MENU TUTUP
Menambah Keanekaragaman Hayati Papua

Spesies Katak Baru Ditemukan di Area PT Freeport Indonesia,

Sabtu, 12 Juni 2021 | 11:49 WIB / Andy
Spesies Katak Baru Ditemukan di Area PT Freeport Indonesia, Litoria lubisi, sejenis katak pohon hijau besar yang merupakan anggota keluarga Litoria infratrenata/Istimewa

TIMIKA,wartaplus.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan South Australian Museum yang didukung oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menemukan spesies katak baru di Mimika, Papua. Spesies yang ditemukan adalah Litoria lubisi, sejenis katak pohon hijau besar yang merupakan anggota keluarga Litoria infratrenata. Penemuan spesies baru ini telah dipublikasikan secara resmi di jurnal internasional Zootaxa 4903 (1): 117 – 126. Nama lubisi diambil dari Dr. Rusdian Lubis yang waktu itu menjabat sebagai Senior VP untuk bidang lingkungan dan keselamatan kerja. Penemuan spesies ini menambah daftar panjang penemuan spesies baru di area kerja PTFI sejak penelitian keanekaragaman hayati dilakukan pada tahun 1997.

Litoria lubisi memiliki fisik yang cukup unik karena ukurannya yang cenderung besar, dengan panjang dapat mencapai 70 mm. Selain itu, katak ini juga terlihat kuat serta memiliki warna yang lebih mencolok dibandingkan dengan katak hijau lainnya. Katak yang hidup di dataran rendah ini juga memiliki mulut yang lebar dengan masing-masing kerangka giginya terdiri dari 10 gigi kecil dengan garis rahang yang tidak begitu tegas pada permukaan kulitnya. Katak ini memiliki tiga selaput memanjang di antara keempat jarinya, dengan bentuk kaki memanjang yang memperkokoh genggaman dan cengkramannya. Bagian tubuh hewan ini meliputi beberapa warna yang terdiri dari warna kuning di bagian bawah badan dan ujung jari kaki, warna biru pucat di sepanjang lipatan kulit, serta warna coklat kemerahan pada beberapa garis di bagian perut dan selaput kaki. Katak ini ditemukan hanya di hutan sagu yang ada di Mimika, Papua.

Foto: Bersama para pakar nasional dan internasional, PT Freeport Indonesia terus menjalankan program pemantauan lingkungan yang mencakup survei flora dan fauna secara ekstensif di dalam berbagai rentang habitat berbeda/Istimewa

Penelitian terhadap Litoria lubisi ini sudah dilakukan sejak tahun 2006 oleh dua penulis dan peneliti, yakni Stephen Richards dari South Australian Museum dan seorang peneliti independen Burhan Tjaturadi yang telah bekerja di Tanah Papua sejak tahun 1999 saat bergabung dengan WWF dan Conservation International. Keduanya melakukan penelitian keanekaragaman hayati di hutan rawa sagu di selatan Timika, Papua, dan berhasil mengumpulkan satu spesimen dari spesies tambahan yang menunjukkan atribut morfologi dari grup Litoria infratrenata. Penelitian ini kemudian dilanjutkan oleh tim peneliti LIPI, yaitu Mumpuni, Hellen Kurniati, dan Evy Arida. Setelah melalui penelitian selama 15 tahun, akhirnya tim peneliti dapat mengonfirmasi bahwa spesies yang diteliti merupakan spesies baru yang belum pernah dicatat dalam silsilah taksonomi. Penelitian ini memakan waktu yang cukup lama melalui beberapa tahap identifikasi dan verifikasi. Hasil penemuan ini pun telah dicatat dan dipublikasikan dalam jurnal internasional Zoo Taxa yang sekaligus mengkonfirmasi sebagai spesies baru.

“Salah satu tantangan utama kami dalam melakukan penelitian ini adalah medan yang cukup sulit. Kami berterima kasih kepada PT Freeport Indonesia yang telah membantu kami menyelesaikan penelitian ini dengan memberi dukungan fasilitas selama penelitian dilaksanakan. Ke depannya, kami berharap dapat melanjutkan kerja sama dengan PTFI untuk terus menyibak kekayaan alam yang ada di Papua dan memajukan ilmu pengetahuan di Indonesia,”ujar Burhan Tjaturadi, peneliti independen yang terlibat dalam penelitian ini.

Foto: PT Freeport Indonesia juga telah mencetak beberapa buku seri keanekaragaman hayati untuk memperkaya ilmu pengetahuan tentang Papua berdasarkan hasil-hasil studi di dalam wilayah proyek kami. Studi keanekaragaman hayati ini melibatkan pakar dari lembaga nasional dan internasional/istimewa

Dalam rilisnya yang diterima wartapaus.com, Sabtu (12/6/2021) Environmental Senior Manager PTFI Gesang Setyadi menyampaikan bahwa penemuan spesies baru ini sekali lagi menunjukkan keanekaragaman hayati di area kerja PTFI. “Area kerja PTFI masih menyimpan potensi kekayaan flora dan fauna yang belum dapat dipelajari secara menyeluruh. Untuk itu, PTFI selalu menjalankan kebijakan lingkungan yang salah satunya adalah berkontribusi dalam konservasi keanekaragaman hayati. Oleh karena itu kami selalu bekerja sama dengan berbagai pihak dalam berbagai upaya konservasi dan keanekaragaman hayati, khususnya di area kerja PTFI,“ kata Gesang.

Penelitian dan pemantauan keanekaragaman hayati PTFI tidak terbatas untuk suatu lembaga tertentu saja, namun juga melibatkan banyak pihak lain, seperti lembaga pendidikan, kantor Konservasi Sumber Daya Alam, badan penelitian, museum, ataupun peneliti mandiri. Sebagai contoh, selain bermitra dengan LIPI, PTFI juga secara rutin berkolaborasi dengan Natural History Museum of United Kingdom (NHMUK), South Australian Masters Athletics (SAMA) of Adelaide, dan University of Papua New Guinea (UPNG). Hal ini dilakukan untuk memperkaya khazanah keanekaragaman hayati di tanah Papua.

“PTFI akan terus berupaya merealisasikan komitmen untuk berkontribusi terhadap lingkungan melalui program pelestarian dan perlindungan alam, maupun mendukung berbagai program kegiatan penelitian yang dapat menguak kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di  Papua,”tutup Gesang.*


BACA JUGA

Presiden Direktur: OAP Jadi Prioritas Utama PT Freeport Indonesia

Senin, 11 Desember 2023 | 07:18 WIB
PT Freeport Indonesia Berkomitmen

Ini Nominal Kerjasama Freeport dan Persipura

Selasa, 05 Juli 2022 | 10:04 WIB
Konversi Oksigen Industri Menjadi Oksigen Medis

Bantu Penanganan Covid-19, Freeport Suplai 100 Tabung Oksigen ke RSMM dan RSUD Timika

Senin, 02 Agustus 2021 | 12:14 WIB

PT Freeport Indonesia Memulai Vaksinasi Karyawan dan Keluarganya

Selasa, 15 Juni 2021 | 02:31 WIB
TERKINI

Polresta Jayapura Siap Amankan 575 TPS, Kapolresta: Personil Garda Terdepan, Jangan Anggap Remeh

9 Jam yang lalu

Komjen Pol (Purn) Matius Fakhiri Resmi Bergelar Magister Hukum, Lulus dengan IPK 3,80

14 Jam yang lalu
Pilkada Papua 2024

Ketua DPC Peradi Jayapura Serukan Keluarga Besar Advokat Jangan Golput

1 Hari yang lalu

Truk Terbalik di Tolikara, 5 Penumpang Meninggal Dunia, 25 Luka Berat dan Ringan

1 Hari yang lalu
Ketua Dewan Adat Mamberamo Raya

KPU dan Bawaslu Netral Jamin Hak Pilih Masyarakat

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com