MENU TUTUP

Pemkab Jayapura Sepakati Pembayaran Hak Ulayat Jalan Alternatif Nendali - Yabaso

Senin, 20 Desember 2021 | 19:19 WIB / Andi Riri
Pemkab Jayapura Sepakati Pembayaran Hak Ulayat Jalan Alternatif Nendali - Yabaso Sekda Kabupaten Jayapura, Hanna Hikoyabi saat menemui para pendemo masyarakat kampung Ifar Besar soal pembayaran ganti rugi hak ulayat jalan anternatif kampung Nendali - Yabaso/foto:Istimewa

SENTANIwartaplus.com – Pemerintah Kabupaten Jayapura memastikan untuk membayar ganti rugi hak ulayat jalan alternative Kampung Nedali –Yabaso, Kampung Ifar Besar Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura.

Kepastian ini disampaikan langsung oleh Sekda Kabupaten Jayapura, Hanna Hikoyabi dihadapan ratusan masyarakat adat kampung Ifar Besar yang berdemo di halaman Kantor Bupati Kabupaten Jayapura, Senin (20/12) pagi. 

“Ini tugas Pemda memang yang harus diselesaikan, mayarakat memang sudah tunggu lama, namun kita terus upayakan, dan kita sudah sepakati dan kita sampaikan kepada masyarakat. Dan hari ini ganti rugi lahan yang digunakan untuk pembangunan jalan dari Yabaso ke Nadali itu kita akan bayarkan walaupun belum semuanya terbayarkan," tegas Hanna

Ia juga memastikan pembayaran tahap pertama sebesar 1 Milyar dengan melakukan penandatanganan berita acara kesepakatan pembayaran.

"Untuk teknis pembayarannya akan dilakukan Selasa besok diantara jam 13.00 WIT hingga pukul 15.00 WIT di kantor Pemda Kabupaten Jayapura," ujarnya.

Sekda Hanna menyebut, ada delapan poin yang telah disepakati soal pembayaran. 

"Sebelumnya kami meminta maaf, dan kami berterimakasih kepada masyarakat adat yang sudah kooperatif. Memang masyarakat sudah datang berkali-kali, dan ada proses pembayaran yang tarik menarik hingga ada yang memasukkan di  proses peradilan, dan ya kita sudah ada kesepakatan dengan ondoafi dan sudah selesai. Nanti sisanya pada Triwulan 1 akan kita bayarkan 50 persen lagi,” jelasnya.

Aksi demo di halaman kantor Bupati Jayapura

Sementara itu, Ondoafi Ifar Besar Wiliam Yoku turut bersyukur atas proses yang sedang berjalan. Diakuinya semua suku yang ada yakni sekitar 12 suku telah menyepakati hasil pertemuan , sehingga menurutnay sudah tidak ada masalah lagi.

“Jadi tidak ada lagi masalah terkait lahan itu, tadi 12 suku sudah tandatangan kesepakatan dengan Pemda. Jadi tahap pertama dibayarkan 1 Milyar rupiah,  dan sisanya nanti ditahun depan," ucap William.

Pembayaran hak ulayat untuk tanah seluas 4 hektar yang dipakai untuk membangunan infrastruktur jalan alternatif penunjang venue PON XX.  Lalu 3 hektar untuk dermaga, dengan harga permeter sesuai dengan kesepakatan adalah Rp1,6 juta permeter.

Koordinator aksi demo, Everly Taime dalam kesempatan tersebut  menegaskan jika budaya demo bukanlah cerminan warga Kabupaten Jayapura, dan dirinyapun meminta agar Pemda segera menyelesaikan persoalan atas masalah-masalah yang ada.

“Jadi harapan kami, jangan kami demo dulu baru dibayar, kami orang Kabupaten tidak seperti itu. Soal ini adalah hak adat, jadi selesaikan dengan aturan yang berlaku, “ harap ia.**


BACA JUGA

Danrem 172/PWY Tegaskan Siap Berkolaborasi dengan Pemkab Jayapura Kembangkan Komoditas Unggulan Pertanian

Kamis, 05 Januari 2023 | 06:11 WIB

79 Persen Bayi 0-6 Bulan di Kabupaten Jayapura Tidak Mendapatkan ASI Eksklusif

Jumat, 28 Januari 2022 | 10:12 WIB

Wacana Penerapan PPKM Level 4 di Kabupaten Jayapura, Kapolda Temui Bupati

Senin, 02 Agustus 2021 | 18:29 WIB

KPK Tagih Komitmen Pemkab Jayapura Benahi Tata Kelola Pemerintahan

Jumat, 17 Juli 2020 | 19:20 WIB
TERKINI

Yumiron : Mahasiswa Harus Berikan Contoh Dalam Menjaga Kamtibmas

2 Jam yang lalu

Tryout UTBK SNBT 2024 Ilmupedia dan Ruangguru, Kerjasama Telkomsel dan Kuncie untuk Pelajar Papua

4 Jam yang lalu

Satu Anggota OPM Penyerang Posramil Kisor Maybrat Menyerahkan Diri

5 Jam yang lalu

Ribka Haluk Berikan Pujian Khofifah Parawansa yang Terima Penghargaan Satyalancana dari Presiden

20 Jam yang lalu

Menuju Papua Satu, Ini Catatan Sejarah Paulus Waterpauw

20 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com