Stafsus Billy Mambrasar Minta Tambah Jatah Beasiswa LPDP Untuk Indonesia Timur
JAKARTA,wartaplus.com - Staf Khusus Presiden, Billy Mambrasar menjadi pembicara utama dalam acara pelepasan keberangkatan penerima beasiswa LPDP. Acara tersebut bertajuk: Sharing Session Welcome to PK-163 yang dilakukan secara daring, pada Selasa, 13 Oktober 2020 pukul 08.00 – 10.00 WIB.
Kegiatan tersebut juga menghadirkan narasumber lain, dengan topik pembicaraan seputar Pendidikan dan pembangunan Manusia Indonesia. Salah satunya adalah Prof.Ir. Yusli Wardiatno, M.Sc. P.hD, yang adalah Atdikbud KBRI di Tokyo, Jepang.
“Pertumbuhan penduduk mendorong urbanisasi dan tumbuhnya kota kecil dan sedang di seluruh Indonesia. Sementara kota-kota besar dan daerah peri urban akan membentuk mega urban. Pembangunan juga masih terpusat di Pulau Jawa, Akses informasi juga masih di Jawa dan sekitarnya, sementara wilayah-wilayah Indonesia Timur Seperti Maluku, Maluku Utara, NTT, NTB, Papua dan Papua Barat masih belum terjangkau dengan merata,”ungkap Billy.
Putra asal Papua tersebut mendorong pemerataan akses beasiswa LPDP ke Indonesia Timur lebih gencar lagi. Pasalnya, sebagai seorang Penerima Beasiswa LPDP Beasiswa Indonesia Timur, dirinya masih melihat ketimpangan jumlah, dan berharap, lebih banyak lagi yang dapat memperoleh kesempatan yang sama dengan dirinya.
“Mendapatkan beasiswa adalah sebuah proses panjang yang membutuhkan usaha, kesabaran dan doa. Oleh sebab itu, pesiapannya harus dengan baik, dan pastikan bahwa memenuhi semua kriterianya. Saya harap teman-teman dari Indonesia Timur yang sekarang dalam proses mendaftar, bisa sabar dan tekun mengikuti prosesnya hingga berhasil,"ungkap Billy
Menurut Billy, apa yang telah selama ini dikerjakan oleh LPDP dengan memberikan beasiswa afirmasi, Beasiswa Indonesia Timur, dan beberapa program lain seperti Beasiswa 3T sudah Cukup baik. Billy menyampaikan apresiasi Penuh kepada LPDP. Akan tetapi, dirinya melihat bahwa khususnya untuk sosialisasi beasiswa, hingga pendampingan persiapan pendaftaran (termasuk pelatihan Bahasa Inggris), dan persiapan keberangkatan, harus lebih di perkuat lagi, untuk mendorong lebih banyak lagi tingkat penerimaan beasiswa dari Indonesia Timur.
Sebagai Duta SDGs Indonesia 2019-2021, Billy mengatakan pendidikan berkualitas di Indonesia harus merata, agar dapat mendorong percepatan pembanguna. Sesuai dengan poin ke4 SDGS yaitu menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat.
Pendiri Yayasan Kitong Bisa ini menekankan pentingnya Sumber Daya Manusia, seperti visi Presiden Joko Widodo di Periode keduanya ini, untuk mendukung Indonesia menjadi negara maju. Dirinya menjelaskan bahwa, angka Index Pembangunan Manusia Indonesia sudah meningkat, akan tetapi perlu ditingkatkan lagi dengan akses pendidikan yang adil dan merata.
“Salah satu cara untuk pemerataan Pendidikan adalah melalui pemberian beasiswa yang adil dan merata untuk semua anak Indonesia. Saya ingin melihat lebih banyak lagi anak-anak Indonesia Timur yang dapat sekolah, dan kembali untuk ikut membangun Negeri ini”, ujar Billy di akhir presentasinya.