Sistem Keuangan Papua Relatif Aman di Triwulan III 2019
JAYAPURA - Stabilitas sistem keuangan di Papua masih relatif terjaga. Meskipun terjadi penurunan, kinerja keuangan sektor koorporasi dan rumah tangga pada triwulan III 2019 terjaga dengan baik dan menjadi penopang stabilitas keuangan daerah secara umum di Papua.
Diungkapkan Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga, secara garis besar indikator keuangan daerah di Provinsi Papua pada triwulan III 2019 menunjukkan kondisi sistem keuangan yang relatif aman.
"Dengan melambatnya pertumbuhan Dana Pihak ketiga (DPK) sebesar 5,35 persen (yoy) dan percepatan pertumbuhan kredit menjadi sebesar 12,94 persen (yoy) menunjukkan sinyal positif dari pelaku ekonomi di Provinsi Papua dalam rangka meningkatkan modal kerja, investasi, maupun konsumsi pada awal semester II 2019," ujarnya, Selasa (10/12).
Lanjut katanya, sinyal positif juga ditunjukkan dari penurunan Non Performing Loan (NPL) dari triwulan sebelumnya sebesar 2,82 persen menjadi 2,71 persen pada triwulan III 2019.
Sementara itu, tekanan inflasi Papua pada triwulan III 2019 sebesar 1,90 persen (yoy) menurun jika dibandingkan dengan tekanan inflasi triwulan II 2019 sebesar 2,92 persen maupun inflasi triwulan III 2018 sebesar 5,31 persen.
"Dilihat dari kelompoknya, penyumbang inflasi tertinggi adalah kelompok komoditas transpor, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau saya kelompok komoditas perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan andil masing-masing sebesar 1,25 persen, 0,35 persen dan 0,28 persen," jelasnya.
Secara spasial, Kota Jayapura mengalami penurunan inflasi menjadi sebesar 2,56 persen dari triwulan sebelumnya sebesar 4,03 persen. Sementara itu, inflasi Kabupaten Merauke pada triwulan III 2019 sebesar 0,07 persen lebih tinggi dari triwulan sebelumnya mengalami deflasi -0,14 persen (yoy).**