Kasus Positif COVID-19 di Papua Meningkat, Satgas Minta Pergerakan Penduduk Diperketat
JAYAPURA, wartaplus.com – Jumlah pasien positif terpapar virus corona di Provinsi Papua terus mengalami peningkatan. Tercatat hari ini terdapat tambahan 32 kasus baru sehingga jumlah kasus menjadi 2.606 kasus.
Dari jumlah tersebut, 1.323 dalam perawatan, 1.253 dinyatakan sembuh dan 30 orang meninggal dunia.
Tambahan 32 kasus baru ini berasal dari Kota Jayapura 17 kasus, Jayawijaya 6 kasus, Mimika 4 kasus, Merauke 1 kasus, Keerom 3 kasus dan Nabire 1 orang.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Papua, Silwanus Sumule, mengatakan, penambahan 32 kasus ini memberikan warning bahwa penyebaran virus corona di papua masih berlangsung. Untuk itu masyarakat dihimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Tambahan kasus in memberikan warning bahwa virus corona masih ada, untuk itu kami menghimbau kepada seluruh masyarakat di Provnsi Papua ini untuk menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak, selalu cuci tangan dan menjaga diri agar tidak terpapar,” katanya saat memberikan keterangan pers virtual di Kota Jayapura, Selasa (21/7) malam.
Menurutnya, dengan disiplin kesehatan yang ketat maka akan mampu menekan penyebaran virus corona.
“Dengan disiplin yang ketat dari masyarakat, maka kita akan memutus mata rantai penyebaran virus corona di Provinsi Papua,” ucapnya.
Selain itu, Silwanus meminta kepada gugus tugas di kabupaten/kota terdampak COVID-19 untuk memantau pergerakan penduduk guna mencegah penyebaran virus semakin meluas.
“Kepada gugus tugas masing-masing kabupaten/kota agar mewaspadai pergerakan orang dan luar provinsi maupun antar kabupaten. Ketika ada orang yang masuk melalui bandara dan pelabuhan untuk dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, rapid test bahkan pemeriksaan swab. Ini harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus ini semakin meluas,” imbuhnya.
Dari 2.606 kasus positif COVID-19 di Papua, Kota Jayapura masih menjadi penyumbang terbanyak dengan 1.581 kasus, disusul Mimika 474 kasus, Jayapura 250 kasus, Biak 87 kasus, Keerom 60 kasus, Jayawijaya 41 kasus dan nabire 26 kasus.
Kemudian Merauke 19 kasus, Kepulauan Yapen 18 kasus, Boven Digoel 17 kasus, Lanny Jaya 8 kasus, Sarmi 7 kasus, Supiori 7 kasus, Tolikara 4 kasus, Mamberamo Tengah 2 kasus, Yalimo 2 kasus, Waropen 1 kasus, Puncak Jaya 1 kasus dan Pegunungan Bintang 1 kasus.**