangga berpesan agar memegang teguh amanah masyarakat adat. "Jadi mereka yang terpilih dari masyarakat adat ini bukan milik satu suku, kelompok dan golongan, namun milik rakyat Papua dan Papua Barat, maka perjuangkan aspirasi rakyat secara merata" pesan Yarangga saat diruang kerja Senator Papua Barat, di Jakarta, Selasa (2/10).
Kepala suku Biak di Manokwari, Petrus Makbon, juga mengatakan, perjuangan sudah selesai dan suara masyarakat telah mengantar senator Papua Barat masuk Senayan, maka bekerja untuk kepentingan rakyat.
Untuk wilayah Papua, kembali Yarangga mengingatkan kepada empat senator tersebut agar melihat gejolak di provinsi Papua secara merata agar ada solusi yang dapat memberikan rasa aman kepada rakyat disana.*