Kabaintelkam Polri Pantau Kesiapan PSU Boven Digoel
BOVEN DIGOEL,wartaplus.com – Guna memastikan situasi keamanan menjelang pelaksanaan Pemilihan Suara Ulang (PSU) bupati dan wakil bupati Boven Digoel, Kabaintelkam Polri, Komjen Pol Paulus Waterpauw mengunjungi Kabupaten Boven Digoel pada Rabu (21/4/21) siang.
Dalam kunjungannya tersebut, Kabaintelkam menggelar pertemuan dengan Forkopimda dan mendengar langsung kesiapan pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang yang dijadwalkan berlangsung bulan Juni mendatang.
Kabaintelkan Polri, Komjen Pol Paulus Waterpauw menyebut, Kabupaten Boven Digoel masuk dalam kategori daerah rawan dua sehingga penempatan personel TNI-Polri dan jajaran Kodim teritorial, serta batalyon harus bersatu padu dalam melakuakn pengamanan.
“Boven Digoel itu masuk daerah rawan dua, tentu saja penempatan personel TNI-Polri harus bersatu padu untuk tetap menjaga keamanan. Peranan perwira pengawas wilayah harus sesuai dengan SOP, termasuk jika terjadi hal yang riskan atas kejadian kontijensi dan hal mendesak lainnya,” jelasnya.
Komjen Paulus menyebutkan masalah Papua saat ini menjadi atensi bagi residen Jokowi. Termasuk masalah Boven Digoel yang sempat merah, namun bisa secepatnya ditangani.
“ Pak Jokowi selain memerintahkan saya sebagai Kabaintelkam, namun juga sebagai yang tertua di kepolisian, ikut membantu bertemu para tokoh dan pemimpin di sini (Papua), agar bisa mengingatkan semua pihak untuk bekerja dengan baik dan menjaga tanah Papua untuk kepentingan bersama. Bukan untuk kepentingan kita, tapi kepentingan anak cucu, masyarakat dan bangsa dan negara,” pintanya.
Untuk menciptakan suasana kamtibmas yang aman dan damai pada saat pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) maka Komjen Paulus meminta tiga pasang calon kepala daerah di Boven Digoel untuk siap menandatangani deklarasi damai yang salah satunya berisi siap terpilih dan siap tidak terpilih.
“Jadi bukan siap menang atau kalah saja, tapi siap terpilih dan tidak terpilih. Kalimat ini ada faktor energi psikologinya,” jelasnya. Mantan kapolda papua ini pun menghimbau ketiga pasangan calon untuk menyampaikan visi dan misinya serta menjual konsep pembangunan ke depan agar rakyat siap memilih pasangan calon yang terbaik untuk Boven Digoel.
“ Pilihlah pemimpin yang baik dan berkualitas dan jangan asal. Jika dilakukan dengan asal pada akhirnya akan asal juga,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekda Boven Digoel, Yosep Auwonem, mengungkapkan, salah satu kendala yang dihadapi dalam mempersiapkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) adalah minimnya anggaran yang disiapkan, sehingga hal ini cukup menghambat kesiapan pelaksanaan PSU di daerah itu.
“ Pemda Boven Digoel sejak 2019 hingga 2021 terus terjadi penurunan anggaran pendapatan. Sebelumnya Rp1,3 triliun pada 2019, lalu pada tahun ini tersisa Rp 1,1 triliun yang terdiri dari dana transferan bank, DAK, Otsus,” jelasnya.
Untuk itu kata Yosep, nantinya anggaran PSU akan menggunakan dana DAU yang juga untuk membiayai belanja pegawai. “ Anggaran untuk PSU ini akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran kami, sehingga permintaan dari penyelenggara pilkada harus dirasionalkan supaya sesuaikan dengan anggaran di daerah,” ujarnya.*