MENU TUTUP

Cari Kayu Kering, Pemuda Ini Kaget Malah Temukan Benda Aneh di Hutan

Minggu, 31 Januari 2021 | 12:20 WIB / Andy
Cari Kayu Kering, Pemuda Ini Kaget Malah Temukan Benda Aneh di Hutan Salah satu penggiat lingkungan dari Rumah Bakau Jayapura, Qodri menunjukkan helm yang ditemukan tersangkut dan sudah berlumut di kawasan hutan mangrove Entrop, Minggu (31/1/2021).

JAYAPURA.wartaplus.com – Seorang pemuda bernama Qodri,  Minggu (21/1/2021) mengaku kaget saat dirinya masuk ke hutan Mangrove di Entrop untuk mencari kayu kering. Bukannya kayu yang ia temukan tetapi malah sampah yang tak biasa. Yang didapat adalah sampah obat yang dimasukkan ke dalam plastik obat dan sebuah helm proyek yang terselip di akar pohon Mangrove. 

Ia merasa kawasan hutan mangrove ini masih cukup jauh dari rumah sakit termasuk pekerjaan proyek namun dua benda tersebut justru bisa “tersesat” hingga ke dalam hutan. Saat ditemukan sudah banyak lumut yang menempel dan artinya baik obat maupun helm tersebut sudah cukup lama tersangkut.

“Kaget saja, kan ini hutan dan lokasinya sedikit jauh dari kota tapi kok ada helm proyek? Kok ada obat dari rumah sakit? Apakah sengaja dibuang atau memang terbawa arus air,” tanyanya. 

Dari temuannya ini Qodri yang tergabung dalam Rumah Bakau Jayapura itu langsung memposting ke media sosial untuk menyampaikan ke publik bahwa masih banyak sampah aneh yang  ditemukan di dalam  hutan mangrove.

“Jadi tadi pakai rakit untuk masuk mencari kayu kering tapi saya melihat masih banyak sampah yang dibuang, bahkan ada sampah satu kantong yang sengaja dibuang. Ini bukan kali pertama tapi sudah beberapa kali kami menemukan sampah seperti ini, agak miris memang,” bebernya. 

Selain obat dalam kemasan dan helm, Qodri menyebut sampah yang paling banyak ditemukan adalah jenis botol plastik dengan produk teh dan air mineral. “Ia itu yang paling banyak, kalau dibersihkan hari ini besok pasti ada lagi. Saya bahkan pernah menemukan produk minyak rambut yang dulunya suka dipakai anak – anak muda. Itu tahun 90 an, artinya selama 30 tahun sampah ini awet,” ucap Qodri menyayangkan. 

Ia menyebut bahwa seharusnya dengan kota yang semakin maju, karakter manusia harus lebih bersahabat dengan alam sebab alam bisa saja menegur dengan caranya dan akan menimbulkan kerugian yang masive. 

 


BACA JUGA

Aksi Demo Mahasiswa Peduli Tanah Adat Papua Berakhir Ricuh, Tiga Orang Terluka, 1 Unit Mobil Dibakar

Rabu, 15 Oktober 2025 | 20:21 WIB

BGN Targetkan Pembangunan SPPG daerah 3T di Kabupaten Jayapura

Rabu, 15 Oktober 2025 | 05:22 WIB

Pelatih Persipura Ricardo Salampessy 'Diberhentikan'

Senin, 13 Oktober 2025 | 13:59 WIB

Advokat Pieter Ell Diserang Preman Saat Jalankan Putusan Pengadilan, PERADI Tuntut Keadilan

Rabu, 08 Oktober 2025 | 11:59 WIB

Kekerasan Terhadap Pieter Ell di Jakarta Dikecam PERADI, Kapolri Segera Tangkap Pelaku dan Pihak Pengembang

Senin, 06 Oktober 2025 | 18:34 WIB
TERKINI

Satgas Ops Damai Cartenz Pererat Hubungan dengan Mitra Media di Timika Lewat Silaturahmi Tatap Muka

4 Jam yang lalu

Tokoh Pemuda Tanah Tabi Ajak Generasi Muda Dukung Upaya Damai dan Penegakan Hukum di Papua

4 Jam yang lalu

Mika Sapan Pimpinan PORSEROSI Provinsi Papua

16 Jam yang lalu

Dukung Penegakan Hukum, Tokoh Pemuda Tanah Tabi Apresiasi Satgas Ops Damai Cartenz

20 Jam yang lalu

Militer Indonesia Tewaskan Warga Sipil di Intan Jaya, Pembalasan Dilakukan TPNPB  di Nabire

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com