MENU TUTUP

Ketua Harian Kompolnas: Pernyataan Wakapolri Soal Penggunaan Preman Dipelintir

Minggu, 13 September 2020 | 20:24 WIB / Roberth
Ketua Harian Kompolnas: Pernyataan Wakapolri Soal Penggunaan Preman Dipelintir Dr Benny J. Mamoto/Istimewa

JAKARTA,wartaplus.com - Masalah Covid 19 adalah masalah kita bersama, yang hrs dihadapi dan ditangani bersama-sama oleh semua komponen masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Dr Benny J. Mamoto, Ketua Harian  Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) di Jakarta, Minggu (13/9/2020). "Kita tidak bisa hanya menyerahkan kepada pemerintah atau aparat. Marilah kita mulai dari diri kita, keluarga kita, dan lingkungan kita," katanya. 

Menurut Purnawirawan Bintang Dua Polri ini, edukasi menjadi penting karena menyangkut kebiasaan baru yg berkaitan dengan kesehatan. "Ketidakpedulian satu orang atau kelompok akan berdampak serius bagi semua. Saat ini cluster yg berkembang adalah di kerumunan massa, seperti pasar tradisional. Banyak Ibu-ibu dan penjual yang abai menggunakan masker. Oleh sebab itu, perlu koordinasi dan kerja sama dengan pengelola pasar dan tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh dilingkungan tersebut,"katanya. Keberadaan tokoh komunitas untuk ikut mengedukasi di lingkungan tersebut. Bila masih ada pelanggaran maka upaya persuasif di kedepankan.

Edukasi yang tepat dengan bahasa yang mudah di mengerti akan menyadarkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi, ujar mantan Deputy Pemberantasan Badan Narkotika Nasional ini. 

Menurut Benny, berkaitan dengan pernyataan Wakapolri yang dipelintir (ditafsirkan sendiri oleh penulisnya) sesungguhnya dimaksudkan sebagai pemberdayaan seluruh elemen masyarakat, termasuk di lingkungan pasar tradisional, ujarnya..

"Masing-masing pasar tradisional memiliki ciri khas sendiri sesuai kearifan lokalnya sehigga pendekatannya pun perlu disesuaikan. Penggunaan istilah preman (oleh si penulis)  justru menyesatkan dan menyinggung perasaan orang yang dituju, kata Benny. 

Dalam tugas berat, sosialisasi protokol kesehatan, semua komponen masyarakat yang dilibatkan, termasuk tokoh masyarakat, tokoh informal, sesepuh, tokoh tertua yang ada di pasar tersebut yang punya pengaruh. Semua itu tujuannya agar masyarakat patuh pada protokol kesehatan sengga mereka terhindar dari penularan Covid 19 atau menularkan (carrier) ke orang lain, katanya.


BACA JUGA

Mewaspadai Peningkatan Kasus COVID-19

Senin, 11 Desember 2023 | 07:46 WIB

RS Freeport Raih Dua Penghargaan Terbaik, Kadis Kesehatan Kabupaten Mimika:  Apresiasi Setinggi-Tingginya

Jumat, 24 Maret 2023 | 15:09 WIB

BIN Daerah Papua Gelar Vaksinasi Covid-19 di Kampung Kayu Pulo Kota Jayapura

Rabu, 29 Juni 2022 | 23:11 WIB

Kepala BNPB: Presiden Perintahkan "Lockdown" Daerah Terinfeksi PMK

Jumat, 24 Juni 2022 | 15:54 WIB

48,9 Juta Penduduk Indonesia Telah jalani Vaksinasi Booster

Minggu, 19 Juni 2022 | 10:22 WIB
TERKINI

Satreskrim Polres Jayapura Ungkap Kasus Pencurian Puluhan Unit HP di Konter Berlian Cell

4 Jam yang lalu

Satgas Operasi Damai Cartenz Gelar Kegiatan Humanis dan Bagikan Sembako di Desa Lantipo, Wamena

4 Jam yang lalu

Ratusan Warga Boven Digoel Keracunan Usai Menyantap Makanan Saat Kampanye Calon Kepala Daerah

13 Jam yang lalu

Polisi Intan Jaya Luka Dianiaya OTK, Diduga KKB Terlibat

16 Jam yang lalu

Jelang Hari Bhayangkara ke-79, Polresta Jayapura Gelar Nikah Massal Diikuti oleh 21 Pasangan ‎

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com