MENU TUTUP

Walau Keputusan Wagub Belum Final, Kursi Wagub Papua Milik Golkar

Selasa, 24 Agustus 2021 | 14:06 WIB / Andy
Walau Keputusan Wagub Belum Final, Kursi Wagub Papua Milik Golkar Ketua Partai Golkar Kabupaten Pegunungan Bintang Pieter Kalakmabin/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com - "Banyak yang berkomentar soal pengisian jabatan sepeninggal almahrum senior kami, Klemen Tinal yang seorang wakil gubernur. Padahal aturan jelas bahwa ini merupakan bagiannya Golkar untuk mengisi jabatan tersebut,"ujar Ketua Partai Golkar Kabupaten Pegunungan Bintang Pieter Kalakmabin di Kota Jayapura, Selasa (24/8/2021) siang.

Ia mengaku sangat kehilangan dengan kepergian Klemen Tinal yang merupakan kader terbaik Partai Golkar karena sakit, sehingga hal ini perlu disikapi dengan bijak bahwa apa yang ditinggalkan (jabatan Wagub) oleh almarhum adalah milik partai berlambang pohon beringin.

"Tentunya saya dan kami dari kader Partai Golkar sangat kehilangan dan turut kehilangan dengan kader terbaik kami," ujarnya.

Lanjut dia, esensi dalam berpolitik itu harus paham etika, sehingga kepada teman-teman lain di partai koalisi diharapkan untuk memahami hal ini.

"Tolong teman-teman lain jangan mengada-ada, hingga katakan ini adalah kewenangan gubernur padahal ini otoritas kewenangan partai. Kami harap juga kepada gubernur untuk dapat menghargai Partai Golkar, bahwa siapapun itu adalah dari kebijakan yang dikeluarkan oleh Partai Golkar terkait kursi jabatan Wagub," tegasnya.

Mengenai isu atau berita bahwa dalam partai koalisi sudah ada biaya politik saat pasangan Lukas Enembe dan Klemen Tinal (Lukmen) maju pada Pilgub lalu, Pieter mengatakan bahwa tentunya hal itu merupakan suatu konsokuensi yang harus dipahami bersama, sehingga jika hal ini dikaitkan dengan jabatan wagub maka harus dipahami oleh partai koalisi ataupun masyarakat luas bahwa kursi atau jabatan yang dimaksud adalah milik Partai Golkar.

"Rekan-rekan ataupun kader Golkar sudah sepakat bahwa ini yang akan kami gaungkan bahwa kursi wagub ini adalah milik kami," ujarnya.

Namun mekanisme itu, kata Pieter tentunya harus lahir dari partai koalisi sehingga tetap menghormati keputusan bersama  sesuai kesepakatan ketika mengusung dan mendukung pasangan Lukmen.

"Jadi, ini harus dipahami bahwa semua yang diberitakan bahwa sudah ada keputusan final, itu belum terjadi. Karena belum ada kesepakatan dari partai koalisi,"ujarnya.*


BACA JUGA

Atlet Ice Skating Papua Raih Tiga Perunggu, Arnoldus Ramandey Pimpin FISI Papua

Jumat, 09 Mei 2025 | 06:02 WIB

Tokoh Adat Papua Dukung Tindakan Satgas Damai Cartenz-2025 dalam Penegakan Hukum

Kamis, 08 Mei 2025 | 17:06 WIB

Satgas Damai Cartenz-2025 Gelar Cukur Gratis untuk Anak-Anak di Sugapa, Wujudkan Kedekatan dengan Warga

Rabu, 07 Mei 2025 | 17:45 WIB

Karantina Papua Gagalkan Penyelundupan Tiga Ekor Kangguru Tanah

Rabu, 07 Mei 2025 | 06:14 WIB

Didukung Teknologi AI, Sebagai Operator Terdepan Telkomsel Turut Perluas Jaringan 5G di Jayapura

Selasa, 06 Mei 2025 | 15:37 WIB
TERKINI

Ops Damai Cartenz-2025 Wujudkan Pengamanan Humanis di Papua Lewat Patroli Dialogis Bersama Anak-anak di Kenyam, Nduga

10 Jam yang lalu

Patroli Dialogis Ops Damai Cartenz Sapa Anak-anak di Distrik Kenyam, Nduga

11 Jam yang lalu

2 Bulan Pimpin Kota Jayapura, ABR - Harus Genjot Selesaikan Program 100 Hari Kerja

22 Jam yang lalu

Atlet Ice Skating Papua Raih Tiga Perunggu, Arnoldus Ramandey Pimpin FISI Papua

1 Hari yang lalu

Tokoh Adat Papua Dukung Tindakan Satgas Damai Cartenz-2025 dalam Penegakan Hukum

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com