Wakapolda Papua Launching Website Bakohumas "BAKHPUA"
JAYAPURA, wartaplus.com – Website Badan Koordinasi Humas (Bakohumas) Papua yang diberi nama "BAKHPUA" resmi diluncurkan oleh Wakapolda Papua Brigjen Pol Dr. Eko Rudi Sudarto, S.I.K., M.Si di sela sela kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Bakohumas Papua di salah satu hotel Kota Jayapura, Kamis (15/07).
Mengusung tema "Strategi Komunikasi Bakohumas, Guna Mendukung Percepatan Pembangunan di Papua", kegiatan FGD dikoordinir oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, S.H.
Turut hadir dalam kegiatan, Wakapolda Papua Brigjen Pol Dr. Eko Rudi Sudarto, S.I.K., M.Si, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi, Asisten II Bidang Kesra Sekda Provinsi Papua Dr. Drs Muhammad Musaad, para Pejabat Utama Polda Papua, Perwakilan Pers Media/Telekomunikasi, Kominfo Papua, BUMN dan Pemuda-pemudi Millenial.
Serta menghadirkan Dosen Komunikasi Universitas Muhammadiyah Papua.
Kabid Humas dalam kesempatannya mengatakan, dengan launching website Bakohumas Papua, dapat mempermudah akses memberikan informasi yang benar terhadap masyarakat.
Wakapolda Papua, Brigjen Pol Dr. Eko Rudi Sudarto, S.I.K., M.Si mengatakan, di era globalisasi masa kini kita dihadapkan dengan berbagai dinamika dan fenomena, namun jika ditangani dengan tepat dan bersama sama maka kita dapat kendalikan dan tangani dengan baik dan jika tidak bisa ditangani maka akan menjadi problem.
"Apa yang kita bentuk ini adalah suatu struktur dimana dalam pembentukannya diisi oleh agensi yang kuat, agensi yang kuat dapat membangun struktur kuat dan baik, dapat menciptakan struktur lainnya," kata Wakapolda
Ketergantungan Internet
Kasdam XVII/Cenderawasih dalam kesempatannya mengatakan, di era telekomunikasi saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa kita bergantung pada internet. Perkembangan teknologi diciptakan dan dikembangan dengan seefektif mungkin, bahkan pada era saat ini informasi dapat dijadikan senjata.
Publik menjadi semakin sulit untuk membedakan mana informasi yang benar dengan yang tidak atau Hoax. Adanya dampak pemanfaat media sosial dapat menyebabkan fragmentasi sosial.
"Seperti yang kita ketahui bagaimana mereka mempropagandakan kita antara TNI/Polri dengan masyarakat di pegunungan, sehingga sangat diperlukan wadah untuk mengkoordinir informasi melalui Humas/media informasi," tutur Kasdam.
Diharapkan dengan terbentuknya wadah ini dapat membendung informasi yang tidak benar sehingga masyarakat dapat mudah mengetahui informasi yang benar, tepat dan akurat.
Dosen Komunikasi Universitas Muhammadiyah Papua, Rhidian Yasminta Wasaraka S.Kom, M,Si mengatakan, Papua ada dalam keadaan tiga situasi internet yaitu jaringan maksimal, jaringan sedang dan tidak ada jaringan.
"Hasil riset kami mendatakan bahwa akses media sosial terbanyak adalah Facebook kemudian WhatsApp dan Instagram, yang menjadi rekomendasi lainnya adalah televisi/radio kemudian untuk daerah yang tidak terdapat sinyal hanya terjadi tatap muka," papar Yasminta
Menurutnya, apa yang terjadi di Papua menjadi konsumsi media internasional dan itu berlangsung atau diputar berulang ulang. Hasil riset kami bahwa 91 % orang hanya mencari atau merespon informasi di media sosial berdasarkan sentimen pribadi atau hanya apa yang ingin mereka ketahui atau mereka idolakan.
"Saya harap bapak ibu sangat berhati-hati dalam menggunakan media sosial karena yang sedang berinteraksi di media sosial bukan hanya orang baik tapi juga ada orang jahat yang mencuri informasi dari yang bapak/ibu update di media sosial," kata Yasminta.**