BWS Papua Gelar Serah Terima Hasil Pekerjaan Program Percepatan Irigasi Tahap 1 2025
Penyerahan hasil pekerjaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahap I yang diserahkan oleh perwakilan Kelompok Tani kepada pihak BWS Papua/Andi Riri
JAYAPURA, wartaplus.com - Sebanyak 71 Kelompok Tani yang tersebar di Kabupaten Jayapura, Keerom dan Kota Jayapura Provinsi Papua serta Kabupaten Nabire, Papua Tengah berhasil menyelesaikan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahap I yang dilaksanakan Balai Wilayah Sungai Provinsi Papua tahun 2025.
Rampungnya program irigasi tahap pertama ini ditandai dengan penandatanganan Serah Terima Hasil Pekerjaan P3-TGAI, oleh para KelompokTani dan Kepala Desa, berlangsung di hotel Horison Kotaraja, Kota Jayapura, Selasa (18/11/2025).
Mohammad Fauzi, ST, MT, SP selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan, Program ini melibatkan 72 kelompok tani/P3A sebagai penerima manfaat irigasi. Adapun rinciannya terdiri dari; 9 kelompok tani dari daerah irigasi Besum, dan Nimbokrang Kabupaten Jayapura, 13 kelompok P3A dari Lereh Kabupaten Jayapura, 8 kelompok dari daerah irigasi Koya, Kota Jayapura, 27 kelompok dari Arso, Keerom dan 15 kelompok P3A dari daerah irigasi Topo, Biha dan Legari Jaya Kabupaten Nabire, Papua Tengah.
“Pelaksanaan kegiatan P3-TGAI melibatkan 1.080 tenaga kerja dari masyarakat lokal, terutama anggota P3A/GP3A/IP3A. Pelibatan tenaga kerja secara padat karya di tiap lokasi diharapkan menjadi pemicu perputaran ekonomi di tingkat desa/kampung,” ucap Fauzi yang juga menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Papua.
Fauzi menambahkan, dari program ini juga telah berhasil dibangun 10.420 meter saluran irigasi tersier, dengan rata-rata panjang 150 meter per P3A. “Pembangunan ini bertujuan meningkatkan kelancaran distribusi air dan memperbaiki efisiensi layanan irigasi di tingkat usaha tani,” jelasnya.

Apresiasi
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Papua, Dave Muchaimin ST, M.Eng.,SC menyampaikan apresiasi kepada para kelompok tani yang berhasil menyelesaikan pekerjaanya sesuai target yang diberikan.
Dikatakan, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung ketahanan pangan nasional, dan memberdayakan masyarakat petani melalui perbaikan, rehabilitasi, dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif. Serta meningkatkan efektivitas jaringan irigasi di tingkat usaha tani dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Menurut Dave, dengan adanya aktivitas pembangunan yang melibatkan tenaga kerja setempat (kelompok tani), manfaat ekonomi secara langsung dapat dirasakan masyarakat.
“Kita melibatkan petani langsung dan ini untuk menggerakan ekonomi di pedesaan karena uang yang didapat langsung ditransfer ke rekening kelompok tani/P3A. Sehingga harapan kita, uang yang diterima dibelanjakan dalam bentuk barang, lalu upah kerja dan itu akan berputar di desa masing masing. Harapannya melalui kegiatan padat karya ini ekonomi di pedesaan bisa bergerak maju. Dimana ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo. Jadi sekalian swasembada pangan, kita juga sekalian untuk menggerakkan ekonomi di pedesaan,” ujarnya.
Dave berharap para petani dapat memberikan yang terbaik, “Harus mempunyai rasa memiliki. Karena mereka sendiri yang mengerjakan sehingga ujung pekerjaan jadi bagus,”.
Program ini, lanjut Dave telah dilaksanakan setiap tahunnya di seluruh wilayah Indonesia dan memberikan manfaat terbaik bagi petani.
“Kita dapat salurannya, ekonomi bergerak di masyarakat dan rasa memiliki terhadap saluran irigasi semakin tinggi. Ke depan kita berharap progam seperti ini semakin banyak,” katanya.

Harapan Program Berlanjut
Hardi Priyono, salah satu perwakilan kelompok tani menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini BWS Papua.
“Kami mewakili Kelompok P3A menyampaikan terimakasih kepada Balai Sungai Papua yang telah memberikan kepercayaan penuh kepada kami untuk kelola kegiatan ini,” ucapnya.
Ia berharap program ini tetap berlanjut, karena mafaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat di kampung.
“Program ini sangat menyentuh kami dan secara tidak langsung juga kami juga turut mendukung program swasembada pangan,” ujar Hardi selaku Ketua kelompok tani Kaliwantum, Besum, Kabupaten Jayapura.**


