Pengembangan Ekonomi di Wilayah Pelosok, Pusat Grosir di Otakwa dan Manasari Mulai Dioperasikan
TIMIKA,wartaplus.com - Upaya memudahkan masyarakat di Kampung Otakwa dan Manasari dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dan barang-barang, PT Freeport Indonesia (PTFI) bekerja sama dengan Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL) secara resmi membuka pusat grosir dan kios di Kampung Otakwa dan Manasari, yang berada di Distrik Mimika Timur Jauh, pada Jumat (13/11/2020) lalu.
Melalui program pengembangan ekonomi yang bermitra dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika dan Keuskupan Timika, pembukaan pusat grosir dan kios ini untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat di wilayah Mimika Timur Jauh yang mayoritas adalah masyarakat suku Kamoro, dan juga sebagai realisasi program pengembangan ekonomi oleh PTFI dalam upaya mengembangkan ekonomi masyarakat.
“Tentu kami dari perusahaan berharap hal ini bisa berjalan baik, kebutuhan bahan pokok masyarakat dapat terpenuhi, beberapa kebutuhan lain seperti BBM (Bahan Bakar Minyak) untuk perahu boat, juga bisa didapatkan disini, karena selain kios juga ada Pom Mini untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar untuk masyarakat,”ujar Soni Zonggonao, Superintendent Community Economic Development dalam rilisnya yang diterima wartaplus.com, Kamis (19/11/2020) mewakili Manajemen PTFI yang hadir dalam kegiatan peresmian pusat grosir di Manasri dan Otakwa.
Foto: Pom Mini memudahkan warga mendapat bahan bakar untuk transportasi perahu boat/Istimewa
Diungkapkan, pembangunan pusat grosir dan kios di dua kampung di wilayah Mimika Timur Jauh sengaja dipilih untuk memudahkan masyarakat di wilayah pesisir dalam memenuhi kebutuhan ekonomi tanpa perlu pergi jauh ke kota Timika yang menghabiskan banyak waktu dan biaya juga untuk menghindari resiko di perjalanan.
Komitmen Freeport
Pembanguanan pusat grosir di kampung ini juga sebagai bagian dari komitment PTFI dalam rangka mendukung program pemerintah untuk menjadikan Otakwa sebagai pusat ekonomi di wilayah Timur yang manfaatnya akan melayani masyarakat dari distrik Agimuga, distrik Jila, dan kampung kampung di sekitar distrik Mimika Timur Jauh.
Pusat gorsir dan kios ini menjual barang-barang keperluan sembako, sarana nelayan (jaring, cooler box, motor tempel, ketinting) material bangunan, benda rohani, es batu, alat alat sekolah, pakaian, hingga bahan bakar.
Kepala Distrik Mimika Timur Jauh, Yulius Katagame mengungkapkan dengan dibangunnya pusat grosir dan kios ini sudah sejalan dengan apa yang direncanakan pemerintah, yaitu pemerataan ekonomi dan penguatan ekonomi kampung. “Maka dari itu pemerintah daerah sangat mendukung didirikannya kios kampung ini. Dengan bantuan dari Freeport yang berkolaborasi dengan Gereja Katolik Keuskupan Timika dalam program ini, saya yakin kedepannya akan menjadi lebih baik. Masyarakat saya di kampung ini bisa memenuhi kebutuhan keseharian mereka dengan harga yang sama dengan di tempat lain (di kota), semua yang mereka butuhkan ada disini,” ugkap Yulius.
Benyamin (Beny) Meo, selaku Pimpinan Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL) menjelaskan, ”Kami dari KMBL adalah perpanjangan tangan dari Gereja Katolik Keuskupan Timika, mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memelihara kampung.
“Kedepannya untuk menjual hasil tangkapan ikan juga tidak perlu jauh-jauh dibawa ke pedagang di kota, kami di kios siap membeli dengan harga yang sama dengan tempat lain. Masyarakat bisa bawa hasil tangkapan ikan, karaka dan lain-lain, kami siap menampungnya.” kata Beny Meo.
Peresmian pusat grosir dan kios ini diawali dengan pemberkatan oleh Pastor Stefanus Sabinus dari Paroki Mapurujaya, dilanjutkan dengan gunting pita yang dilakukan bersama oleh Kadistrik Mimika Timur Jauh, Yulius Katagame,Valentinus Mitowo, bersama masyarakat setempat.