MENU TUTUP

Warinussy: Keputusan Gubernur Papua Selalu Kontroversial

Sabtu, 18 Desember 2021 | 17:48 WIB / Reza
Warinussy: Keputusan Gubernur Papua Selalu Kontroversial Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Christian Warinussy/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com - Kondisi kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe diketahui tengah menurun. Dalam beberapa kesempatan, Lukas terlihat dipapah dan sulit berbicara. 

"Posisi dia (Gubernur Lukas) saat ini sedang sakit. Ada dua indikator, pertama Lukas pernah ke Papua New Guinea dengan alasan berobat. Dan setelah kembali, ketika wawancara di TV, kita semua lihat dia berbicara (menunjukan sakit)," kata Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Christian Warinussy, Sabtu (18/12/2021).

Menurut Warinussy, melemahnya kesehatan orang nomor satu Papua itu, telah berdampak pada penyelenggaraan roda pemerintahan. Hal tersebut diperburuk oleh tiadanya Wakil Gubernur sepeninggal almarhum Klemen Tinal pada pertengahan 2021.

Akibatnya, kata Warinussy, sejumlah keputusan Lukas kerap mengundang kontroversi. "Keputusan-keputusan yang diambil, sangat kontroversial, seperti pergantian jabatan Sekda Papua,” ujarnya.

Polemik dualisme jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Papua sempat ramai diperbicangkan. Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 159/TPA/2020, Dance Yulian Flassy dilantik sebagai Sekda Papua oleh Mendagri, Senin (1/3/2021) di Jakarta. Pada hari yang sama, Lukas menugaskan Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, melantik Doren Wakerkwa. 

Belakangan, gejolak tersebut berakhir sewaktu Lukas melantik Ridwan sebagai Sekda Papua definitif di Gedung Negara Dok V, Jayapura, Kamis (14/10/2021). 

“Ini kan keputusan yang bisa diperdebatkan secara hukum. Jadi, dari sini kita lihat, Lukas itu tidak sehat," sambungnya.

Melihat hal itu, Warinussy berpendapat mesti ada seseorang ditunjuk mendampingi Lukas. “Jabatan Wagub Papua perlu segera diisi sehingga membantu mengatur jalannya pemerintahan,” ucapnya.

Di Jayapura, sejumlah sesepuh adat merespons menurunnya kondisi kesehatan Gubernur Lukas Enembe. “Gubernur perlu mengumumkan kepada Orang Papua tentang sakit yang dialami. Kalau itu berefek pada roda pemerintahan, Gubernur layak mempertimbangkan mundur,” kata Neles Monim, Ondoafi (Pemimpin Adat) Kampung Putali, dalam sebuah jumpa pers di Abepura, Kota Jayapura, Jumat kemarin.

Ia mengatakan, Gubernur mesti melakukan pemulihan. Pada Awal 2021, Lukas kepergok ke Papua New Guinea untuk berobat. Sayangnya, perjalanan ke luar negeri itu disebut illegal. “Rakyat Papua mendukung Gubernur, tapi rakyat Papua tidak akan mendukung apabila Gubernur tidak dapat bekerja maksimal,” tukasnya.  

Dari pengamatan media, Gubernur Lukas diketahui sementara di luar Papua. Lukas bersama rombongan tiba di Bandara Internasional Soekarno – Hatta, Kamis (16/12/2021). Ia duduk di kursi roda dan didorong seorang petugas.*


BACA JUGA

Satgas Ops Damai Cartenz Tangani Kasus Penikaman di Dekai, Yahukimo

Senin, 03 November 2025 | 23:51 WIB

15 Orang Dikabarkan Hilang dalam Bencana Banjir Bandang di Distrik Dal Kabupaten Nduga

Senin, 03 November 2025 | 16:44 WIB

Kakanwil Kemenag Papua: Moderasi Beragama Jadi Jalan Tengah Satukan Perbedaan

Senin, 03 November 2025 | 14:55 WIB
Pelaku Terlihat di CCTV

Penikaman Terhadap Warga Terjadi di Dekai, Satgas Damai Cartenz: Luka Tusukan di Dagu dan Leher

Senin, 03 November 2025 | 06:59 WIB

Aksi Berbagi Satgas Damai Cartenz: Dari Kepedulian Lahir Kepercayaan

Senin, 03 November 2025 | 03:22 WIB
TERKINI

Satgas Ops Damai Cartenz Tangani Kasus Penikaman di Dekai, Yahukimo

10 Jam yang lalu

DPN Peradi Resmi Melantik 26 Anggota DPC Peradi Kota Jayapura

15 Jam yang lalu

15 Orang Dikabarkan Hilang dalam Bencana Banjir Bandang di Distrik Dal Kabupaten Nduga

17 Jam yang lalu

Telkomsel Berikan Bantuan Peralatan Sekolah dan Perangkat Telkomsel Orbit ke Sekolah Rakyat di Papua

19 Jam yang lalu

Plh Sekda Puncak Jaya Buka PPG Bagi Guru Daerah Khusus yang Terkendala Internet Tahun 2025

19 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com