MENU TUTUP

Ini Gugatan Praperadilan Analis Domotekai Terhadap Kapolda Papua

Selasa, 14 Desember 2021 | 13:46 WIB / Reza
Ini Gugatan Praperadilan Analis Domotekai Terhadap Kapolda Papua Foto Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com -  Pengadilan Negeri Jayapura telah berlangsung sidang pembacaan putusan dalam Gugatan Praperadilan yang diajukan Analis Demotekai terhadap Kepala  Kepolisian Daerah Papua terkait dengan adanya Surat  Penghentian Penyidikan Nomor S.Tap/92.01/X/RES.1.9/2021/Ditreskrimum tertanggal 1 Oktober 2021 atas nama klien kami Marthinus Samuel, Senin (13/12/2021).

Bahwa putusan praperadilan dalam perkara nomor : 11/Pid.Pra/2021/PN.Jap yang dibacakan oleh Hakim Tunggal Thobias Begian S.H.,M.H,  dalam amarnya menyatakan menolak eksepsi termohon.Dalam Pokok Perkara Menolak Permohonan Pemohon dan menghukum pemohon untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.

"Bahwa klien kami Marthinus Samuel sebagai pihak yang berkepentingan langsung dalam perkara tersebut, berterimakasih kepada Hakim Tunggal bapak Thobias  Begian, S.H.,M.H yang benar-benar jelih dan obyektif dalam menjatuhkan putusan perkara tersebut.
Klien kami Marthinus Samuel juga memberi apresiasi  terhadap Kuasa Hukum Kepolisian Daerah Papua yang telah yang telah bekerja keras dalam menangkis dalil permohonan  pemohon,"ujar Ivone Tecuari,SH, Selasa (14/12/2021)

Bahwa selanjutnya klien kami meminta kepada Kepala kepolisian Daerah  (KAPOLDA) Papua agar segera menindaklanjuti  laporan polisi klien kami Marthinus Samuel Nomor : LP/B/153/XI/2020/SPKT Polda Papua, tertanggal 4 Oktober 2021  dengan Terlapor Analis Demotekai dalam dugaan tindak pidana Penipuan dan Pemalsuan Dokumen, juga terhadap dugaan tindak pidana telah melanggar  Pasal 317 , 220  KUHP yang berbunyi :

Pasal 317
“Barangsiapa dengan sengaja mengajukan pengaduan atau pemberitahuan palsu kepada penguasa, baik secara tertulis maupun untuk ditulis, tentang seseorang sehingga kehormatan atau nama baiknya terserang, diancam karena melakukan pengaduan fitnah, dengan pidana penjara paling lama empat tahun”.

Pasal 220
“ Barangsiapa yang memberitahukan atau mengadukan bahwa ada terjadi sesuatu perbuatan yang dapat di hukum, sedang ia tahu, bahwa perbuatan itu sebenarnya tidak ada, dihukum penjara selama-lamanya satu tahun empat bulan”.

Untuk itu maka kami memohon agar Kepolisian Daerah Papua dapat menyikapi dan melanjutkan proses hukum terhadap laporan kami.*


BACA JUGA

Momen Harkitnas, Indosat Ooredoo Hutchison Resmikan AI Experience Center di Jayapura

Rabu, 21 Mei 2025 | 16:30 WIB

Dorong Pengembangan Kemampuan Akademik Siswa/i Papua dan Maluku, Telkomsel Gelar Kompetisi Cerdas Cermat Digital

Rabu, 21 Mei 2025 | 13:48 WIB

Ops Damai Cartenz-2025 Pererat Hubungan dengan Masyarakat Kampung Okpol Melalui Patroli Sambang

Selasa, 20 Mei 2025 | 15:20 WIB

Kopi Papua Bukukan Transaksi Dagang Senilai Rp1,6 Miliar di World of Coffee Jakarta 2025

Senin, 19 Mei 2025 | 18:45 WIB

Pembangunan Untuk Kita Semua, Kepala Suku Besar Puncak : Mari Jaga Kedamaian di Tanah Papua

Senin, 19 Mei 2025 | 14:43 WIB
TERKINI

Momen Harkitnas, Indosat Ooredoo Hutchison Resmikan AI Experience Center di Jayapura

27 Menit yang lalu

Dorong Pengembangan Kemampuan Akademik Siswa/i Papua dan Maluku, Telkomsel Gelar Kompetisi Cerdas Cermat Digital

3 Jam yang lalu

Ops Damai Cartenz-2025 Pererat Hubungan dengan Masyarakat Kampung Okpol Melalui Patroli Sambang

1 Hari yang lalu

Polisi Ungkap Misteri Hilangnya Ananda Nurmila, Ayah Tiri Jadi Tersangka

1 Hari yang lalu

Tindakan Tegas Satgas Ops Damai Cartenz Terhadap Oknum Anggota Polri Penjual Amunisi di Papua Pegunungan

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com