MENU TUTUP

Ekskavasi Balai Arkeologi Papua Temukan Obsidian 

Senin, 14 Oktober 2019 | 14:03 WIB / Roberth
Ekskavasi Balai Arkeologi Papua Temukan Obsidian  Ekskavasi dari Balai Arkelogi Papua di Situs Yomokho, Kampung Dondai, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua/Istimewq

JAYAPURA-Ekskavasi dari Balai Arkelogi Papua di Situs Yomokho, Kampung Dondai, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua berhasil menemukan obsidian. 

"Obsidian yang ditemukan dalam bentuk pecahan. Pecahan obsidian ini dihasilkan lewat pemangkasan dari batu inti dalam proses pembuatan alat serpih,"kata Hari Suroto, salah satu peneliti senior dari Balai Arkeologi Papua di Kota Jayapura, Senin (14/10).

Obsidian, kata dia, menjadi komoditas utama yang diperdagangkan oleh warga yang mempunyai budaya Lapita. 

"Orang-orang Lapita berasal dari Pulau Manus, Britania Baru, sebelah utara Papua Nugini. Mereka melakukan serangkaian perdagangan jarah jauh dengan menggunakan perahu layar bercadik pada 3500 tahun yang lalu," katanya. 

Jaringan perdagangan orang Lapita. lanjut dia, termasuk salah satu jaringan dagang yang paling mula-mula sekaligus paling luas jangkauannya pada jaman prasejarah, hingga mencapai Sabah dan Fiji.

Secara geologis, ungkap Hari yang merupakan alumnus Universitas Udayana Bali itu, obsidian tidak didapatkan di Kawasan Danau Sentani dan Pegunungan Cyclops, tapi temuan obsidian di Situs Yomokho, membuktikan bahwa pada masa prasejarah, telah terjadi kontak antara manusia penghuni Danau Sentani dengan luar. 

"Obsidian yang ditemukan di Situs Yomokho, menunjukkan bahwa kawasan Danau Sentani pada masa prasejarah, menjadi bagian dalam jaringan perdagangan Lapita," ungkapnya. 

Hal ini, kata dia, didukung oleh hutan sekitar Danau Sentani dan kawasan Pegunungan Cyclops yang menghasilkan komoditas khas berupa burung cenderawasih, untuk dipertukarkan dengan obsidian-obsidian dari Britania Baru. 

Menurut dia, budaya Lapita telah sangat maju sehingga memungkinkan orang Lapita mampu mengadakan perjalanan laut yang sangat jauh sampai bisa mencapai pulau-pulau di Pasifik hingga pesisir utara Papua dan pulau-pulau di lepas pantai Papua.
 
"Sekitar 2500 tahun yang lalu, jaringan dagang Lapita mengalami kemunduran. Tapi jejaknya ada di sekitar Danau Sentani," katanya.*


BACA JUGA

Telkomsel dan Pemprov Papua Pegunungan Siap Berkolaborasi Tingkatkan Layanan Akses Internet 4G/LTE

Sabtu, 10 Mei 2025 | 14:22 WIB

Atlet Ice Skating Papua Raih Tiga Perunggu, Arnoldus Ramandey Pimpin FISI Papua

Jumat, 09 Mei 2025 | 06:02 WIB

Tokoh Adat Papua Dukung Tindakan Satgas Damai Cartenz-2025 dalam Penegakan Hukum

Kamis, 08 Mei 2025 | 17:06 WIB

Satgas Damai Cartenz-2025 Gelar Cukur Gratis untuk Anak-Anak di Sugapa, Wujudkan Kedekatan dengan Warga

Rabu, 07 Mei 2025 | 17:45 WIB

Karantina Papua Gagalkan Penyelundupan Tiga Ekor Kangguru Tanah

Rabu, 07 Mei 2025 | 06:14 WIB
TERKINI

Seorang WNA Diciduk Polisi, Kedapatan Bawa Ganja di Perbatasan RI- PNG

3 Jam yang lalu

Telkomsel dan Pemprov Papua Pegunungan Siap Berkolaborasi Tingkatkan Layanan Akses Internet 4G/LTE

3 Jam yang lalu

Ops Damai Cartenz-2025 Wujudkan Pengamanan Humanis di Papua Lewat Patroli Dialogis Bersama Anak-anak di Kenyam, Nduga

22 Jam yang lalu

Patroli Dialogis Ops Damai Cartenz Sapa Anak-anak di Distrik Kenyam, Nduga

22 Jam yang lalu

2 Bulan Pimpin Kota Jayapura, ABR - Harus Genjot Selesaikan Program 100 Hari Kerja

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com