Hingga Minggu Siang Terjadi 10 Kali Gempa Susulan di Kabupaten Jayapura
JAYAPURA, wartaplus.com - Gempa bumi berkekuatan 6,3 Skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Jayapura, Minggu (19/1) dinihari sekitar pukul 01.34 WIT. Gempa terjadi di Barat Laut Jayapura dengan kedalaman 56 kilometer.
Akibat gempa tersebut, guncangan dirasakan enam wilayah, yakni, Sentani, Kota Jayapura, Sarmi, Yahukimo, Keerom dan Wamena.
Meski gempa dirasakan di enam wilayah, namun hingga Minggu siang belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
“ Hingga siang ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempabumi berkekuatan 6,3 Skala Richter tersebut karena pusat gempa jauh dari pemukiman warga,” kata Kepala Balai Besar BMKG Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili, saat ditemui di kantornya, Minggu (19/1) siang.
“ Bahkan pantauan kami di beberapa lokasi yang berdekatan dengan pusat gempa seperti Nimbokrang, Genyem, Demta dan beberapa derah sekitarnya tidak ada kerusakan yang terjadi,” tambahnya.
Petrus menyebut bahwa gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami, sehingga warga dihimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“ Kepada warga yang berdekatan dengan lokasi gempa maupun yang merasakana dampak gempa dihimbau untuk menghindar dari lereng tanah/batuan yang berpotensi longsor serta menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” pesannya.
Gempa Susulan
Ia menambahkan, hingga Minggu siang, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan sebanyak 10 kali. Dimana satu gempabumi dirasakan dengan kekuatan 5,2 Skala Richter.
“ Pantauan BMKG hingha siang ini sudah ada 10 kali gempa susulan. Dianataranya ada gempa susulan 5,2 SR yang juga dirasakan oleh warga,” sebutnya.
Lebih lanjut kata Petrus, gempabumi di Jayapura diperkirakan akan terjadi dalam sepakan kedepan.
“ Sesuai dengan karakter dan pola gempa yang ada di wilayah patahan lokal Mamberamo diperkirakan akan ada gempa susulan selama satu hingga dua minggu kedepan dengan frekwensi dan kekuatan yang semakin menurun. Namun warga harus terus waspada,” tandasnya.**