MENU TUTUP

Kabupaten di Papua Kesulitan Unggah APBD ke Website

Jumat, 23 Februari 2018 | 20:22 WIB / Riri
Kabupaten di Papua Kesulitan Unggah APBD ke Website Koordinator Supevisi Pencegahan KPK Wilayah Papua, Maruli Tua, saat memberikan arahan pada rencana aksi pengelolaan keuangan daerah. Hadir Kepala Bappeda, Muhammad Musaad dan Kepala Keuangan dari 14 kabupaten, berlangsung di Gedung Sasana Karya Kantor Gubernur, Jumat (23/2)/Riri

 

JAYAPURA, - Kabupaten di Papua kesulitan mengunggah atau meng-upload isi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kedalam website-nya masing-masing. Padahal ini penting dalam rangka mendukung pemerintahan yang bersih, transparan dan terbuka kepada publik.

Terkait hal itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berupaya mendorong Pemerintah ditingkat kabupaten dan kota, agar dapat segera merealisasikannya

“Sebenarnya KPK sudah bersurat kepada Pemda di Papua sejak 16 November 2017. Nah kita sadari mungkin di Papua butuh lima atau enam tahun lagi (untuk semua bisa diupload secara online ke website). Tapi kita harus mulai dari sekarang untuk dibangun fondasinya," ungkap Koordinator Supevisi Pencegahan KPK Wilayah Papua, Maruli Tua, saat memberikan arahan pada rencana aksi pengelolaan keuangan daerah. Hadir Kepala Bappeda, Muhammad Musaad dan Kepala Keuangan dari 14 kabupaten, berlangsung di Gedung Sasana Karya Kantor Gubernur, Jumat (23/2).

Maruli berharap, kedepan secara bertahap setiap kabupaten sudah bisa meng-upload secara rinci. Sebab jika itu dilakukan akan menyelamatkan aparatur pemdanya.

Dia mencontohkan, salah satu dampak positif dari memposting APBD pada website pemerintah daerah, adalah masyarakat dapat ikut memantau serta menyoroti perencanaan pembangunan yang bakal dilaksanakan oleh pemerintah daerah.

“Sebagai contoh di Jakarta. Pemprov mau renovasi rumah dinas gubernur langsung jadi ramai (perdebatan di kalangan masyarakat dan elit politik) karena akan dibangun lift. Akhirnya pemprov dapat masukan penting (dari masyarakat),” jelasnya

Catatan lain yang tak kalah penting oleh Maruli, yakni upaya membangun satu sistem aplikasi perencanaan, penganggaran dan pengadaan yang terintegrasi di masing-masing pemerintah daerahnya. Hal demikian bertujuan untuk meminimalisir potensi penyimpangan.

Kemudian membuat standar satuan harga yang nantinya dibuat dalam pergub(peraturan gubernur). Termasuk menyusun analisis standar biayanya.

“Sebab standar satuan harga dan analistas standar biaya, itu menjadi bagian tak terpisahkan dari aplikasi e-planning dan e-budgeting yang terintegrasi. Kemudian jika semuanya ini sudah sudah tersistem dengan jaringan, maka diyakini potensi penyimpangan bisa diminimalkan,” pungkasnya.[Riri]

 


BACA JUGA

Yusuf Yambe Yabdi Jabat PLT Sekda Kabupaten Jayapura

Jumat, 03 Oktober 2025 | 15:24 WIB

Satgas Ops Damai Cartenz, Polres Yahukimo, Brimob, dan TNI Amankan Evakuasi Korban Aksi KKB 

Kamis, 02 Oktober 2025 | 20:38 WIB

Evakuasi Korban Seradala: Satgas Ops Damai Cartenz dan Aparat Gabungan Utamakan Keselamatan Warga

Kamis, 02 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Satgas Ops Damai Cartenz Bersama Polres Yahukimo, Brimob Polda Papua dan TNI Berhasil Evakuasi Korban Selamat dan Jenazah Korban Aksi KKB 

Kamis, 02 Oktober 2025 | 20:32 WIB

Kompolnas Dorong Polri Humanis di Tanah Papua, Strategi Dialog Lebih Dibutuhkan Dibanding Senjata

Kamis, 02 Oktober 2025 | 17:45 WIB
TERKINI

Yusuf Yambe Yabdi Jabat PLT Sekda Kabupaten Jayapura

1 Jam yang lalu

Meriah! Jalan Santai Berhadiah Doorprize Meriahkan HUT ke-29 Kabupaten Puncak Jaya

2 Jam yang lalu

Telkomsel Hadirkan Jaringan Hyper 5G untuk Masyarakat Abepura Kota Jayapura

2 Jam yang lalu

5  Pekerja Terjebak Tambang Bawah Tanah Belum Ditemukan, Katri Krisnanti: Mencari Tanpa Henti

9 Jam yang lalu

Pengukuhan Bunda PAUD se-Papua Tengah, Ursula Wonda Resmi Jabat Bunda PAUD Puncak Jaya

12 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com